Berita

sulaiman abu ghaith/ist

Dunia

Inilah Kisah Pelarian Menantu Osama bin Laden Hingga Ditahan di New York City

SABTU, 09 MARET 2013 | 02:17 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Publik Amerika Serikat sedang memperdebatkan penahanan Sulaiman Abu Ghaith di Manhattan.

Sejumlah kalangan berpendapat, sebaiknya Abu Ghaith ditahan di Guantanamo. Namun pemerintahan Barack Obama sudah kadung berencana akan menutup penjara itu.

Abu Ghaith yang berusia 47 tahun ini bukan laki-laki sembarangan. Pria kelahiran Kuwait itu adalah salah seorang menantu Osama bin Laden. Ia menikah dengan salah seorang putri Osama, Fatima.


Sejumlah rekaman video memperlihatkan Agu Ghaith mendampingi mertuanya seusai peristiwa 9/11 di New York yang menghancurkan menara kembar WTC. Di dalam salah satu rekaman video, Abu Ghaith duduk bersama Osama bin Laden dan dua orang kepercayaan Osama, Muhammad Attef dan Ayman Alzawahiri.

Abu Ghaith berperan sebagai jurubicara Al Qaeda. Dalam sejumlah rekaman ia juga ikut mengajak oendukung Al Qaeda untuk bangkit melawan Amerika.

Pemerintah Amerika juga memiliki informasi kuat yang menyebutkan bahwa Abu Ghaith ikut menemani Osama bin Laden di Tora Bora hingga Desember 2001.

Setelah pucuk pimpinan Al Qaedan tercerai berai, Abu Ghaith dilaporkan melarikan diri ke Pakistan, lalu ke Iran pada tahun 2003. Pemerintah Iran berusaha mengembalikan Abu Ghaith ke Kuwait. Namun Kuwait menolak karena setelah peristiwa 9/11 negara itu menghapuskan kewarganegaraan Abu Ghaith.

Bulan Februari lalu Abu Ghaith berusaha menyeberang ke Turki dengan menggunakan paspor palsu Arab Saudi. Ia ditangkap di sebuah tempat di Ankara.

Informasi yang diperoleh CNN menyebutkan Turki menahan Abu Ghaith atas permintaan Amerika Serikat.

Awalnya Turki ragu mengirimkan Abu Ghaith ke Amerika Serikat atas tuduhan terorisme. Menurut Turki, karena menggunakan paspor palsu Abu Ghaith hanya perlu diekstradisi ke negara terakhir yang digunakan sebagai pintu masuk ke Turki, yakni Iran.

Menurut informasi dari Turki, Iran menolak kehadiran Abu Ghaith.

Akhirnya, setelah beberapa minggu tak menentu, Turki mengirimkan Abu Ghaith ke Jordania. Namun, belum diketahui pasti bagaimana persisnya, Abu Ghaith malah muncul di New York untuk menghadapi persidangan di pengadilan sipil di Manhattan.

CNN mendapatkan konfirmasi mengenai penahanan Abu Ghaith itu hari Kamis kemarin (7/3). [dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya