Istana memastikan kelompok yang berencana membuat gonjang ganjing negara bukan berasal dari kelompok militer.
"Yang saya ketahui tidak ada kelompok militer. Tadi diakui Mas Adhie (Adhie Massardi) kelompok mereka menggalang aksi-aksi tertentu. Seperti kita ketahui tokoh-tokoh itu tidak asing lagi bagi kita, pelakunya itu-itu saja," ujar Jurubicara Presiden SBY, Julian Aldrin Pasha, dalam diskusi yang disiarkan live oleh Metro TV, Kamis malam (14/3).
Kebetulan, Adhie Massardi yang merupakan Sekjen Majelis Kedaulatan Rakyat Indonesia dan juga Jurubicara Kepresidenan era Presiden Abdurrahman Wahid ikut jadi pembicara dalam diskusi ini.
Julian menjelaskan informasi soal rencana sejumlah tokoh dan elit-elit politik akan mengganggu pemerintahan sebelum masa tugasnya berakhir perlu diketahui masyarakat. Itulah sebabnya sebelum melakukan tugas negara ke Jerman awal Maret lalu presiden menjelaskan mengenai masalah tersebut.
"Terus terang sampai hari ini kami belum menanggapi gerakan ini secara serius, karena dalam bayangan kami itu hanya skenario yang dipersiapkan hanya seperti untuk panggung teater atau cara-cara seremonial dalam konteks sastra," kata Julian.
Julian mempertanyakan parameter yang digunakan kelompok itu sampai mau melengserkan SBY. Presiden SBY, kata dia, dipilih berdasarkan pemilihan yang legitimate dan sampai sekarang mayoritas rakyat adalah konstituen SBY.
"Dimana pun ada pra kondisi yang memungkinkan kalau memang harus ada
people power untuk mengoreksi pemerintahan yang sah. Tapi saat ini presiden sangat komit sekaligus konsen mengatasi masalah-masalah pokok di masyarakat. Kalau hal-hal seperti ini diganggu sekelompok masyarakat dan elit sangatlah tidak pas," demikian Julian.
[dem]