Laga terakhir lanjutan kompetisi NBA musim 2012-2013 jadi mimpi buruk bagi Utah Jazz. Bertarung di markas sendiri, Energy Solutions Arena, kemarin, Jazz keok dihantam Houston Rockets 80-125.
Kekalahan ini mengakhiri rentetan enam kemenangan beruntun yang mereka raih sebelumnya. Sementara bagi Rockets, kemenangan ini jadi kemenangan beruntun ketiga mereka.
Jazz sudah tampil buruk sejak awal laga. Di kuarter pertama, mereka tertinggal 22-28. Di kuarter kedua, tim tamu menunjukkan dominasinya, skor pun berubah jadi 39-57.
Memasuki kuarter ketiga, Rockets kian jauh meninggalkan Jazz. Rockets mencetak 36 poin sementara Jazz 20 poin yang mengakhiri kuarter ini 59-93. Kemudian, di kuarter terakhir, Rockets mencetak 32 angka yang menutup laga dengan 80-125.
“Melihat cara bermain kami malam ini, saya yakin kami tidak akan bisa menang. Meskipun di tim kami ada Michael Jordan. Saya merasa semua berjalan salah. Mereka siap bermain, dan saya tidak tahu di mana energi kami,†kata pemain Jazz, Al Jefferson.
Rekan setimnya juga turut meratapi kekalahan yang diderita timnya. “Saya tidak berpikir bahwa ini adalah awal keruntuhan kami,†kata Gordon Hayward, yang malam itu tidak berlaga karena bahunya terkilir.
Di kubu tamu, James Harden adalah penyebab utama kekalahan Jazz di laga ini. Dia mencetak 25 poin, tiga rebound dan tiga assist. Berikutnya, Marcus Morris dan Carlos Delfino masing-masing bikin 16 serta 14 poin, dan Omer Asik meski cuma mencetak empat poin, tapi ia membukukan 19 rebound yang melengkapi penderitaan tuan rumah. Sedangkan di kubu tuan rumah, Al Jeferson cuma sanggup mencetak 10 poin, delapan rebound dan tiga assist.
Harden, yang terpilih masuk All-Star untuk pertama kalinya baru-baru ini, mencetak rata-rata 27,2 poin dalam lima laga terakhir. “Itulah cara kami harus bermain. Bila Anda menonton laga kami, pasti akan tahu kita keluar dalam transisi dan kami mencoba berhenti beberapa saat. Kami hanya mencoba untuk melakukan pekerjaan yang baik itu selama 48 menit,†kata Harden.
Bagi Rockets, kemenangan ini seakan menjadi penyejuk. Sebab, sebelumnya tim asal Texas mengalami kekalahan sebanyak tujuh kali secara beruntun. Namun, peruntungan mereka berubah dalam tiga laga terakhir, Rockets menyapu bersih semua laga dengan kemenangan.
“Kami harus bermain dengan kecepatan. Kami harus mengoper bola. Tidak berlama-lama menahan bola. Kami bergerak dari sisi ke sisi. Itulah cara kami harus bermain. kami baru saja membuat sejarah,†kata pelatih Rockets, Kevin McHale.
Kekalahan dengan selisih 45 poin merupakan yang terbesar dalam sejarah keikusertaan Jazz di NBA. Sebelumnya, tim yang kini diasuh Tyrone Corbin itu mengalami kekalahan terbesar pada 18 November 1980, ketika mereka kalah dengan selisih 33 poin dari Milwaukee Bucks. Di laga ini, rasio shot mereka sungguh memprihatinkan, hanya 39,5 persen.
Dengan hasil ini, Rockets bertengger di urutan ke-8 klasemen Wilayah Barat dengan rekor menang kalah 24-22, sementara Jazz setingkat di atasnya dengan 24-20. [Harian Rakyat Merdeka]