Berita

bachtiar efeendy/ist

Bahtiar Effendy: PAN Tidak Bisa Lagi Mengklaim Partai Berbasis Muhammadiyah

JUMAT, 25 JANUARI 2013 | 09:00 WIB | LAPORAN: TEGUH SANTOSA

. Hubungan antara Partai Amanat Nasional (PAN) dan Muhammadiyah belakangan ini dinilai memang agak renggang. Dibandingkan dengan periode Soetrisno Bachir, posisi kader-kader Muhammadiyah di PAN periode ini semakin terpinggirkan. Tidak heran jika banyak kader-kader Muhammadiyah yang berdiaspora ke partai-partai lain.

Dengan sistem konsolidasi organisasi yang dilakukan, menurut gurubesar ilmu politik Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta, Bahtiar Effendy, terlihat adanya upaya sistematis untuk meminggirkan kader-kader Muhammadiyah di PAN. Hampir 85 persen pergantian pengurus di wilayah dilakukan dengan cara penunjukan langsung. Sayangnya, penunjukan itu lebih didominasi oleh kader-kader non-Muhammadiyah.

"Sudah tidak rahasia umum, penunjukan ketua DPW PAN selalu didasarkan pada tiga kriteria. Urutan pertama adalah kepala daerah, lalu disusul purnawirawan TNI/POLRI, dan terakhir, pengusaha," kata Bahtiar, yang juga Dekan Fisip UIN Jakarta, kepada Rakyat Merdeka Online beberapa saat lalu (Jumat, 25/1).


Dengan ketiga kriteria itu, lanjut Bahtiar, kader-kader Muhammadiyah secara tidak langsung akan terpinggirkan. Walau banyak di antara mereka yang memiliki jaringan luas dan pintar mengelola organisasi, belum tentu diberi kesempatan. Karena itu, tidak salah bila orang menyimpulkan bahwa "darah biru" PAN bukan lagi Muhammadiyah.

Kondisi ini, masih kata Bahtiar, berbeda dengan periode Soetrisno Bachir. Pada waktu itu, masih banyak kader-kader Muhammadiyah yang duduk di kepengurusan DPP dan DPW. Dengan komposisi seperti itu, komunikasi antara DPP PAN dan Muhammadiyah tidak pernah tersumbat.

"Saya kira, saat ini PAN sudah tidak bisa lagi mengklaim sebagai partai berbasis massa Muhammadiyah. Walau terasa pahit, warga Muhammadiyah sepertinya sudah sangat memahami fenomena dan fakta-fakta ini," demikian Bahtiar. [ysa]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya