Ujung pulpen yang sudah terÂbuka, diarahkannya ke kolom yang tersedia di kertas itu. TerÂakÂhir, dia sempat melampirkan tanda tangan di bagian paling bawah.
“Ini kuesioner yang dikirimkan Fraksi Demokrat kepada seluruh kadernya di Senayan. Isinya tentang kesiapan untuk maju atau tidak sebagai calon legislatif di Pemilu 2014 mendatang,†kata pria yang akrab disapa Mul itu.
Lalu apa yang diisi? Pria yang duÂduk di Komisi II ini meÂngaÂtaÂkan dirinya memilih tidak maju. Artinya, pada pemilu legislatif yang akan dilaksanakan pada April 2014, nama Ignatius MulÂyono tidak akan muncul lagi seÂbagai caleg.
“Saya sudah nyatakan, periode 2014-2019 saya tidak menÂcaÂlonÂkan diri lagi sebagai anggota DPR. Sekarang pengabdian saya yang terakhir sebagai anggota DPR,†katanya.
Mul bilang, keputusannya tiÂdak maju lagi jadi caleg di peÂrioÂde yang akan datang sudah meÂlalui pertimbangan yang matang dan rasional. Mengingat di tahun 2014 nanti, usianya sudah tidak lagi mendukung untuk menjadi wakil rakyat.
“Tahun 2014 nanti, umur saya seÂkitar antara 69-70 tahun. Itu umur yang tidak mendukung untuk maju. Sudah ketuaan kalau dipaksakan maju,†kata anggota DPR dari daerah pemilihan Jawa Tengah III ini.
Politisi yang sempat dikait-kaitÂkan namanya dengan kasus Hambalang ini menepis hal itu yang jadi penyebab tidak tidak lagi mau jadi caleg. Baginya apa yang berkembang selama ini di DPR, merupakan dinamika dan pelajaran untuk semua politisi.
“Masih banyak kaum muda yang potensial. Saya lebih memiÂlih proses regenerasi dengan memberi kesempatan kaum muda untuk maju,†tegas Ketua Badan Legislasi DPR ini.
“Cukuplah saya di DPR. ApaÂlagi tahun 1998 melalui Fraksi ABRI, saya sudah duduk di DPR. Periode nanti, waktunya istirahat di rumah sambil momong cucu,†tambahnya.
Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR Nurhayati Ali Assegaf memÂbenarkan bila dari 148 anÂgÂgota fraksinya, dua di antaranya tidak akan maju lagi di pemilu leÂgislatif 2014. Alasannya, kata dia, umur yang sudah tidak meÂmungÂkinkan lagi untuk maju. “Ada dua orang yang merasa sudah tua. Sepuh,†katanya.
Hal itu diperoleh Nurhayati seÂtelah DPP memberikan kuesioner kepada 148 anggota Fraksi DeÂmokÂrat DPR. Kuesioner itu berisi apakah kader tersebut akan menÂcalonkan kembali pada 2014.
Tak hanya itu, melalui kueÂsioÂner yang disebarkan ini anggota frakÂsi juga ditanya apakah akan pinÂdah daerah pemilihan atau tiÂdak. Bila ingin pindah, kata dia, bisa menyebut pindah ke dapil mana.
Nurhayati mengatakan 90 perÂsen anggota Fraksi Partai akan maju lagi di 2014. “Nanti Ketua Umum yang menyeleksi siapa yang pantas dibawa ke Ketua Dewan Pembina atau Majelis Tinggi,†tandasnya.
Ternyata bukan hanya anggota fraksi yang ingin menjadi caleg lagi di 2014. Mereka yang saat ini duduk di kabinet juga mau nyaleg lagi. Salah satunya Syarief Hasan.
Syarief yang kini Menteri KoÂperasi dan Usaha Kecil MeÂneÂngah (UKM) sudah menyatakan kesiapannya untuk jadi caleg lagi. Pria yang jadi anggota Dewan Pembina Partai Demokrat ini meÂngatakan dia menjadi caleg untuk mendongkrak suara partai.
Menurut Syarief, pengarahan dari Ketua Umum Anas UrÂbaÂningÂrum agar kader-kader terbaik yang ada di kementerian untuk maju nyaleg, merupakan hal poÂsitif. Tentunya, arahan tersebut perÂlu didukung secara sukarela oleh seluruh kader partai, terÂmasuk yang sekarang duduk di kementerian.
Kata Syarief, kesediaannya unÂtuk menjadi caleg ini bukan omoÂngan di bibir. Tapi akan diÂbukÂtiÂkan. Ia mengaku selama ini masih sering turun ke daerah untuk berÂtemu konstituennya walaupun sudah jadi menteri.
