Berita

Joko Widodo

On The Spot

Eskalator JPO Salemba Sempat Macet Ketika Dinaiki Gubernur

SENIN, 18 MARET 2013 | 09:14 WIB

.Eskalator jembatan penyeberangan orang (JPO) di Halte Salemba-Carolus Rabu lalu diresmikan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Ketika sampai di tengah, tiba-tiba tangga jalan itu berhenti alias macet.

Jokowi yang mengenakan pa­kaian dinas menaiki anak tang­ga, diam sesaat, tanpa ber­ko­mentar apapun. Dia kemudian melan­jutkan perjalanan ke atas berjalan kaki.

Saat eskalator JPO yang per­tama kali di DKI itu dijajal, es­kalatornya tiba-tiba ngadat. Tapi, sekarang sudah normal. “Waktu itu memang agak macet dika­re­na­kan over load. Banyak orang termasuk awak media yang ber­jejal pada saat peresmian,” ujar pria bernama Andi yang duduk me­mantau eskalator tersebut.

Andi sendiri merupakan teknisi dari perusahaan Hyundai yang ditugaskan terus memantau dan melakukan hal-hal yang diperlu­kan saat uji coba penggunaan eskalator tersebut.

“Saya berada di sini sudah se­minggu, mulai pukul delapan pagi hingga delapan malam. Saya memang diperintahkan kantor (Hyundai) untuk memastikan  kenyamanan pejalan kaki saat menggunakan JPO itu,” katanya.

Jika tak ada yang usil, mesin­nya tak akan macet. “Yang kami sa­yang kan bila ada yang usil. Misalnya, penyeberang sengaja menendang-nendang tombol,  me­rusak atau sengaja mengutak-atik. Alhasil, mesinnya tergang­gu,” ujarnya.

Eskalator itu sendiri, katanya, bisa beroperasi 24 jam. Mesinnya juga dilengkapi sensor. Jika 40 detik tidak ada yang naik atau turun maka mesinnya otomatis berhenti.

Lalu, jika ada pejalan kaki yang menginjakkan kakinya maka es­kalator otomatis beroperasi se­perti biasa. “Mesinnya kan di­de­sain tahan air dan panas. Se­ka­li­pun kondisi dingin atau panas, me­sin tetap bisa beroperasi,”  katanya.

Sembari menguji coba mesin, seorang pria tampak memegang kuas dan cangkir plastik mengi­kuti eskalator naik-turun untuk menghindari kemacetan.

Ia meng­gosok-gosokkan kuas ke sela-sela anak-anak tangga es­kalator JPO. Sekalipun begitu, para penye­be­rang jalan siang itu leluasa me­naiki eskalator menuju halte Sa­lemba Raya, Jakarta Pusat.

Eskalator juga mengh­u­bung­kan Gedung Menza ke Rumah Sakit St Carolus.  Di bagian ba­wah, persis arah masuk eskalator, ada seorang pria berpakaian Sa­tuan Pengamanan (Satpam) yang sedang mengamati para penye­berang jalan.

Di sebelah Satpam ini, seorang pria berbadan sedang turut mem­perhatikan turun-naiknya es­ka­lator. Sementara jalur masuknya terbuat dari dinding kaca bening. Salah satu dindingnya terdapat plang yang bertuliskan perin­ga­tan saat naik-turun eskalator. Se­buah spanduk berwarna oranye terpasang di jalur masuknya.

“Saya adalah petugas dari The Capitol,” ujar satpam yang ber­jaga di sekitar eskalator. Me­mang, pemasangan JPO ter­sebut persis di depan Capitol Re­sidence Salemba yang lagi dibangun.

Eskalator sepanjang lebih ku­rang 114 meter persegi itu di­sum­bangkan The Capitol Park Re­si­dence kepada Pemerintah Pro­vinsi Jakarta. Eskalator JPO yang merupakan pertama di Jakarta ini bisa memudahkan akses pe­numpang bus Transjakarta me­nuju halte.

Sejak diresmikan pada Rabu (6/3), petugas dari The Capitol dan perusahaan eskalator masih terus melakukan penjagaan dan pemantauan di lokasi.

