Berita

ilustrasi

Ruhut Sitompul: Yang Sering Dibilang Si Nazaruddin Itu Otak Ini Semua

JUMAT, 14 DESEMBER 2012 | 17:48 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Ruhut Sitompul merasa dirinya jadi korban dari tokoh Demokrat yang iri kepadanya. Hal itu dikatakannya setelah diusir puluhan kader dari arena Silaturahmi Nasional dan perayaan HUT Partai Demokrat di Sentul, Jawa Barat.

"Sesudah acara doa, wartawan mewawancarai saya. Makin pening dia, biasalah ada beberapa badut menjerit-jerit. Kita tertawa saja," ucapnya saat diwawancara live oleh Metro TV, di arena acara, Sentul, Jumat petang (14/12).

Dia tahu ada kader-kader yang alergi kepadanya karena dia terus menyerukan petinggi partai yang korup harus berhenti sementara. Ruhut sendiri sudah dipecat dari kepengurusan partai oleh DPP Demokrat.


"Itu yang aku bilang, mereka merasa kok bukan tokoh yang mereka sanjung itu yang diwancara wartawan," ucapnya.

Siapakah tokoh yang dimaksudnya? "Yang sering dibilang Nazaruddin (mantan Bendum Demokrat) itulah. Si A itu otak ini semua," jawabnya.

Dia kembali menyerukan kepada Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum agar mundur sementara dari jabatannya di partai. Bukan karena Anas pasti bersalah dalam kasus korupsi, tapi semata karena Anas adalah tokoh Demokrat yang melekat dengan citra partai.

"Anas Urbaningrum itu Ketum kami. Saya tegas katakan, apapun itu kita hargai proses hukum. Tapi karena dia ketua umum dan public figure, ada yang namanya rasa percaya rakyat, apalagi kami the ruling party," urainya.

Dia menunjuk orang-orang yang coba menyingkirkannya dari partai sebagai "anak-anak kos" yang tidak pernah membesarkan partai dari awal.

"Yang aneh-aneh ini kan anak kos semua. Pak SBY mendirikan partai ini karena satu, rakyat miskin karena koruptor," tegasnya.

"Anas lebih baik legowo mundur sementara sehingga ketika dia jadi tersangka dia bukan lagi mundur sementara, tapi dimundurkan. Ini soal budaya malu," tandasnya. [ald]

Populer

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Polres Tangsel Diduga Gelapkan Barbuk Sabu 20 Kg

Minggu, 21 Desember 2025 | 02:07

Pemberhentian Ijeck Demi Amankan Bobby Nasution

Minggu, 21 Desember 2025 | 01:42

Indonesia, Negeri Dalam Nalar Korupsi

Minggu, 21 Desember 2025 | 01:05

GAMKI Dukung Toba Pulp Lestari Ditutup

Minggu, 21 Desember 2025 | 01:00

Bergelantungan Demi Listrik Nyala

Minggu, 21 Desember 2025 | 00:45

Komisi Percepatan Reformasi Polri Usul Polwan Dikasih Jabatan Strategis

Minggu, 21 Desember 2025 | 00:19

Putin Tak Serang Negara Lain Asal Rusia Dihormati

Minggu, 21 Desember 2025 | 00:05

Ditemani Kepala BIN, Presiden Prabowo Pastikan Percepatan Pemulihan Sumatera

Sabtu, 20 Desember 2025 | 23:38

Pemecatan Ijeck Pesanan Jokowi

Sabtu, 20 Desember 2025 | 23:21

Kartel, Babat Saja

Sabtu, 20 Desember 2025 | 23:03

Selengkapnya