Ada tiga modus kejahatan yang dilakukan penguasa menjelang pemilihan umum, baik di tingkat nasional maupun lokal. Kejahatan ini dilakukan dengan canggih dan sistematis sehingga seringkali luput dari pengamatan masyarakat awam dan lembaga-lembaga yang mengawal jalannya pemilihan.
Ketiga modus kejahatan itu, adalah pertama adalah manipulasi hasil pemilihan umum yang biasa dilakukan sejak penetapan daftar pemilih. Kedua, manipulasi anggaran belanja negara atau daerah. Ketiga, kejahatan perbankan seperti yang pernah terjadi dalam megaskandal danatalangan Bank Century.
Demikian disampaikan ekonom senior DR. Rizal Ramli ketika bertemu dengan calon gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa di kediamannya di Jalan Bangka IX, Jakarta Selatan, Jumat pagi (15/3). turut hadir dalam pertemuan itu pendeta Bigman Sirait yang memiliki kepedulian besar terhadap jalannya pemilihan di sejumlah daerah.
Khofifah bukan nama baru di arena pemilihan gubernur Jawa Timur. Tahun 2008 lalu ia yang ketika itu perpasangan dengan Mudjiono berhadapan dengan Soekarwo yang didampingi Saifullah Yusuf. Perolehan kedua pasangan ini dalam putaran pertama begitu ketat, sehingga terpaksa digelar putaran kedua.
Putaran kedua tidak menyelesaikan pertarungan karena terjadi kecurangan di sejumlah daerah. Akhirnya putaran ketiga digelar di tiga daerah di Madura, yakni Bangkalan, Sampang dan Pamekasan, yang dimenangkan Soekarwo dan Saifullah Yusuf.
"Kalau kita perhatikan, pemilihan gubernur di Jawa Timur ketika itu (2008) adalah kelinci percobaan untuk kecurangan pemilihan umum 2009. Ketika itu DPT (Daftar Pemilih Tetap) yang dikerjai. Sehingga ada orang yang sudah meninggal masih terdaftar, bahkan orang yang belum lahir pun terdaftar," ujar Rizal Ramli.
Setelah sukses di Jawa Timur, penguasa mulai mengembangkan modus baru, yakni manipulasi anggaran, seperti memberikan bantuan langsung tunai (BLT) dan beras miskin, yang sepintas tampak pro kepentingan rakyat bawah, tetapi sebetulnya digunakan untuk menutupi praktik penyimpangan anggaran untuk keperluan politik.
"Dan bantuan-bantuan seperti itu dilakukan dengan menggunakan bantuan luar negeri," kata dia lagi.
Modus lain yang dikembangkan dalam praktik demokrasi kriminal oleh penguasa belakangan ini adalah kejahatan keuangan dengan menggunakan institusi perbankan seperti dalam megaskandal danatalangan Bank Century.
"Kasus seperti yang terjadi di Bank Century itu bukan tidak mungkin juga terjadi menjelang pemilihan gubernur Jawa Timur. Non Performing Loan (NPL atau kredit macat) Bank Jatim yang mencapai 13,5 persen per Januari 2013 harus diwaspadai. Bukan tidak mungkin ada kaitannya dengan upaya
incumbent mempertahankan kekuasaan dengan cara-cara yang tidak benar," demikian Rizal Ramli.
[dem]