Seorang pejalan kaki me­nyampaikan lebih nyaman me­nye­berang lewat JPO ini. “Ba­gusan beginilah, Bang. Nyaman menyeberang. Saya tiap pulang sekolah pasti lewat ini sekarang,” ujar perempuan berbaju sekolah SMA yang mengaku bernama Vira.

Bagi Vira, kalau semua jem­batan penyeberangan di Jakarta seperti itu,  maka pejalan kaki ti­dak perlu berdesak-desakan lagi menyeberang. “Sejauh ini nya­man saja bang,” ujarnya.

Diputar 24 Jam Agar Oli Merata

Pria berkemeja kuning yang sejak dari tadi sibuk menunduk sembari membersihkan sela-sela escalator dengan kuas ter­lihat berkeringat.

Sesekali dia menarik nafas. Se­pertinya, pria ini harus me­mas­ti­kan tidak ada kendala dalam pe­ngoperasian eskalator.

Sesekali dia berhenti di posisi bawah. Dia memperhatikan lantai pintu masuk eskalator becek, dan juga dinding kaca kotor. Lalu, pria ini memanggil seorang pe­tugas kebersihan membersih­kan dan mem­peri­ngat­kan agar be­kerja lebih tertata.

Pria yang bernama Andreas itu adalah kepala bagian Buil­ding Management  The Capitol yang juga bertanggung jawab atas pemeliharaan dan keber­sihan JPO eskalator itu.

“Kemarin itu (saat peresmian escalator) memang sempat ma­cet. Saya sudah peringatkan, sebelum peresmian dan uji coba oleh Pak Gubernur, sebaiknya  dinyalakan dulu eskalatornya selama 24 jam,” ujar Andreas kepada Rakyat Merdeka, ketika ditemui di lokasi.

Menurut Andreas, hal itu perlu dilakukan untuk membuat mesin dan  pelumasnya tersebar rata lebih dulu. “Harusnya dija­lankan dulu selama 24 jam, agar olinya merata,” kata dia.

Namun, kendala itu kini su­dah teratasi. “Sekarang sudah no­r­mal,” ucapnya. Sebagai pe­tu­gas Building Management, Andreas juga harus memastikan semua berjalan baik, termasuk petugas ke­bersihan dari The Ca­pitol agar me­laksanakan tu­gasnya dengan baik.

“Sebab, operasional eskalator ini kan masih bagian dari tanggung jawab kami. Se­belum sepenuhnya dikelola Pe­merintah DKI Jakarta,” ujarnya.

Dia berharap, apa yang me­reka lakukan bisa memberikan kenya­manan bagi setiap pejalan kaki. “Kalau ada komplain, kami mesti turun tangan,” ucap An­dreas.

Telan Biaya Mencapai Rp 6 Miliar

Direktur Utama The Capi­tol Group Jimmy Wijaya menu­tur­kan biaya pembangunan Jem­ba­tan Penyeberangan Orang (JPO) bereskalator di halte RS Saint Carolus, Salemba, Jakarta Pusat menghabiskan biaya Rp 6 miliar.

“Ya, enam miliar rupiah,” ujar Jimmy kepada wartawan di halte bus Saint Carolus, Jalan Salemba, Jakarta Pusat, pekan lalu.

JPO bereskalator ini dipasang di samping The Capital Res­i­den­ce. Seperti di dalam mall atau tem­pat perbelanjaan, eska­lator ter­sebut dipasang dengan dua sisi, satu naik dan satu turun.

Lebih lanjut, Jimmy menerangkan, pembangunan eskalator tersebut memakan waktu kurang lebih 11 bulan. Menyinggung soal perawatan­nya, Jimmy  mengatakan bahwa Pemerintah Provinsi DKI Jakar­ta akan tetap merawatnya. Sebab, eskalator tersebut te­lah dihibahkan. “Ya, tanyakan ke­pa­da Pemprov karena kami su­dah menghibahkannya,” katanya.

