Berita

BURUH GARTEKS/RMOL

Olahraga

Ratusan Buruh Minta Jokowi Tak Bertele-tele Sikapi UMP

SENIN, 04 MARET 2013 | 14:14 WIB | LAPORAN:

Kantor Gubernur Joko Widodo di Balaikota, Jakarta Pusat, seolah tak pernah sepi dari serbuan massa buruh.

Seperti siang ini (Senin, 4/3), ratusan buruh dari PT Hasilondo Nusantara, Cakung yang tergabung dalam Federasi Serikat Buruh Garmen Kerajinan Tekstil Kulit dan Sentra Kulit (FSB Garteks) KSBSI sudah tampak berkumpul di depan kantor pemimpin Jakarta Baru tersebut. Mereka membawa bendera dan spanduk bertuliskan tuntutan 'Tolak Upah Murah'.

Dalam aksinya, massa berjumlah sekitar 300 orang itu datang meminta Joko Widodo tidak bersikap bertele-tele terhadap setiap permohonan penangguhan aturan Upah Minimum Provinsi (UMP) DKI  sebesar Rp 2,2 juta yang diajukan perusahaan-perusahaan di Jakarta.


"Supaya secepatnya menjawab dengan tegas, permohonan penangguhan. Kalau menolak permohonan penangguhan bilang menolak kalau diterima bilang diterima," ujar koordinator aksi, Tobias kepada wartawan, di depan gedung Balaikota, Jakarta Pusat.

Ia menjelaskan, sejak beberap bulan lalu, sudah ada perusahaan-perusahaan yang mengajukan permohonan penangguhan UMP. Hanya saja, beberapa di antara perusahaan itu termasuk kategori mampu.

"Perlu menjadi catatan, permohonan penangguhan menjadi cacat hukum. Kami melihat perusahaan yang mengajukan penangguhan tidak sesuai dengan ketentuan-ketentuan serta persyaratan-persyaratan yang ada," terangnya yang juga Ketua Cabang Garteks Jakarta.

Pihaknya, kata Tobias memastikan, tidak akan tinggal diam. Pihaknya akan terus memantau perkembangan perusahaan-perusahaan yang mengajukan permohonan penangguhan UMP. Sebab bukan tidak mungkin menyimpang dan cacat hukum.

Saat aksi berlangsung, Gubernur Joko Widodo tidak berada di kantornya. Perwakilan massa pendemo akhirnya diterima Wakil Gubernur Basuki T Purnama.  Gubernur Joko Widodo sendiri tengah berada di kantor Kementerian Perhubungan guna membahas pemenuhan angkutan massal di Jakarta. [wid]


Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya