Berita

Ignatius Mulyono

On The Spot

Sudah Sepuh, Mulyono Teken Surat Tak Nyaleg

Menteri Demokrat ‘Turun Gunung’ Di 2014
MINGGU, 06 JANUARI 2013 | 08:51 WIB

.Ignatius Mulyono membaca selembar kertas yang di bagian atasnya terdapat kop Fraksi Partai Demokrat DPR. Diambilnya pulpen warna hitam yang tergeletak di tumpukan berkas di atas meja kerja anggota Fraksi Partai Demokrat itu.

Ujung pulpen yang sudah ter­buka, diarahkannya ke kolom yang tersedia di kertas itu. Ter­ak­hir, dia sempat melampirkan tanda tangan di bagian paling bawah.

“Ini kuesioner yang dikirimkan Fraksi Demokrat kepada seluruh kadernya di Senayan. Isinya tentang kesiapan untuk maju atau tidak sebagai calon legislatif di Pemilu 2014 mendatang,” kata pria yang akrab disapa Mul itu.

Lalu apa yang diisi? Pria yang du­duk di Komisi II ini me­nga­ta­kan dirinya memilih tidak maju. Artinya, pada pemilu legislatif yang akan dilaksanakan pada April 2014, nama Ignatius Mul­yono tidak akan muncul lagi se­bagai caleg.

“Saya sudah nyatakan, periode 2014-2019 saya tidak men­ca­lon­kan diri lagi sebagai anggota DPR. Sekarang pengabdian saya yang terakhir sebagai anggota DPR,” katanya.

Mul bilang, keputusannya ti­dak maju lagi jadi caleg di pe­rio­de yang akan datang sudah me­lalui pertimbangan yang matang dan rasional. Mengingat di tahun 2014 nanti, usianya sudah tidak lagi mendukung untuk menjadi wakil rakyat.

“Tahun 2014 nanti, umur saya se­kitar antara 69-70 tahun. Itu umur yang tidak mendukung untuk maju. Sudah ketuaan kalau dipaksakan maju,” kata anggota DPR dari daerah pemilihan Jawa Tengah III ini.

Politisi yang sempat dikait-kait­kan namanya dengan kasus Hambalang ini menepis hal itu yang jadi penyebab tidak tidak lagi mau jadi caleg. Baginya apa yang berkembang selama ini di DPR, merupakan dinamika dan pelajaran untuk semua politisi.

“Masih banyak kaum muda yang potensial. Saya lebih memi­lih proses regenerasi dengan memberi kesempatan kaum muda untuk maju,” tegas Ketua Badan Legislasi DPR ini.

“Cukuplah saya di DPR. Apa­lagi tahun 1998 melalui Fraksi ABRI, saya sudah duduk di DPR. Periode nanti, waktunya istirahat di rumah sambil momong cucu,” tambahnya.

Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR Nurhayati Ali Assegaf mem­benarkan bila dari 148 an­g­gota fraksinya, dua di antaranya tidak akan maju lagi di pemilu le­gislatif 2014. Alasannya, kata dia, umur yang sudah tidak me­mung­kinkan lagi untuk maju. “Ada dua orang yang merasa sudah tua. Sepuh,” katanya.

Hal itu diperoleh Nurhayati se­telah DPP memberikan kuesioner kepada 148 anggota Fraksi De­mok­rat DPR. Kuesioner itu berisi apakah kader tersebut akan men­calonkan kembali pada 2014.

Tak hanya itu, melalui kue­sio­ner yang disebarkan ini anggota frak­si juga ditanya apakah akan pin­dah daerah pemilihan atau ti­dak. Bila ingin pindah, kata dia, bisa menyebut pindah ke dapil mana.

Nurhayati mengatakan 90 per­sen anggota Fraksi Partai akan maju lagi di 2014. “Nanti Ketua Umum yang menyeleksi siapa yang pantas dibawa ke Ketua Dewan Pembina atau Majelis Tinggi,” tandasnya.