Fasilitas kaki tangga JPO be­res­kalator ini merupakan yang per­tama di Jakarta. Untuk se­lan­jutnya, eskalator tersebut bisa di­­gunakan warga yang ingin  me­­nyeberang di Jalan Salemba Raya atau bagi penumpang Tran­s­jakarta yang melintasi selter Sa­lemba-Carolous.

“Semoga sumbangsih perusa­ha­an dalam rangka kepedulian sosial perusahaan ini da­pat mendorong swasta lainnya untuk aktif be­r­par­ti­sipasi mem­bantu Pemprov DKI dalam mela­kukan peningkatan sarana trans­portasi umum lainnya,” kata Ke­pala Dinas Perhubungan DKI Ja­karta, Udar Pristono.

Gubernur DKI Jakarta Joko Wi­dodo mengatakan pihaknya akan melakukan evaluasi terha­dap JPO bereskalator enam bulan ke depan. “Akan saya cek selama enam bulan. Dieva­lua­si,” ujar Joko Widodo sebe­lum makan siang di Restoran Ayam Goreng Suharti, Jakarta Timur, Rabu (6/3).

Joko Widodo mengatakan, jumlah fasilitas umum eskalator ini akan ditambah apabila ma­syarakat telah memiliki budaya menjaga kebersihan dan kebe­radaan fasilitas umum tersebut dengan baik.

“Kalau memang nanti kita su­dah punya perilaku budaya yang baik untuk naik ke JPO-nya baik, ya nanti kami tambah. Satu itu dulu saja kita lihat,” ujar pria yang akrab disapa Jokowi ini.

Ia juga menganggap tidak akan rugi apabila warga Jakarta tetap menjaga fasilitas umum yang disumbang lewat corpo­rate social responsibility (CSR) dengan baik. “Ya, kalau contoh itu CSR paling enak, kalau ke­liru-keliru enggak pakai APBD. Kalau su­dah bagus, benar, ya akan seperti itu (semuanya),” tukasnya. [Harian Rakyat Merdeka]

Populer

Aduan Kebohongan sebagai Gugatan Perdata

Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:03

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

WNI Kepoin Kampus Pemberi Gelar Raffi Ahmad di Thailand, Hasilnya Mengagetkan

Minggu, 29 September 2024 | 23:46

Selebgram Korban Penganiayaan Ketum Parpol Ternyata Mantan Kekasih Atta Halilintar

Senin, 07 Oktober 2024 | 14:01

Jokowi Harus Minta Maaf kepada Try Sutrisno dan Keluarga

Senin, 07 Oktober 2024 | 16:58

UPDATE

Realisasi Belanja Produk Dalam Negeri Masih 41,7 Persen, Ini PR Buat Kemenperin

Rabu, 09 Oktober 2024 | 12:01

Gibran Puji Makan Bergizi Gratis di Jakarta Paling Mewah

Rabu, 09 Oktober 2024 | 11:56

Netanyahu: Israel Sukses Bunuh Dua Calon Penerus Hizbullah

Rabu, 09 Oktober 2024 | 11:50

Gibran Ngaku Ikut Nyusun Kabinet: Hampir 100 Persen Rampung

Rabu, 09 Oktober 2024 | 11:47

Jokowi Dipastikan Hadiri Acara Pisah Sambut di Istana

Rabu, 09 Oktober 2024 | 11:39

Mampu Merawat Kerukunan, Warga Kota Bekasi Puas dengan Kerja Tri Adhianto

Rabu, 09 Oktober 2024 | 11:33

Turki Kenakan Tarif Tambahan 40 Persen untuk Kendaraan Tiongkok, Beijing Ngadu ke WTO

Rabu, 09 Oktober 2024 | 11:33

Dasco Kasih Bocoran Maman Abdurrahman Calon Menteri UMKM

Rabu, 09 Oktober 2024 | 11:31

Maroko Dianugerahi World Book Capital UNESCO 2026

Rabu, 09 Oktober 2024 | 11:27

Heru Budi Bareng Gibran Tinjau Uji Coba Makan Bergizi Gratis di SMAN 70

Rabu, 09 Oktober 2024 | 11:20

Selengkapnya