nurul arifin/rmol
nurul arifin/rmol
"Itu bentuk keprihatinan SBY terhadap mahalnya biaya kampanye. Saya mengapresiasi apa yang jadi concern SBY," kata Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar, Nurul Arifin kepada Rakyat Merdeka Online, Rabu malam (15/1).
Menurut dia, pemilu dengan sistem suara terbanyak memang membutuhkan ongkos politik yang sangat besar. Dengan sistem ini setiap calon saling berlomba menghamburkan uangnya untuk meraup banyak suara. Dampaknya, orang yang terpilih akan berpikir bagaimana caranya mengembalikan modal, dan cara paling cepat tentu saja korupsi.
"Ini warning bagi kita semua agar cerdas berkampanye secara efektif dan efisien dengan anggaran yang seperlunya," imbuh Nurul.
Namun, anggota Komisi II DPR RI ini tak setuju upaya menekan besarnya ongkos politik dalam pemilu dilakukan dengan cara mengubah sistem pemilu.
"Cukup dibatasi saja dana kampanyenya. Saya masih berharap KPU membuat peraturan yang membatasi anggaran atau item logistik yang digunakan dalam kampanye," pungkas Nurul. [dem]
Populer
Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26
Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01
Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16
Senin, 22 Desember 2025 | 17:57
Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33
Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07
Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17
UPDATE
Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08
Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46
Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45
Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09
Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37
Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26
Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56
Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42
Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32
Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59