Setidaknya, lanjut dia, dua hari daÂlam seminggu dia pergi ke daeÂrah. Biasanya waktu yang diÂguÂnakan untuk ke daerah adalah hari Sabtu dan Minggu. Lima hari lainnya dia gunakan untuk menÂjalankan tugas di kementerian.
Hal yang sama juga disamÂpaiÂkan EE Mangindaan yang saat ini duduk sebagai Menteri PerÂhuÂbuÂngan. Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat ini juga siap untuk “turun gunung†di 2014. Ia akan mencoba mendongkrat peÂrolehan suara partai berlambang bintang mercy ini di daerah peÂmiÂlihan Sulawesi Tengah.
“Saya siap menjadi caleg dan akan mempersiapkan diri sebaik mungkin. Soal nantinya terpilih atau tidak, tapi saya sudah memÂpersiapkan diri sebaik mungÂkin,†ujarnya.
Ketua Umum Anas UrbaÂningÂrum, mengatakan partainya akan mencalonkan kader-kader terÂbaik, termasuk yang duduk di kaÂbinet saat ini untuk meÂmeÂnangÂkan Pemilu 2014. Ini, kata dia, sesuai keputusan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) lalu. RaÂpimÂnas menargetkan Partai DeÂmokrat bisa memperoleh suara 30 persen di pemilu yang akan berÂlangsung tahun depan.
Dengan mencalonkan kader-kaÂder terbaik, Anas dapat mÂeÂmeÂnangkan partainya bisa kembali meÂmenangkan pemilu untuk keÂdua kali. Karena itu, partai akan menyiapkan tim terbaik, terÂmaÂsuk kader yang saat ini menjadi menteri di kabinet.
Menteri-menteri dari Partai DeÂmokrat, menurut dia, dulunya juga adalah anggota DPR yang kemudian dipercaya SBY untuk menjadi menteri.
“Menghadapi Pemilu 2014, para menteri itu harus berjuang lagi sebagai caleg pada Pemilu Legislatif 2014,†katanya.
Dengan menjadi caleg dan terÂpilih sebagai anggota legislatif, kata Anas, membuka peluang bagi Partai Demokrat untuk menÂÂjadÂi pemenang Pemilu LeÂgislatif 2014.
Sampai saat ini, ada 4 kader Demokrat yang masih menjabat sebagai menteri. Mereka adalah EE Mangindaan (Menteri PerhuÂbungan), Syarief Hasan (Menteri Koperasi dan UKM), Amir SyamÂsuddin (Menteri Hukum dan HAM) dan Jero Wacik (MenÂteri Eenergi dan Sumber Daya Manusia).
Digaet Jadi Caleg, Artis Masih Sebagai Pendongkrak Suara
Pemilu legislatif 2014 diÂpreÂdiksi akan diwarnai wajah-wajah artis yang maju jadi caleg dari berbagai partai. Popularitas para selebriti itu dianggap bisa menÂdongkrat partai yang meÂngÂgaetnya.
Partai Golkar yang pada peÂmilu lalu berhasil mengantarkan dua publik figur menjadi anggota DPR, pada pemilu nanti akan mengulang cara yang sama. Pada 2014 nanti, partai yang dipimÂpin Aburizal Bakrie ini akan tetap mengusung caleg dari kaÂlangan artis.
“Ada beberapa yang direkrut khususnya dari kalangan proÂfeÂsional dan artis. Tapi mereka suÂdah bergabung cukup lama deÂngan kita,†ujar Wakil Sekjen DPP Partai Golkar Tantowi Yahya.
Siapa saja artis yang diusung jadi caleg? Tantowi belum memÂberikan detailnya. Namun, semua caleg baik artis maupun prÂoÂfesioÂnl, perlu mengikuti aturan partai.
“Kami sudah menyelesaikan pembekalan kepartaian (orienÂtasi) sebagai persyaratan bagi semua caleg sebanyak delapan angkatan. Tidak ada pengeÂcuaÂlian, siapapun yang ingin menjadi caleg harus ikut program ini,†jelas dia.
Partai Amanat Nasional (PAN) juga akan mendulang kesuksesan yang sama pada pemilu kemarin. Pemilu 2014 nanti, PAN pun akan menggaet sejumlah artis tanah air untuk berjuang menjadi calon legislatif.
Bahkan, untuk saat ini sudah ada beberapa artis terkenal yang disebut-sebut sudah mulai menÂjalin komunikasi dengan PAN. Hal itu dibenarkan Ketua DPP PAN sekaligus Ketua Badan PeÂmenangan Pemilu (Bapilu) Viva Yoga Mauladi.
