Berita

Ardina Rasti

Blitz

Ardina Rasti, Eza Mulai Temperamental Sejak Pisah Lokasi Syuting

SABTU, 26 JANUARI 2013 | 08:49 WIB

Baru ketahuan sifat aslinya setelah lima bulan pacaran. Sering diancam, diseret, dijambak.

Eza Gionino makin tersudut oleh bukti foto-fo­to dan rekaman dugaan penganiayaan terhadap Ardina Rasti yang beredar luas di dunia maya dan YouTube. Namun tersisa pertanyaan, kok bisa ya Rasti merekam saat momen bernuansa KDRT itu terjadi. Kejanggalan itu langsung dijawab oleh Rasti. Rupanya, saat temperamen Eza mulai naik saat itu, Rasti langsung menekan tombol record di handphone-nya agar semua kejadian bisa terekam walau hanya lewat suara.

“Kebetulan HP deket tempat tidur, di mana me­­ja juga sudah hancur. Saya merekam kalau-ka­lau terjadi lebih buruk dari yang pertama, yang saat itu nggak ada siapa-siapa,” beber Ras­ti saat di­­jumpai di Pondok Indah, Jakarta.

Ditegaskan bintang film Disini Ada Setan, The Sexy City dan Suster Ngepot ini, ia memang sengaja merekam kejadian tersebut. Karena se­belumnya, ia pernah dirawat di Instalasi Gawat Darurat (IGD) akibat ulah Eza.

“Tiba-tiba ketika bangun, saya sudah ada di IGD. Itu cukup traumatik, namun waktu itu saya masih maafkan dia (Eza),” kata Rasti.

Untuk mengantisipasi dari hal-hal yang tidak diinginkan, sebelumnya Rasti meminta teman-temannya agar selalu memantau dirinya.

“Saya minta tolong dua sahabat saya. Tadinya mereka mau nginep di rumah saya, tapi karena ada Eza tidak jadi. Baru saya nyalain rekaman itu, saya harap temen-teman tau posisi saya sen­­dirian. Rekaman itu jadi bukti kalau terjadi apa-apa pada diri saya,” tukasnya.

Ia tidak mengetahui, apa yang membuat Eza bisa begitu temperamental. Karena setiap ke­salahan kecil yang dilakukannya, selalu ber­akhir dengan penganiayaan. “Lagi ngobrol biasa saja, dia tiba-tiba temperamennya naik. Dia kalau sudah marah membabi buta, hajar barang sam­pai hancur,” ujarnya lirih.

Kisah cinta Rasti dan Eza berawal saat me­reka sama-sama memerankan tokoh utama dalam sebuah sinetron. Sejak itulah timbul benih cinta sampai akhirnya terjalin cinta lokasi.

“Awal pacaran karena pertama jadian cinlok, baru pacaran di loksut (lokasi syuting). Itu baru pertama kalinya dia (Eza) dipercaya jadi peran utama. Kata produser bisa ditingkatkan che­mistry-nya. Sejak saat itu, kita sering dipa­sang­kan juga,” tuturnya.

Hingga akhirnya mereka harus terpisah ka­rena mendapat judul yang berbeda. Sejak itu, kata Rasti, Eza mulai melakukan kekerasan.

“Setelah itu, saya di tempat lain, kita terpisah, semenjak itu baru ketauan sifat aslinya. Sekitar 4-5 bulan umur pacaran,” kisahnya.

Apalagi ketika Rasti mendapatkan banyak tawaran bermain film, Eza selalu memilih se­mua judul yang datang pada dirinya.

“Saya sering diancam agar tidak mengambil syuting, karena dia (Eza) tidak suka dengan la­wan main saya, sampai akhirnya saya harus hadapi, kalau tidak ambil peran itu,” papar Rasti.

Baginya, kata-kata kasar yang keluar dari mu­lut Eza merupakan makanannya sehari-hari saat masih menjalin hubungan. Bukan hanya itu, karena rambutnya sering dijambak oleh Eza, dara kelahiran 6 Januari 1986 ini mengaku ram­butnya semakin habis karena rontok.

“Yang pasti diseret, dijambak, rambut saya ron­tok banyak. Dibanding yang sekarang su­dah agak mendingan. Berpuluh-puluh kali dijambak dan dihantam ke dinding, dicekik,” ucapnya miris.

“Kalau saya mau ngomong, langsung di-cut dan satu lagi badan saya diangkat, didorong kayak dikedet gitu,” katanya.

Dari kejadian-kejadian itu hingga saat ini, Rasti mengaku masih menyembuhkan luka-lu­kanya. “Sekarang lagi sembuhkan syaraf da­lam, tulang rusuk sampai sekarang masih sa­kit,” curhatsnya.  

Dalam jumpa pers dan di depan penyidik kepolisian, Eza yang berstatus tersangka, ber­kali-kali membantah telah menganiaya Rasti.

“Saya bingung maksudnya apa? Kekerasan yang bagaimana? Itu saya nggak pernah tahu dan saya tidak pernah merasa melakukan itu,” tegas Eza.  [Harian Rakyat Merdeka]


Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Bangunan di Jakarta Bakal Diaudit Cegah Kebakaran Maut Terulang

Senin, 29 Desember 2025 | 20:13

Drama Tunggal Ika Teater Lencana Suguhkan Kisah-kisah Reflektif

Senin, 29 Desember 2025 | 19:53

Ribuan Petugas Diturunkan Jaga Kebersihan saat Malam Tahun Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 19:43

Markus di Kejari Kabupaten Bekasi Mangkir Panggilan KPK

Senin, 29 Desember 2025 | 19:35

DPP Golkar Ungkap Pertemuan Bahlil, Zulhas, Cak Imin, dan Dasco

Senin, 29 Desember 2025 | 19:25

Romo Mudji Tutup Usia, PDIP Kehilangan Pemikir Kritis

Senin, 29 Desember 2025 | 19:22

Kemenkop Perkuat Peran BA dalam Sukseskan Kopdes Merah Putih

Senin, 29 Desember 2025 | 19:15

Menu MBG untuk Ibu dan Balita Harus Utamakan Pangan Lokal

Senin, 29 Desember 2025 | 19:08

Wakapolri Groundbreaking 436 SPPG Serentak di Seluruh Indonesia

Senin, 29 Desember 2025 | 19:04

Program Sekolah Rakyat Harus Terus Dikawal Agar Tepat Sasaran

Senin, 29 Desember 2025 | 18:57

Selengkapnya