Berita

al muzammil/ist

PKS: Intelijen BNN Gagal!

KAMIS, 07 MARET 2013 | 14:56 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Komisi III DPR kecewa atas kinerja Badan Narkotika Nasional (BNN) atas penangkapan terhadap artis ternama Raffi Ahmad yang diberitakan secara besar dan lama sengan hanya menghasilkan dua linting ganja dan 14 butir zat katinon. Padahal BNN melalui intelijennya sudah mengintai Raffi berbulan-bulan.

"Kita mendukung BNN, dan sekalian mengawasi BNN. Saat ini sebenarnya kita kecewa pada BNN. Barang yang ditangkap kecil, seharusnya yang ditangkap harusnya bandar. Intelijen BNN kurang baik, padahal punya penyadapan," ujar Wakil Ketua Komisi III DPR, Al Muzzamil Yusuf, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta (Kamis, 7/3).

Yusuf meminta agar BNN bekerja bisa bekerja seperti KPK yang memberantas korupsi serta Densus 88 yang menghabisi seluruh teroris yang dahulu marak terjadi di tanah air.


"KPK dengan penyadapan sudah terpublish luar biasa, Densus dengan penyadapan juga sangat luar biasa berantas teroris, lalu kok BNN tidak ada? Jika Densus menangkap orang-orang di tempat yang tidak jelas, tapi BNN kok tidak bisa melacak di lapas itu?" kesal Politisi PKS ini.

Karena menurut dia, kejahatan narkoba merupakan sebuah tindakan yang luar biasa berbahaya ketimbang korupsi dan teroris.

"Saya punya harapan besar dengan BNN, karena kalau kita bandingkan teroris, korupsi dan narkoba. Kalau menurut saya paling bahaya adalah narkoba, karena narkoba menyerang fisik, mental, nalar dan keluarga," tegas dia.

Muzzamil menuturkan, berbeda pada era sebelumnya, BNN hingga kini belum bisa menangkap mafia besar. Sehingga dia menilai BNN gagal menjalankan tugasnya.

"BNN belum bisa menangkap mafia narkoba. Kesimpulan saya, intelijen BNN gagal, masa sekian bulan mengikuti Raffi tidak ada itu tertangkap 1 keranjang narkoba," ungkapnya. [ysa]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

Kapolda Metro Buka UKW: Lawan Hoaks, Jaga Jakarta

Selasa, 16 Desember 2025 | 22:11

Aktivis 98 Gandeng PB IDI Salurkan Donasi untuk Korban Banjir Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:53

BPK Bongkar Pemborosan Rp12,59 Triliun di Pupuk Indonesia, Penegak Hukum Diminta Usut

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:51

Legislator PDIP: Cerita Revolusi Tidak Hanya Tentang Peluru dan Mesiu

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:40

Mobil Mitra SPPG Kini Hanya Boleh Sampai Luar Pagar Sekolah

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:22

Jangan Jadikan Bencana Alam Ajang Rivalitas dan Bullying Politik

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:19

Prabowo Janji Tuntaskan Trans Papua hingga Hadirkan 2.500 SPPG

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:54

Trio RRT Harus Berani Masuk Penjara sebagai Risiko Perjuangan

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:54

Yaqut Cholil Qoumas Bungkam Usai 8,5 Jam Dicecar KPK

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:47

Prabowo Prediksi Indonesia Duduki Ekonomi ke-4 Dunia dalam 15 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:45

Selengkapnya