Menurut Viva, ada beberapa nama artis papan atas yang diÂpasÂtikan bergabung dengan partÂaiÂnya. Mereka adalah Desy RatÂnaÂsaÂri, Raffi Ahmad dan Ikang Fawzi.
Bahkan ketiga artis tersebut, kata dia, sudah ditempatkan di sejumlah dapil. Raffi, misalnya, akan berada di dapil Jawa Timur VI yang meliputi wilayah Blitar, Kediri, dan Tulungagung. Ikang maju dari dapil Banten I yang meliputi Lebak dan Pandeglang. SeÂmentara itu, Desy akan maju dari dapil Jabar IV yang meliputi Kabupaten dan Kota Sukabumi.
Partai yang dipimpin SuryaÂdharma Ali juga akan menÂeÂrapÂkan strategi sama. Setelah mengÂgaet Okky Asokawaty, PPP juga akan meÂrekrut artis lainnya untuk berÂgabung menjadi politisi di Senayan.
Anggota Badan Pemenangan Pemilu PPP Fernita Darwis mÂeÂngatakan, ruang bagi caleg dari luar termasuk dari kalangan artis sangat terbuka lebar. Sebab parÂtainya mengalokasikan 20 persen bagi calon eksternal untuk maju dengan kendaraan PPP.
Menurut Fernita, selama ini publik hanya mengenal partai berlambang Kabah ini sebagai partai Islam yang konvensional. Pemilihnya pun masih berada pada basis pemilih tradisional. “Pemilu mendatang selain mengÂgarap pemilih tradisional, kami juga ingin menggarap pemilih muda,†ujarnya.
Fernita mengatakan, saat ini sudah ada sejumlah artis yang meÂnyatakan siap bergabung deÂngan PPP. Namun, PPP punya poÂsisi berbeda. Untuk rekrutmen caÂlon legislatif dari artis ini, partainya melakukan beberapa jurus.
Beberapa artis yang dinilai puÂnya basis massa (fans) dan peÂmikiran yang sejalan dengan visi dan misi partai akan ditaÂwari langsung. Namun, ada pula yang mendaftar sendiri ke kanÂtor DPP PPP.
Tak Pernah Turun Ke Daerah, Tidak Akan Dipilih Lagi
Bukan hanya Fraksi Partai DeÂmokrat yang mayoritas angÂgotanya bakal maju nyaleg lagi. Fraksi-fraksi lain juga mÂeÂmasÂtikan anggotanya yang saat ini duduk di Senayan bakal jadi caÂleg lagi di 2014.
Fraksi Hanura, misalnya, meÂnegaskan hampir seluruh kaÂderÂnya di Senayan akan maju kemÂbali di pemilu legislatif meÂnÂdaÂtang. Ini disampaikan Sekretaris Fraksi Hanura Saleh Husin.
Menurut Saleh, persentase kaÂder Hanura di DPR yang akan maju lagi di pemilu nanti menÂcapai 100 persen. MesÂkipun nanÂtinya pada saat penguÂmuÂman, akan ada kader yang mungkin saja mengundurkan diri karena faktor umur atau kesehatan.
“Sejauh ini yang saya ketaÂhui, hampir 100 persen anggota DPR dari Fraksi Hanura diÂpastikan maju kembali sebagai caleg di pemilu yang akan daÂtang,†tegasnya.
Wakil Sekjen DPP Partai HaÂnura ini menilai, seluruh angÂgota fraksi di DPR dianggap suÂdah cukup menjalankan tugÂasÂnya dengan baik. Karena itu, tiÂdÂak ada alasan bagi partai untuk tidak memintanya kembali maju di pemilu nanti.
Terkait citra negatif yang menghantam DPR, Saleh meÂngaÂtakan, hingga kini tidak ada politisi Hanura di DPR yang bermasalah. Dia meminta agar jangan menggeneralisir semua anggota dewan.
“Bagi yang kinerjanya baik, dekat dengan rakyat jangan diÂpukul rata. Kasihan juga diÂsaÂmaÂratakan. Tapi rakyat sudah pintar, nggak mungkin bisa diÂbodohi. Mereka akan tahu, kaÂlau anggota dewan tidak turun ke daerah pasti tidak akan dÂipiÂlih kembali,†pungkas seÂkÂreÂtaÂris Fraksi Hanura itu.
Bagaimana dengan PAN?
Wakil Ketua Fraksi PAN DPR Viva Yoga Mulyadi meÂngaÂtakan, sebagian besar angÂgoÂta fraksi yang saat ini jadi angÂgota dewan akan kembali jadi caleg di pemilihan legislatif pada 2014. Pencalonan ini, juga disesuaikan dengan daerah peÂmilihannya masing-masing sama seperti saat ini.
Menurut Yoga, ada beberapa proÂses seleksi yang harus dilalui bagi calon legislatif. Misalnya, setiap bakal caleg yang sudah mendaftar diberi kewajiban unÂtuk melakukan sosialisasi diri dan membuat program peÂmeÂnaÂngan pemilu di dapilnya maÂsing-masing.
Kemudian, setiap bakal caleg akan dinilai kinerjanya di daÂpilnya masing-masing melalui sistem skoring sesuai dengan peÂdoman organisasi tentang penÂcalegan secara transparan dan obyektif.
“Bakal caleg juga akan diÂveÂrifikasi data dan di nilai inÂtegÂritas dan kepribadian, serta kaÂpasitas dan track record kiÂneÂrÂjanya selama di PAN,†kata Viva Yoga.
Yoga melanjutkan, bakal caÂleg yang dianggap tokoh diÂwaÂjibkan untuk mendulang suara di luar basis konstituen PAN dan membuat jaringan sendiri di luar jaringan partai.
“Dengan demikian diÂhaÂrapkan mesin partai akan beÂrÂjalan dan masyarakat dapat meÂngenal lebih dekat dengan caleg PAN,†kata dia.
“Kalau Anda Keluar, Yang Tinggal Itu Garong-garongâ€
Jebolan Pesantren Diminta Bertahan
Ketua DPR Marzuki Alie berÂharap anggota dewan yang berÂlatar belakang pesantren maju kembali di Pemilu 2014. Hal itu penting untuk menjaga keseÂimÂbangan di DPR dari penilaian neÂgatif yang belakangan ini daÂtang begitu deras dari publik.
Bekas sekjen Partai DemokÂrat ini mengungkapkan, ada baÂnyak anggota dewan di Senayan yang menyatakan tidak maju lagi di pemilu 2014. Alasannya, karena politisi tersebut malu deÂngan gosip miring yang meÂngÂhantam anggota DPR.
“Banyak yang menghindar tiÂdak mau mencalonkan ke deÂpan. Mereka bilang malu beÂgiÂni, karena latar belakang meÂreÂka ada dari pesantren,†ujarnya.
Marzuki menuturkan, sejumÂlah anggota DPR yang tak akan mencalonkan lagi itu karena merasa malu lantaran tak bisa berbuat banyak. Selain itu, kataÂnya, para politisi Senayan yang tak mau maju lagi itu juga kaÂrena ingin tetap bertindak seÂcara benar. “Tapi saya bilang jaÂngan keluar. Kalau Anda keluar maka yang tinggal itu garong-garong,†ujarnya.
Dia tidak menampik, selama peÂriode kepemimpinannya baÂnyak anggota DPR yang terjerat kasus hukum. Namun Marzuki tak mau DPR saja yang diÂsalahkan.
“DPR hanya meloloskan, membantu dan mengawal (angÂgaran-red) lalu dapat fee. Itu graÂÂtifikasi. Kalau yang memÂbagi-bagikan uang itu ekÂseÂkuÂtif. Tidak ada korupsi di DPR tanÂpa korupsi di eksekutif,†tegasnya.
Karena itu, demi membangun citra DPR yang lebih baik di masa mendatang, dirinya akan terus mendekati anggota dewan yang memiliki integritas baik. Tujuannya, agar anggota dewan tersebut mau mencalonkan lagi dan mengurungkan niatnya untuk absen di pemilu 2014.
“Saya bilang kalau Anda-anda keluar, anggota DPR yang bagus-bagus habis. Justru Anda diperlukan di sini,†samÂbungÂnya. [Harian Rakayt Merdeka]
Populer
Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:03
Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21
Senin, 30 September 2024 | 05:26
Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45
Minggu, 29 September 2024 | 23:46
Rabu, 09 Oktober 2024 | 06:46
Senin, 07 Oktober 2024 | 14:01
UPDATE
Rabu, 09 Oktober 2024 | 22:05
Rabu, 09 Oktober 2024 | 22:00
Rabu, 09 Oktober 2024 | 21:46
Rabu, 09 Oktober 2024 | 21:34
Rabu, 09 Oktober 2024 | 21:24
Rabu, 09 Oktober 2024 | 21:15
Rabu, 09 Oktober 2024 | 20:59
Rabu, 09 Oktober 2024 | 20:54
Rabu, 09 Oktober 2024 | 20:43
Rabu, 09 Oktober 2024 | 20:22