Berita

Partai Gerindra

On The Spot

Baru Gabung 2 Bulan, Jajal Daftar Caleg DPR

Partai Gerindra Gelar Seleksi Calon Legislatif
SELASA, 12 MARET 2013 | 09:28 WIB

.Sejumlah parpol menggelar seleksi calon anggota legislatif (caleg) yang bakal diusung di Pemilu 2014. Mulai dari tes wawancara, psikologi hingga tes narkoba.

Kantor DPP Partai Gerindra di Jalan Harsono RM Nomor 54 Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan tampak ramai sejak pagi kemarin. Halamannya dipenuhi kendaraan. Lantaran tak dapat tempat, sejumlah orang memarkir kendaraannya di tepi jalan.

Orang wara-wiri di halaman markas partai yang dikomandoi Prabowo Subianto itu. Sebagian besar mengenakan seragam partai. Ada yang juga berpenampilan formal: mengenakan safari. Pin logo partai disematkan dikerahkan ataupun di dada.

Suasana makin semarak dengan pemasangan puluhan umbul- umbul. Mulai dari yang bertuliskan “Gerakan Indonesia Raya”, “Solusi Untuk Negeri” hingga “Prabowo Subianto untuk Indonesia”.

Di dekat pintu masuk gedung DPP berlantai itu dipasang spanduk besar. “Mengajak puteraputeri terbaik bangsa untuk menjadi calon anggota DPR, DPRD provinsi, dan kabupaten/ kota dalam pemilu 2014 demi berjuang mewujudkan perubahan Indonesia”.

Kemarin, DPP Gerindra mulai menyeleksi calon anggota legislatif (caleg) yang bakal diusung pada pemilu tahun depan. Mereka yang berminat menjadi caleg diminta datang untuk tes wawancara. Di antara mereka yang ikut tes, ada yang baru bergantung dengan partai ini beberapa bulan saja.

Rudi Antoni, misalnya. Pengusaha bengkel asal Banten itu mengaku baru bergabung dengan Partai Gerindra dua bulan. Begitu dibuka lowongan untuk caleg DPR, ia pun mendaftar.

“Ingin jadi caleg, aji mumpung juga,” kata Rudi yang mengenakan kemeja putih dengan logo garuda di dada kirinya.

Ia mengincar caleg DPR di daerah pemilihan (Dapil) Banten II. Dapil ini meliputi Kota dan Kabupaten Serang, serta Kota Cilegon. Dengan menyandang
gelar sarjana ekonomi, dia percaya diri untuk mengikuti seleksi yang dilakukan DPP Gerindra.

Untuk menghadapi seleksi ini, Rudi mengaku melumat bukubuku politik. “Pasti belajar, dan baca,” kata bersemangat. Petugas keamanan di DPP Partai Gerindra mengarahkan mereka akan mengikuti seleksi caleg menuju lantai empat. Untuk naik ke lantai itu bisa menggunakan lift.

Keluar dari lift, suasananya di lantai ini tampak ramai. Aula yang biasanya dijadikan tempat rapat besar dijadikan tempat tunggu mereka yang akan mengikuti tes. Di aula berukuran 20x30 meter, terdapat dua layar proyektor berukuran besar yang menayangkan rekaman orasi politik Prabowo.

Di pojok aula ditempatkan meja pendaftaran bakal caleg. Putri, petugas di meja ini terlihat sibuk melayani mereka yang mendaftar untuk tes wawancara.

Perempuan yang rambutnya diikat ini sesekali berbicara menggunakan earphone yang menghubungkan telinga dan mulutnya.

Putri menjelaskan, para pendaftar harus melakukan registrasi untuk mendapatkan nomor urut.

Kemudian, mereka dipersilahkan menunggu sampai dipanggil. “Hingga siang sudah 183 orang yang mendaftar untuk mengikuti tes wawancara. Hari pertama ditargetkan bisa mewawancarai 300 orang bakal caleg. Pendaftar tidak perlu bawa-bawa berkas, kan sudah diserahkan waktu pendaftaran,” jelas Putri.

Bakal caleg yang dipanggil lalu diarahkan ke lantai satu, dua ataupun tiga. Tergantung siapa pengurus DPP yang akan mewawancarainya. Putri mengatakan, untuk tes wawancara ini akan berlangsung sampai malam hari. Petugas yang melayani para pendaftar dibagi menjadi tiga shift. Shift pertama, dari pukul 8 pagi hingga 1 siang.
Kedua, pukul 2 siang hingga 6 sore. Terakhir, pukul 7 hingga 10 malam. “Saya jatah shift dua,” kata Putri yang mengaku kader partai ini.Rakyat Merdeka mengintip ruang wawancara di lantai tiga.

Di depan ruangan, 20 orang duduk berimpitan di sofa yang disediakan. Ela, petugas registrasi di lantai tiga mengatakan, para bakal caleg yang diarahkan ke lantai ini masih perlu melakukan pendaftaran lagi dan mengantre untuk diwawancarai.

Ia menjelaskan, di setiap lantai ada 10 ruangan yang dipakai untuk tes wawancara.

Lantai yang dipakai untuk tes adalah lantai 1, 2 dan 3. Berarti ada 30 ruangan.
Di dalam ruangan, ada tiga sampai lima pewawancara. Mereka adalah petinggi maupun pengurus DPP. “Mau wawancara ngantre lagi, kan gantian wawancaranya. Satu ruangan kan satu pendaftar,” kata Ela.

Dijelaskan Ela, seleksi caleg ini akan berlangsung sampai Jumat. Targetnya, mewawancarai 2.780 orang yang berminat menjadi caleg DPR.

Sebelumnya, Partai Gerindra membuka pendaftaran calon legislatif untuk semua tingkatan mulai tanggal 15 Januari 2013 sampai 28 Februari 2013. Tawaran ini terbuka untuk siapa saja yang memenuhi persyaratan yang ditentukan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pemilu.

Pendaftaran dapat dilakukan lewat online ke website yang beralamat di http://partaigerindra.or.id atau datang langsung ke kantor Gerindra setempat. Untuk caleg DPR, pendaftaran di DPP.

Sedangkan untuk caleg DPRD provinsi, kabupaten/kota cukup di kantor cabang di daerahnya.

Persyaratan pendaftaran diantaranya, bersedia menjadi anggota partai, patuh dan taat pada anggaran dasar/anggaran rumah tangga (AD/ART), manifesto perjuangan dan peraturan-peraturanserta ketetapan partai, dan bersedia mengikuti pendidikan dan latihan kader Partai Gerindra. Mereka yang ingin jadi caleg bersedia mengganti biaya formulir pendaftaran sebesar Rp 50 ribu.

Seleksi 50 Orang, Hartas Kelelahan

Di dalam ruangan tes wawancara di lantai tiga, Haryanto Haryanto Taslam duduk menyandar di kursi. Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra ini menjadi salah satu penguji bakal caleg.

Saat ditemui Rakyat Merdeka, dia tengah beristirahat setelah menyelesaikan sesi pertama dari pukul 8 pagi sampai pukul 2 siang. Ia mengaku telah menguji 50 orang.
Pria yang akrab disapa Hartas ini mengatakan, tak mudah meraih tiket caleg dari Gerindra.

Menurut dia, para bakal caleg harus paham ketatanegaraan dan masalah ekonomi politik bangsa.

Seleksi wawancara pun seputar itu. “Kita ingin caleg berkualitas,” kata Hartas tanpa merinci apa pertanyaan yang diajukan kepada peserta wawancara.

Menurut dia, para pendaftar yang telah dia tes sejak pagi rata-rata berusia muda. Mereka berusia di bawah 40 tahun. “Tapi ada juga yang tua,” katanya.

Pantauan Rakyat Merdeka, ruangan tes wawancara di lantai tiga DPP Gerindra mirip tempat sidang skripsi. Peserta menghadap empat penguji yang duduk di balik meja berbentuk setengah lingkaran. Di meja itu, terdapat berkas-berkas sebagai bahan data pertanyaan yang akan diajukan kepada para kontestan.

Memasuki shift dua, Ketua DPP Partai Gerindra, FX Arief Poyuono sudah standby di ruangan itu. Ia akan menggantikan Hartas. Ketua Bidang Tenaga
Kerja dan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) itu mengakui akan mewawancarai caleg dari empat dapil: Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tenggara.

Dengan semangat tinggi ingin mewawancarai para bakal caleg. Arief mengatakan, sudah menyiapkan deretan pertanyaan yang bakal diajukan. Apa saja?
Pertama, soal penerapan ideologi Pancasila terkait permasalahan
konflik horizontal di Indonesia. Kedua, penegasan pemahaman atas empat
pilar kebangsaan di Indonesia.

Yaitu, Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Selanjutnya soal keterpihakan terhadap kaum buruh bila sudah berada di DPR. “Ya soal kasus terkini lah. Yang paling penting, bagaimana kepekaan mereka atas nasib serikat pekerja,” katanya.

Arief menegaskan akan mencoret mereka yang dianggap pola pikir ekonomi politiknya mengarah ke kapitalisme. Dia mengklaim, salah satu syarat utama menjadi bakal caleg Partai Gerindra adalah memiliki pemahaman tinggi atas ekonomi kerakyatan.

“Kalau otaknya Neolib, coret saja. Kalau sepakat privatisasi BUMN, besar kemungkinan dia dicoret,” bisiknya.

Hasil seleksi, kata Arief, akan diumumkan April. Mereka lolos tes wawancara bakal menghadapi seleksi lanjutan: psikotes.

Mereka juga akan mendapat pendalaman materi kepartaian. “Gerindra itu sangat ketat sekali. Nggak bisa ujug-ujug lolos,” katanya. [Harian Rakyat Merdeka]

Populer

Aduan Kebohongan sebagai Gugatan Perdata

Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:03

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

WNI Kepoin Kampus Pemberi Gelar Raffi Ahmad di Thailand, Hasilnya Mengagetkan

Minggu, 29 September 2024 | 23:46

Selebgram Korban Penganiayaan Ketum Parpol Ternyata Mantan Kekasih Atta Halilintar

Senin, 07 Oktober 2024 | 14:01

Jokowi Harus Minta Maaf kepada Try Sutrisno dan Keluarga

Senin, 07 Oktober 2024 | 16:58

UPDATE

Realisasi Belanja Produk Dalam Negeri Masih 41,7 Persen, Ini PR Buat Kemenperin

Rabu, 09 Oktober 2024 | 12:01

Gibran Puji Makan Bergizi Gratis di Jakarta Paling Mewah

Rabu, 09 Oktober 2024 | 11:56

Netanyahu: Israel Sukses Bunuh Dua Calon Penerus Hizbullah

Rabu, 09 Oktober 2024 | 11:50

Gibran Ngaku Ikut Nyusun Kabinet: Hampir 100 Persen Rampung

Rabu, 09 Oktober 2024 | 11:47

Jokowi Dipastikan Hadiri Acara Pisah Sambut di Istana

Rabu, 09 Oktober 2024 | 11:39

Mampu Merawat Kerukunan, Warga Kota Bekasi Puas dengan Kerja Tri Adhianto

Rabu, 09 Oktober 2024 | 11:33

Turki Kenakan Tarif Tambahan 40 Persen untuk Kendaraan Tiongkok, Beijing Ngadu ke WTO

Rabu, 09 Oktober 2024 | 11:33

Dasco Kasih Bocoran Maman Abdurrahman Calon Menteri UMKM

Rabu, 09 Oktober 2024 | 11:31

Maroko Dianugerahi World Book Capital UNESCO 2026

Rabu, 09 Oktober 2024 | 11:27

Heru Budi Bareng Gibran Tinjau Uji Coba Makan Bergizi Gratis di SMAN 70

Rabu, 09 Oktober 2024 | 11:20

Selengkapnya