Ternyata bukan hanya anggota fraksi yang ingin menjadi caleg lagi di 2014. Mereka yang saat ini duduk di kabinet juga mau nyaleg lagi. Salah satunya Syarief Hasan.

Syarief yang kini Menteri Ko­perasi dan Usaha Kecil Me­ne­ngah (UKM) sudah menyatakan kesiapannya untuk jadi caleg lagi. Pria yang jadi anggota Dewan Pembina Partai Demokrat ini me­ngatakan dia menjadi caleg untuk mendongkrak suara partai.

Menurut Syarief, pengarahan dari Ketua Umum Anas Ur­ba­ning­rum agar kader-kader terbaik yang ada di kementerian untuk maju nyaleg, merupakan hal po­sitif. Tentunya, arahan tersebut per­lu didukung secara sukarela oleh seluruh kader partai, ter­masuk yang sekarang duduk di kementerian.

Kata Syarief, kesediaannya un­tuk menjadi caleg ini bukan omo­ngan di bibir. Tapi akan di­buk­ti­kan. Ia mengaku selama ini masih sering turun ke daerah untuk ber­temu konstituennya walaupun sudah jadi menteri.

Setidaknya, lanjut dia, dua hari da­lam seminggu dia pergi ke dae­rah. Biasanya waktu yang di­gu­nakan untuk ke daerah adalah hari Sabtu dan Minggu. Lima hari lainnya dia gunakan untuk men­jalankan tugas di kementerian.

Hal yang sama juga disam­pai­kan EE Mangindaan yang saat ini duduk sebagai Menteri Per­hu­bu­ngan. Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat ini juga siap untuk “turun gunung” di 2014. Ia akan mencoba mendongkrat pe­rolehan suara partai berlambang bintang mercy ini di daerah pe­mi­lihan Sulawesi Tengah.

“Saya siap menjadi caleg dan akan mempersiapkan diri sebaik mungkin. Soal nantinya terpilih atau tidak, tapi saya sudah mem­persiapkan diri sebaik mung­kin,” ujarnya.

Ketua Umum Anas Urba­ning­rum, mengatakan partainya akan mencalonkan kader-kader ter­baik, termasuk yang duduk di ka­binet saat ini untuk me­me­nang­kan Pemilu 2014. Ini, kata dia, sesuai keputusan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) lalu. Ra­pim­nas menargetkan Partai De­mokrat bisa memperoleh suara 30 persen di pemilu yang akan ber­langsung tahun depan.

Dengan mencalonkan kader-ka­der terbaik, Anas dapat m­e­me­nangkan partainya bisa kembali me­menangkan pemilu untuk ke­dua kali. Karena itu, partai akan menyiapkan tim terbaik, ter­ma­suk kader yang saat ini menjadi menteri di kabinet.

Menteri-menteri dari Partai De­mokrat, menurut dia, dulunya juga adalah anggota DPR yang kemudian dipercaya SBY untuk menjadi menteri.

“Menghadapi Pemilu 2014, para menteri itu harus berjuang lagi sebagai caleg pada Pemilu Legislatif 2014,” katanya.

Dengan menjadi caleg dan ter­pilih sebagai anggota legislatif, kata Anas, membuka peluang bagi Partai Demokrat untuk men­­jad­i pemenang Pemilu Le­gislatif 2014.

Sampai saat ini, ada 4 kader Demokrat yang masih menjabat sebagai menteri. Mereka adalah EE Mangindaan (Menteri Perhu­bungan), Syarief Hasan (Menteri Koperasi dan UKM), Amir Syam­suddin (Menteri Hukum dan HAM) dan Jero Wacik (Men­teri Eenergi dan Sumber Daya Manusia).

Digaet Jadi Caleg, Artis Masih Sebagai Pendongkrak Suara

Pemilu legislatif 2014 di­pre­diksi akan diwarnai wajah-wajah artis yang maju jadi caleg dari berbagai partai. Popularitas para selebriti itu dianggap bisa men­dongkrat partai yang me­ng­gaetnya.

Partai Golkar yang pada pe­milu lalu berhasil mengantarkan dua publik figur menjadi anggota DPR, pada pemilu nanti akan mengulang cara yang sama. Pada 2014 nanti, partai yang dipim­pin Aburizal Bakrie ini akan tetap mengusung caleg dari ka­langan artis.

“Ada beberapa yang direkrut khususnya dari kalangan pro­fe­sional dan artis. Tapi mereka su­dah bergabung cukup lama de­ngan kita,” ujar Wakil Sekjen DPP Partai Golkar Tantowi Yahya.

Siapa saja artis yang diusung jadi caleg? Tantowi belum mem­berikan detailnya. Namun, semua caleg baik artis maupun pr­o­fesio­nl, perlu mengikuti aturan partai.

“Kami sudah menyelesaikan pembekalan kepartaian (orien­tasi) sebagai persyaratan bagi semua caleg sebanyak delapan angkatan. Tidak ada penge­cua­lian, siapapun yang ingin menjadi caleg harus ikut program ini,” jelas dia.

Partai Amanat Nasional (PAN) juga akan mendulang kesuksesan yang sama pada pemilu kemarin. Pemilu 2014 nanti, PAN pun akan menggaet sejumlah artis tanah air untuk berjuang menjadi calon legislatif.

Bahkan, untuk saat ini sudah ada beberapa artis terkenal yang disebut-sebut sudah mulai men­jalin komunikasi dengan PAN. Hal itu dibenarkan Ketua DPP PAN sekaligus Ketua Badan Pe­menangan Pemilu (Bapilu) Viva Yoga Mauladi.

Menurut Viva, ada beberapa nama artis papan atas yang di­pas­tikan bergabung dengan part­ai­nya. Mereka adalah Desy Rat­na­sa­ri, Raffi Ahmad dan Ikang Fawzi.

Bahkan ketiga artis tersebut, kata dia, sudah ditempatkan di sejumlah dapil. Raffi, misalnya, akan berada di dapil Jawa Timur VI yang meliputi wilayah Blitar, Kediri, dan Tulungagung. Ikang maju dari dapil Banten I yang meliputi Lebak dan Pandeglang. Se­mentara itu, Desy akan maju dari dapil Jabar IV yang meliputi Kabupaten dan Kota Sukabumi.

Partai yang dipimpin Surya­dharma Ali juga akan men­e­rap­kan strategi sama. Setelah meng­gaet Okky Asokawaty, PPP juga akan me­rekrut artis lainnya untuk ber­gabung menjadi politisi di Senayan.

Anggota Badan Pemenangan Pemilu PPP Fernita Darwis m­e­ngatakan, ruang bagi caleg dari luar termasuk dari kalangan artis sangat terbuka lebar. Sebab par­tainya mengalokasikan 20 persen bagi calon eksternal untuk maju dengan kendaraan PPP.

Menurut Fernita, selama ini publik hanya mengenal partai berlambang Kabah ini sebagai partai Islam yang konvensional. Pemilihnya pun masih berada pada basis pemilih tradisional. “Pemilu mendatang selain meng­garap pemilih tradisional, kami juga ingin menggarap pemilih muda,” ujarnya.

Fernita mengatakan, saat ini sudah ada sejumlah artis yang me­nyatakan siap bergabung de­ngan PPP.  Namun, PPP punya po­sisi berbeda. Untuk rekrutmen ca­lon legislatif dari artis ini, partainya melakukan beberapa jurus.

Beberapa artis yang dinilai pu­nya basis massa (fans) dan pe­mikiran yang sejalan dengan visi dan misi partai akan dita­wari langsung. Namun, ada pula yang mendaftar sendiri ke kan­tor DPP PPP.

Tak Pernah Turun Ke Daerah, Tidak Akan Dipilih Lagi

Bukan hanya Fraksi Partai De­mokrat yang mayoritas ang­gotanya bakal maju nyaleg lagi. Fraksi-fraksi lain juga m­e­mas­tikan anggotanya yang saat ini duduk di Senayan bakal jadi ca­leg lagi di 2014.

Fraksi Hanura, misalnya, me­negaskan hampir seluruh ka­der­nya di Senayan akan maju kem­bali di pemilu legislatif me­n­da­tang. Ini disampaikan Sekretaris Fraksi Hanura Saleh Husin.

Menurut Saleh, persentase ka­der Hanura di DPR yang akan maju lagi di pemilu nanti men­capai 100 persen. Mes­kipun nan­tinya pada saat pengu­mu­man, akan ada kader yang mungkin saja mengundurkan diri karena faktor umur atau kesehatan.

“Sejauh ini yang saya keta­hui, hampir 100 persen anggota DPR dari Fraksi Hanura di­pastikan maju kembali sebagai caleg di pemilu yang akan da­tang,” tegasnya.

Wakil Sekjen DPP Partai Ha­nura ini menilai, seluruh ang­gota fraksi di DPR dianggap su­dah cukup menjalankan tug­as­nya dengan baik. Karena itu, ti­d­ak ada alasan bagi partai untuk tidak memintanya kembali maju di pemilu nanti.

Terkait citra negatif yang menghantam DPR, Saleh me­nga­takan, hingga kini tidak ada politisi Hanura di DPR yang bermasalah. Dia meminta agar jangan menggeneralisir semua anggota dewan.

“Bagi yang kinerjanya baik, dekat dengan rakyat jangan di­pukul rata. Kasihan juga di­sa­ma­ratakan. Tapi rakyat sudah pintar, nggak mungkin bisa di­bodohi. Mereka akan tahu, ka­lau anggota dewan tidak turun ke daerah pasti tidak akan d­ipi­lih kembali,” pungkas se­k­re­ta­ris Fraksi Hanura itu.

Bagaimana dengan PAN?

Wakil Ketua Fraksi PAN DPR Viva Yoga Mulyadi me­nga­takan, sebagian besar ang­go­ta fraksi yang saat ini jadi ang­gota dewan akan kembali jadi caleg di pemilihan legislatif pada 2014. Pencalonan ini, juga disesuaikan dengan daerah pe­milihannya masing-masing sama seperti saat ini.

Menurut Yoga, ada beberapa pro­ses seleksi yang harus dilalui bagi calon legislatif. Misalnya, setiap bakal caleg yang sudah mendaftar diberi kewajiban un­tuk melakukan sosialisasi diri dan membuat program pe­me­na­ngan pemilu di dapilnya ma­sing-masing.

Kemudian, setiap bakal caleg akan dinilai kinerjanya di da­pilnya masing-masing melalui sistem skoring sesuai dengan pe­doman organisasi tentang pen­calegan secara transparan dan obyektif.

“Bakal caleg juga akan di­ve­rifikasi data dan di nilai in­teg­ritas dan kepribadian, serta ka­pasitas dan track record ki­ne­r­janya selama di PAN,” kata Viva Yoga.

Yoga melanjutkan, bakal ca­leg yang dianggap tokoh di­wa­jibkan untuk mendulang suara di luar basis konstituen PAN dan membuat jaringan sendiri di luar jaringan partai.

“Dengan demikian di­ha­rapkan mesin partai akan be­r­jalan dan masyarakat dapat me­ngenal lebih dekat dengan caleg PAN,” kata dia.

“Kalau Anda Keluar, Yang Tinggal Itu Garong-garong”

Jebolan Pesantren Diminta Bertahan

Ketua DPR Marzuki Alie ber­harap anggota dewan yang ber­latar belakang pesantren maju kembali di Pemilu 2014. Hal itu penting untuk menjaga kese­im­bangan di DPR dari penilaian ne­gatif yang belakangan ini da­tang begitu deras dari publik.

Bekas sekjen Partai Demok­rat ini mengungkapkan, ada ba­nyak anggota dewan di Senayan yang menyatakan tidak maju lagi di pemilu 2014. Alasannya, karena politisi tersebut malu de­ngan gosip miring yang me­ng­hantam anggota DPR.

“Banyak yang menghindar ti­dak mau mencalonkan ke de­pan. Mereka bilang malu be­gi­ni, karena latar belakang me­re­ka ada dari pesantren,” ujarnya.

Marzuki menuturkan, sejum­lah anggota DPR yang tak akan mencalonkan lagi itu karena merasa malu lantaran tak bisa berbuat banyak. Selain itu, kata­nya, para politisi Senayan yang tak mau maju lagi itu juga ka­rena ingin tetap bertindak se­cara benar. “Tapi saya bilang ja­ngan keluar. Kalau Anda keluar maka yang tinggal itu garong-garong,” ujarnya.

Dia tidak menampik, selama pe­riode kepemimpinannya ba­nyak anggota DPR yang terjerat kasus hukum. Namun Marzuki tak mau DPR saja yang di­salahkan.

“DPR hanya meloloskan, membantu dan mengawal (ang­garan-red) lalu dapat fee. Itu gra­­tifikasi. Kalau yang mem­bagi-bagikan uang itu ek­se­ku­tif. Tidak ada korupsi di DPR tan­pa korupsi di eksekutif,” tegasnya.

Karena itu, demi membangun citra DPR yang lebih baik di masa mendatang, dirinya akan terus mendekati anggota dewan yang memiliki integritas baik. Tujuannya, agar anggota dewan tersebut mau mencalonkan lagi dan mengurungkan niatnya untuk absen di pemilu 2014.

“Saya bilang kalau Anda-anda keluar, anggota DPR yang bagus-bagus habis. Justru Anda diperlukan di sini,” sam­bung­nya. [Harian Rakayt Merdeka]


Populer

Aduan Kebohongan sebagai Gugatan Perdata

Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:03

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

WNI Kepoin Kampus Pemberi Gelar Raffi Ahmad di Thailand, Hasilnya Mengagetkan

Minggu, 29 September 2024 | 23:46

Bakamla Jangan Lagi Gunakan Identitas Coast Guard

Rabu, 09 Oktober 2024 | 06:46

Selebgram Korban Penganiayaan Ketum Parpol Ternyata Mantan Kekasih Atta Halilintar

Senin, 07 Oktober 2024 | 14:01

UPDATE

Kasus Korupsi PT Timah, Sandra Dewi Siap jadi Saksi Buat Suaminya di Depan Hakim

Rabu, 09 Oktober 2024 | 22:05

Banjir Rendam 37 Gampong dan Ratusan Hektare Sawah di Aceh Utara

Rabu, 09 Oktober 2024 | 22:00

Perkuat SDM, PDIP-STIPAN kembali Teken MoU Kerja Sama Bidang Pendidikan

Rabu, 09 Oktober 2024 | 21:46

Soal Kementerian Haji, Gus Jazil: PKB Banyak Speknya!

Rabu, 09 Oktober 2024 | 21:34

Pemerintah Harus Bangun Dialog Tripartit Bahas Kenaikan UMP 2025

Rabu, 09 Oktober 2024 | 21:24

PWI Sumut Apresiasi Polisi Tangkap Pembakar Rumah Wartawan di Labuhanbatu

Rabu, 09 Oktober 2024 | 21:15

Kubu Masinton Pasaribu Berharap PTTUN Medan Tolak Gugatan KEDAN

Rabu, 09 Oktober 2024 | 20:59

PKB Dapat Dua Kursi Menteri, Gus Jazil: Itu Haknya Pak Prabowo

Rabu, 09 Oktober 2024 | 20:54

MUI Minta Tokoh Masyarakat dan Ulama Turun Tangan Berantas Judol

Rabu, 09 Oktober 2024 | 20:43

Bertemu Presiden AIIB, Airlangga Minta Perluasan Dukungan Proyek Infrastruktur di Indonesia

Rabu, 09 Oktober 2024 | 20:22

Selengkapnya