Berita

ilustrasi/ist

Politik

Gerakan Lengserkan SBY-Boediono Sukar Didukung Rakyat

MINGGU, 17 MARET 2013 | 22:13 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Majelis Kedaulatan Rakyat Indonesia (MKRI) terus menggaungkan penggulingan SBY-Boediono. Kemarin, Ketua MKRI Ratna Sarumpaet menyerukan aksi besar-besaran pada 25 Maret 2013 mendatang untuk menurunkan pemerintahan SBY-Boediono.

Menanggapi hal itu, pengamat politik Muhammad AS Hikam mengatakan, Ratna Sarumpaet dan kelompok MKRI memiliki hak penuh untuk menyuarakan kritik terhadap Pemerintah SBY, termasuk menyatakan ketidakpercayaannya. Namun, mereka harus melaksanakan hak tersebut secara prosedural konstitusional dan ditopang argumentasi yang bisa diterima rakyat.

"Jika tidak, mereka bisa dianggap hanya main-main atau malah dituding menyulut makar," kata Hikam, Minggu (17/3).


Hikam mengatakan, jika benar kelompok MKRI punya aspirasi agar ada pemakzulan presiden, maka harus mengikuti prosedur dalam Konstitusi maupun Undang-undang. Termasuk juga lembaga yang punya kewenangan untuk melakukan proses tersebut.

Menurut dia, pengalaman pemakzulan Presiden sebelum-sebelumnya telah mengakibatkan luka mendalam pada psyche rakyat dan bangsa serta tradisi praktik ketatanegaraan yang buruk, khususnya terkait proses suksesi kepemimpinan nasional yang demokratis dan normal.

"Alasan MKRI bahwa Pemerintah SBY telah gagal sehingga harus dimakzulkan terlalu subyektif, sepihak dan emosional sehingga sukar mendapat dukungan luas seperti gerakan Reformasi 1998," katanya menilai.

"Hemat saya, kegiatan politik MKRI bisa saja menambah panas dan hingar-bingar perpolitikan menjelang Pemilu 2014, namun tak akan memerkuat praktik demokrasi kita," demikian Hikam.[dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya