hary tanoesudibjo/ist
hary tanoesudibjo/ist
"Seseorang masuk partai politik lumrahnya bukan karena ada kesamaan visi dan pandangan misi, tapi karena pertimbangan pragmatis. Jadi tidak aneh kalau dia mundur karena alasan seperti itu," kata analis politik Umar Bakrie kepada Rakyat Merdeka Online, Senin (21/1).
Kalau memang Hary Tanoe memasang target terjun ke dunia politik ingin jadi wakil presiden, saran Umar, maka dia harus berpartner dengan calon presiden atas pertimbangan atau kriteria khusus yang tidak dimiliki oleh dirinya.
Misalnya kata Umar, Hary berpasangan dengan capres dari kalangan militer, berasal dari etnis Jawa karena dia dari etnis minoritas, dan yang beragama Islam karena dia non muslim.
"Yang cocok dan peluang menangnya besar, Hary Tanoe perlu berpasangan dengan Prabowo yang diusung Gerindra," demikian Umar yang merupakan Direktur Eksekutif Lembaga Survei Nasional. [dem]
Populer
Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26
Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01
Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16
Senin, 22 Desember 2025 | 17:57
Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33
Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07
Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17
UPDATE
Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08
Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46
Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45
Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09
Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37
Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26
Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56
Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42
Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32
Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59