Berita

anas urbaningrum

Demokrasi Meritokratik

KAMIS, 14 MARET 2013 | 22:56 WIB | OLEH: ANAS URBANINGRUM

DEMOKRASI adalah nilai kebajikan politik. Perjalanan yang panjang menjadi bukti bahwa demokrasi mempunyai kesanggupan diuji sejarah.

Dengan berbagai kekurangannya, demokrasi telah menjadi pilihan utama banyak negara di dalam sistem politiknya. Tentu saja kemampuan demokrasi ditopang oleh tersedianya ruang koreksi dari dalam.

Tujuan demokrasi amat terang: demi kebaikan bersama, yakni keadilan politik. Kebebasan sebagai salah satu spirit demokrasi adalah pilar penyangga yang pokok.


Tanpa kebebasan dan egalitarianisme, demokrasi akan kehilangan separuh nafasnya. Dengan demokrasi sebagai pilihan, tidak ada yang meragukan kebaikan tujuan. Amat pasti tujuannya adalah baik.

Kebaikan tujuan saja ternyata tidak cukup. Memegang kebaikan tujuan mesti disertai dengan kesetiaan kepada cara yang sejakan dengan tujuan itu.

Karena itu, tujuan yang baik mesti ditempuh dan diperjuangkan dengan cara yang baik. Tujuan yang baik tidak boleh dijalankan dengan metode yang buruk. Tujuan tidak bisa ditempuh dengan menghalalkan segala cara.

Cara-cara yang tidak baik justru akan melukai tujuan, bahkan bisa menenggelamkan tujuan itu sendiri.

Meritokrasi adalah sarana yang baik dalam sistem politik untuk menghasilkan produk-produk yang terbaik dalam proses demokrasi. Meritokrasi bisa memberikan ruang dan penghargaan lebih kepada mereka yang berprestasi atau berkemampuan.

Sistem ini bagi masyarakat banyak akan memberikan rasa keadilan. Mereka yang berprestasi bisa menjadi pemimpin, tetapi tetap  membuka diri untuk menerima kritik kepada mereka yang tidak mendapat tempat untuk memimpin.

Dalam pengertian khusus, meritokrasi akan bertentangan dengan nepotisme. Karena nepotisme lebih mengutamakan hubungan yang tidak didasarkan pada prestasi atau kemampuan.

Dalam konteks demokrasi, ajaran "realis" Machiavelli tidak relevan digunakan. Demokrasi yang di dalamnya bisa memberikan kesempatan luas pada siapa saja untuk berprestasi, akan terjaga martabat kebaikannya.

Juga harus diikuti oleh kesetiaan untuk menggandeng etika, moralitas, fatsoen, kesantunan dan antikekerasan.

Tujuan demokrasi tidak boleh ditempuh dengan menghalalkan segala cara. Berpikir, bersikap dan menghalalkan segala cara sebagai metode menempuh tujuan demokrasi adalah pengkhianatan terhadap nilai-nilai dasar dan tujuan demokrasi.

Tujuan menghalalkan cara justru akan memasukkan elemen haram dalam demokrasi!

Wallahualam. [***]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

UNJ Gelar Diskusi dan Galang Donasi Kemanusiaan untuk Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:10

Skandal Sertifikasi K3: KPK Panggil Irjen Kemnaker, Total Aliran Dana Rp81 Miliar

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:04

KPU Raih Lembaga Terinformatif dari Komisi Informasi

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:41

Dipimpin Ferry Juliantono, Kemenkop Masuk 10 Besar Badan Publik Informatif

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:13

KPK Janji Usut Anggota Komisi XI DPR Lain dalam Kasus Dana CSR BI-OJK

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:12

Harga Minyak Turun Dipicu Melemahnya Data Ekonomi China

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:03

Kritik “Wisata Bencana”, Prabowo Tak Ingin Menteri Kabinet Cuma Gemar Bersolek

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:56

Din Syamsuddin Dorong UMJ jadi Universitas Kelas Dunia di Usia 70 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:54

Tentang Natal Bersama, Wamenag Ingatkan Itu Perayaan Umat Kristiani Kemenag Bukan Lintas Agama

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:46

Dolar AS Melemah di Tengah Pekan Krusial Bank Sentral

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:33

Selengkapnya