Berita

Istana: Tokoh Pengganggu Pemerintah Tidak Asing Lagi

KAMIS, 14 MARET 2013 | 22:05 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Istana memastikan kelompok yang berencana membuat gonjang ganjing negara bukan berasal dari kelompok militer.

"Yang saya ketahui tidak ada kelompok militer. Tadi diakui Mas Adhie (Adhie Massardi) kelompok mereka menggalang aksi-aksi tertentu. Seperti kita ketahui tokoh-tokoh itu tidak asing lagi bagi kita, pelakunya itu-itu saja," ujar Jurubicara Presiden SBY, Julian Aldrin Pasha, dalam diskusi yang disiarkan live oleh Metro TV, Kamis malam (14/3).

Kebetulan, Adhie Massardi yang merupakan Sekjen Majelis Kedaulatan Rakyat Indonesia dan juga Jurubicara Kepresidenan era Presiden Abdurrahman Wahid ikut jadi pembicara dalam diskusi ini.


Julian menjelaskan informasi soal rencana sejumlah tokoh dan elit-elit politik akan mengganggu pemerintahan sebelum masa tugasnya berakhir perlu diketahui masyarakat. Itulah sebabnya sebelum melakukan tugas negara ke Jerman awal Maret lalu presiden menjelaskan mengenai masalah tersebut.

"Terus terang sampai hari ini kami belum menanggapi gerakan ini secara serius, karena dalam bayangan kami itu hanya skenario yang dipersiapkan hanya seperti untuk panggung teater atau cara-cara seremonial dalam konteks sastra," kata Julian.

Julian mempertanyakan parameter yang digunakan kelompok itu sampai mau melengserkan SBY. Presiden SBY, kata dia, dipilih berdasarkan pemilihan yang legitimate dan sampai sekarang mayoritas rakyat adalah konstituen SBY.

"Dimana pun ada pra kondisi yang memungkinkan kalau memang harus ada people power untuk mengoreksi pemerintahan yang sah. Tapi saat ini presiden sangat komit sekaligus konsen mengatasi masalah-masalah pokok di masyarakat.  Kalau hal-hal seperti ini diganggu sekelompok masyarakat dan elit sangatlah tidak pas," demikian Julian. [dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya