Puluhan personel TNI berÂseÂragam loreng sibuk memasukkan batu kali ke bronjong yang diÂpaÂsang di pinggir tanggul yang jebol. Setelah mengisi batu-batu sebesar bola kaki ke keranjang kawat, mereka beralih ke bronÂjong masih kosong.
“Kami fokus menata bronjong untuk memperkuat tanggul,†kata Sudrajat, Komandan Peleton DeÂtasemen Zeni Tempur (Denzipur) 3 Kodam Jaya.
Pemasangan bronjong yang diisi batu kali ini adalah langkah darurat menahan luapan air dari Banjir Kanal Barat. Saat tanggul jebol Kamis pagi, air mengalir deÂras ke Jalan Teluk Betung dan ToÂsari. Air menggerus tanah di baÂwah rel kereta yang berada di samÂping tanggul yang jebol.
Kepala Seksi Sarana dan PraÂsarana Pengendalian Banjir Dinas PU DKI Hendri mengatakan saat tanggul jebol ketinggian air di Pintu Air Manggarai mencapai 1.030 centimeter atau status Siaga I.
Tanggul di Jalan Latuharhary di bawah fly over Kuningan-MenÂteng tak kuat menahan luaÂpan air Banjir Kanal Barat. “AkiÂbat jebolnya tanggul, ya banjir akan terus terjadi di Jalan ThamÂrin dan Sudirman. Kalau belum ditutup juga tanggul yang jebol, maka banjir di dua jalan protokol akan terus meninggi,†katanya.
Menurut Hendri, untuk menaÂhan air terus mengalir dari tangÂgul yang jebol dipasang “pagar†dari bronjong yang diisi batu. Bronjong ini bantuan dari Badan Balai Besar Sungai Ciliwung dan Cisadane.
Perbaikan tanggul ini cukup sulit di tengah derasnya limpahan air dari Banjir Kanal Barat. “Ini meÂrupakan kejadian pertama kalinya,†katanya.
Hingga kemarin, air dari Banjir Kanal Barat masih mengalir deras melalui tanggul yang jebol. RaÂtusan personel TNI dari berbagai angkatan dan kesatuan, Satuan Polisi Pamong Praja, Dinas PeÂkerjaan Umum DKI dan masyaÂrakat bahu membahu menambal tanggul yang jebol dengan bronÂjong yang diisi batu.
Empat eskavator dikerahkan untuk memindahkan batu ke tangÂgul yang jebol. Tak jauh dari loÂkasi tanggul ada dua tiang papan reklame berukuran besar. Tanah di sekeliling pondasi tiang papan reklame ikut tergerus air. Crane menahan agar reklame itu tak roboh dan menimpa orang yang sedang memperbaiki tanggul.
Dua rel kereta yang mengÂhuÂbungkan Stasiun Sudirman deÂngan Stasiun Manggarai dipenuhi tumpukan karung berisi kerikil. Beberapa personel TNI memanÂfaatkan rel ini untuk meminÂdahÂkan bahan material dari truk ke dekat lokasi tanggul. Karung-kaÂrung berisi kerikil dipindahkan deÂngan lori yang didorong di atas rel.
Di sepanjang Jalan LatuÂharÂhary menjadi tempat parkir puÂluhan truk berukuran besar yang mengangkut batu dan pasir untuk perbaikan tanggul.
Sudrajat mengatakan peleton Denzipur 3 sudah diturunkan ke lokasi tanggul yang jebol pada Kamis malam. “Saya tidak senÂdirian, tapi bersama 30 anak buah dan ratusan anggota TNI lainÂnya,†kata pria bertopi ini.
Ia tak tahu sampai kapan meÂlakukan perbaikan tanggul ini. “Paling sampai perbaikan selesai. Paling dua hari lagi,†katanya.
Sudrajat meminta anggota peÂletonnya minum vitamin agar staÂmina tubuh tetap fit dan kuat. Anggota peleton juga tak terus meÂnerus dikerahkan memperÂbaiki tanggul.
“Mereka akan beÂkerja berÂganÂtian selama 24 jam untuk setiap shift-nya,†katanya.
Sekretaris Daerah DKI Jakarta, Fadjar Panjaitan mengatakan untuk mempercepat perbaikan tanggul pihaknya Jakarta meÂminta bantuan Pemerintah Kota Tangerang.
Menurut dia, ada sembilan truk tronton yang mengangkut berÂbaÂgai material dari daerah tetangga Jakarta itu untuk memperbaiki tanggul yang jebol.
Pemerintah DKI juga menÂdapat bantuan dari kalangan swasta. “Dari swasta batu kali dan juga pasir,†kata Fadjar.
Untuk mempercepat proses perÂbaikan, pihaknya mengerahÂkan alat berat. “Dua sampai emÂpat unit eskavator untuk memÂpercepat penutupan tanggul yang jebol ini dari swasta,†katanya.
Di Jalan Teluk Betung, tak jauh dari lokasi tanggul yang jebol, anak-anak terlihat asyik bermain air. Hingga kemarin, banjir masih menggenangi jalan ini dengan ketinggian 40 centimeter.
“Setelah pulang sekolah langÂsung main kesini. Soalnya asyik main-main seperti ini,†kata Dion.
Bocah asal Gang Anggrek, Setiabudi, Jakarta Selatan ini tak khawatir takut terbawa arus yang mengalir deras dari tanggul yang jebol. “Nggak takut keseret air. Banyak teman-teman di sini jadi bisa saling berpegangan,†ujar bocah berumur 12 tahun ini.
Setengah jam bermain air, beÂberapa anggota kepolisian menÂdekati anak-anak itu. Mereka diÂminta pindah. Ada yang menurut. Tapi ada juga yang tetap bermain air di dekat tanggul.
Perbaikan Rel Dua Hari Beres
Jebolnya tanggul Banjir Kanal Barat di Jalan Latuharhary memutus jalur kereta menuju StaÂsiun Sudirman dan Tanah Abang. Akibatnya, kereta dari Bogor dan Bekasi hanya terhenti dari sampai Stasiun Manggarai.
Posisi rel berada di samping tanggul yang jebol. Pengamatan Rakyat Merdeka kemarin, rel di lokasi tanggul yang jebol terlihat menggantung. Tanah yang menÂjadi pijakan bantalan beton sudah tergerus air.
Kepala Humas PT Kereta Api Indonesia Mateta Rizalulhaq meÂngatakan, setiap hari sebanyak 450 ribu penumpang terganggu perÂjalanannya karena tanggul jebol.
“Kereta lewat sini sekitar 60 perjalanan, dari arah Bogor seÂkitar 130 perjalanan, dari arah Bekasi sekitar 90 perjalanan. Ini meÂnyebabkan 450 ribu peÂnumÂpang dalam sehari terganggu,†katanya.
Mateta mengatakan, akibat tanggul jebol, PT KAI membatasi perjalanan kereta. KA jurusan Bogor-Bekasi hanya beroperasi hingga Stasiun Manggarai. BeÂbeÂrapa stasiun kereta api, tambah MaÂteta, juga belum beroperasi kaÂreÂna air masih menggenangi rel.
“Yang pasti dari Bogor ke jalur lingkar yang mengarah ke SuÂdirman, Manggarai, itu yang terÂputus,†ujarnya. Hingga kemarin, Stasiun Tanah Abang, Jakarta Kota, Kampung Bandan masih terendam banjir.
Menurut Mateta, perbaikan jalur kereta di Jalan Latuharhary baru bisa dilaksanakan jika tangÂgul Banjir Kanal Barat yang jebol sudah ditambal.“Belum bisa diÂperbaiki (relnya), harus nunggu perbaikan tanggul,†katanya.
Mateta belum bisa memastikan kapan jalur kereta yang berlokasi sebelah Kali Ciliwung bisa beroperasi normal. Namun dia memastikan proses perbaikan rel bisa berlangsung cepat. “Benerin jalurnya paling hanya dua hari beres,†katanya.
PT KAI sendiri belum mengÂhiÂtung kerugian atas jebolnya tanggul ini. “Saya belum hitung. Yang penting operasional kereta bisa berjalan semaksimal mungÂkin. Kerugian itu masih belum terÂhitung,†katanya.
Berpacu Dengan Hujan Dan Air Dari Bogor
Sejak Kamis Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo bolak-baÂlik ke lokasi tanggul yang jebol di Jalan Latuharhary. Ia meÂmandori perbaikan tanggul agar cepat selesai.
Bekas walikota Solo itu meÂnarÂgetkan perbaikan itu bisa selesai Jumat. Perbaikan ini berÂpacu dengan curah hujan yang masih tinggi dan daÂtangÂnya air kiriman dari Bogor. SeÂbab itu, dia meminta bantuan dari berbagai pihak.
Namun hingga kemarin sore, perbaikan masih berlangsung. “Batu yang harus dicari. SeÂmuaÂnya kan sudah dikerahkan. Bantuan dari Kodam, KopasÂsus, sudah kita minta semuanya. Tapi, kan ini jebolnya tanggul buÂkan jebol 1-2 cm, (tapi) 30 meter. Pokoknya jangan sampai dikejar sama hujannya atau air yang dari atas,†katanya.
Menurut Jokowi, Dinas PeÂkerjaan Umum masih punya perÂsediaan batu untuk memÂperÂbaiki tanggul yang jebol. Batu-batu itu sudah dikirim ke lokasi perbaikan. Namun truk-truk yang mengangkut material itu terÂhambat macet dan beberapa jalan yang masih tergenang banjir.
Jokowi merasa tidak perlu menambah alat berat (eskaÂvator). “Kalau mau ditambah, temÂpatnya juga di mana ya? Nggak bisa juga. Ini karena temÂpat agak sulit di bawah jembatan layang dan dekat rel,†katanya.
Ia mencurigai tanggul di JaÂlan Latuharhary ini jebol karena kurang dikontrol. Padahal, menurut dia, dinding tanggul perlu dikontrol rutin. “MeskiÂpun tanggul sudah ada kan mesti dikontrol. Kadang sudah digÂerus air, mungkin masyaÂraÂkat. Harus dicek, dikontrol teÂrus. Ini management controling yang kurang,†katanya.
Mengenai papan reklame rakÂsasa yang berdiri tak jauh dari lokasi tanggul yang jebol, JokoÂwi akan meminta agar dibongÂkar. “Jadi penyebab atau tidak, dua baliho reklame itu akan diÂpotong, dibongkar semuanya,†katanya.
Jokowi belum bisa memaÂsÂtiÂkan apakah konstruksi papan rekÂlame itu yang menyebabkan tanggul di Latuharhary menjadi lemah sehingga akhirnya jebol diterjang luapan air.
Oleh karena itu, dia pun beÂlum bisa memastikan apakah akan ada sanksi atau tidak terÂhadap pemilik papan reklame itu. “Nanti akan kita lihat apaÂkah memang baliho reklame itu penyebabnya,†katanya.
Ada dua papan reklame yang berdiri di situ. Satu berdiri di bawah lokasi jebolnya tanggul. Satunya lagi berdiri sekitar 50 meter sebelah utara lokasi jebol yang tanggul.
Kepala Dinas PU DKI Ery Basworo mengatakan, sesuai insÂtruksi gubernur, perbaikan tanggul akan diselesaikan seÂcepatnya.
Ia mengatakan, untuk menuÂtup tanggul yang jebol diÂperÂluÂkan sebanyak 450 meter kubik batu. Namun, persediaan yang dimiliki Dinas PU DKI tidak cukup. Pihaknya perlu meminta bantuan Kementerian Pekerjaan Umum dan swasta. “Batu dari Dinas PU sudah 10 rit. Tapi, perÂsediaan masih kurang, kita akan minta bantuan ke pusat dan swasta,†katanya.
