Berita

ruhut sitompul/ist

Politik

Ruhut Seret-seret Konflik Demokrat Sambil Ancam Calon Pengganti Mahfud

SENIN, 04 MARET 2013 | 17:25 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

Anggota Komisi III DPR, Ruhut Sitompul, menyeret-nyeret konflik di internal partainya saat melakukan uji kelayakan terhadap calon hakim konstitusi pengganti Mahfud MD.

Bekas Ketua DPP Partai Demokrat itu meminta langsung kepada Calon Hakim Mahkamah Konstitusi (MK), Sugianto, untuk menilai kadar kenegarawanan Ketua MK, Mahfud MD.

Ruhut kesal karena beberapa hari lalu Mahfud MD mengunjungi mantan Ketua Umum Demokrat, Anas Urbaningrum, ke rumah pribadinya dan mengeluarkan pernyataan bahwa kasus hukum mantan Ketua Umum PB HMI itu sudah dipolitisasi.


"Menurut Anda, apakah Mahfud MD seorang negarawan?" tanya Ruhut di Ruang Komisi III DPR, Jakarta, Senin (4/3)

Sugianto menjawab cerdik. Menurutnya, konteks Mahfud MD menjenguk Anas yang sedang terpuruk bukanlah sebagai hakim MK, tapi membawa nama organisasi lain (Kesatuan Alumni HMI).

"Secara hati nurani, saya rasa masih negarawan," jawabnya.

Mendengar hal itu, Ruhut terlihat kurang puas. Dia menegaskan, sebagai anggota Komisi III DPR dia memiliki hak memilih dan ada 14 anggota Fraksi Demokrat di Komisi III.

"Saya ada hak memilih dan punya gerbong 14 orang," ungkapnya.

Selanjutnya, Ruhut menyindir Mahfud MD yang sering mengeluarkan pernyataan di luar konteksnya sebagai Ketua MK.

"Hakim MK itu bukan banci kamera. Di mana ada kamera, dia ada di situ, ada terus pernyataannya di televisi," bebernya.

"Tegas saudara. Kalau tidak, nanti saya nggak pilih saudara," tutup Ruhut.

Setelah mengikuti uji kelayakan dan kepatutan, Sugianto saat dijumpai wartawan, mengaku tidak tertekan dengan tohokan Ruhut itu.

"Saya tidak tertekan, itu tadi pendapat saya. Ruhut ngomong lantang, saya juga lantang," ucapnya santai. [ald]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

Kapolda Metro Buka UKW: Lawan Hoaks, Jaga Jakarta

Selasa, 16 Desember 2025 | 22:11

Aktivis 98 Gandeng PB IDI Salurkan Donasi untuk Korban Banjir Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:53

BPK Bongkar Pemborosan Rp12,59 Triliun di Pupuk Indonesia, Penegak Hukum Diminta Usut

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:51

Legislator PDIP: Cerita Revolusi Tidak Hanya Tentang Peluru dan Mesiu

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:40

Mobil Mitra SPPG Kini Hanya Boleh Sampai Luar Pagar Sekolah

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:22

Jangan Jadikan Bencana Alam Ajang Rivalitas dan Bullying Politik

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:19

Prabowo Janji Tuntaskan Trans Papua hingga Hadirkan 2.500 SPPG

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:54

Trio RRT Harus Berani Masuk Penjara sebagai Risiko Perjuangan

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:54

Yaqut Cholil Qoumas Bungkam Usai 8,5 Jam Dicecar KPK

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:47

Prabowo Prediksi Indonesia Duduki Ekonomi ke-4 Dunia dalam 15 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:45

Selengkapnya