Diganti Beton, Kuat Sampai 50 Tahun
Pemerintah pusat turun tangan untuk memperbaiki tanggul Banjir Kanal Barat yang jebol.
“Kami telah meÂngerahkan semua peralatan yang dibutuhÂkan,†kata Menteri Pekerjaan Umum Djoko KirÂmanto.
Djoko menjelaskan, saat ini Kementerian PU telah mengeÂrahkan alat berat, bronjong, kaÂrung pasir, dan batu untuk memÂperbaiki tanggul. “Nanti kalau batu kurang, kami tamÂbah,†katanya.
Hanya saja, material untuk memperbaiki tanggul memang masih kurang. “Kita baru saja kirim batu 10 tronton. Satu tronÂton berisi 20 (meter) kubik. Mudah-mudahan itu cukup tapi nanti kita lihat,†katanya.
Djoko mengatakan, pihaknya juga akan menambah alat berat, untuk memperlancar proses pembendungan tanggul yang jebol. “Kami juga akan tambah alat eskavator,†katanya.
Untuk mempercepat perÂbaiÂkan tanggul, Kementerian PU akan meminta bantuan Jasa MaÂrga untuk mengirim beton-beton untuk menutup tanggal. “Rencananya (beton-beton) kita timbunkan ke sana seÂhingga lebih cepat (tertutup),†katanya.
Setelah perbaikan selesai, kata Djoko, pihaknya akan memÂbangun tanggul dari beton. “Jika tanggul yang jebol ini tidak diperbaiki, pemukiman warga dan Jalan MH Thamrin terancam terendam kembali. Terlebih, kondisi air di BenduÂngan Katulampa masih berada di atas normal, Siaga II,†kaÂtanya siang kemarin.
“Air di Katulampa sudah tinggi lagi. Menurut perkiraan saya, nanti sore (kemarin sore) akan lebih besar lagi. Jadi, kalau ini tidak ditutup siang ini bisa lebih berbahaya lagi,†katanya.
Menurut Djoko, perbaikan daruÂrat ini cukup efektif untuk menahan arus air. “Semoga tidak banjir lagi nanti dan tidak berhenti di situ karena kita teÂruskan permanennya dengan cara dibeton,†katanya.
Setelah tanggul darurat ramÂpung, tanggul permanen langÂsung dibangun. Diprediksi peÂngerjaannya membutuhkan wakÂtu satu bulan.
Djoko mengatakan tanggul yang jebol itu masih terbuat dari tanah. Sehingga jika debit air tinggi, tanggul tak kuat menaÂhan luapan air. “Ini karena limÂpasan air. Tanggul di sini juga lebih rendah. Rencananya, seÂmua tanggul di Banjir Kanal BaÂrat akan dibeton,†katanya. Tanggul yang telah dibeton meÂmiliki kekuatan hingga 50 tahun ke depan.
Untuk mengurangi banjir di kawasan ini ke depan pihaknya akan membuat sodetan untuk mengalirkan air dari Sungai CiÂliwung ke Banjir Kanal Timur (BKT). “Karena meskipun di Ciliwung dan Pesanggrahan banjir, ternyata Banjir Kanal Timur longgar,†katanya. [Harian Rakyat Merdeka]
Populer
Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:03
Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21
Senin, 30 September 2024 | 05:26
Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45
Minggu, 29 September 2024 | 23:46
Senin, 07 Oktober 2024 | 14:01
Senin, 07 Oktober 2024 | 16:58
UPDATE
Rabu, 09 Oktober 2024 | 22:05
Rabu, 09 Oktober 2024 | 22:00
Rabu, 09 Oktober 2024 | 21:46
Rabu, 09 Oktober 2024 | 21:34
Rabu, 09 Oktober 2024 | 21:24
Rabu, 09 Oktober 2024 | 21:15
Rabu, 09 Oktober 2024 | 20:59
Rabu, 09 Oktober 2024 | 20:54
Rabu, 09 Oktober 2024 | 20:43
Rabu, 09 Oktober 2024 | 20:22