Berita

PT Istaka Karya

Bisnis

BUMN Yang Sudah Di Kamar Mayat Bisa Dihidupkan Lagi

RABU, 05 DESEMBER 2012 | 07:53 WIB

Beberapa perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah dinyatakan mati. Namun, ada perusahaan pelat merah itu yang hingga kini dinyatakan pai­lit dapat kembali dihidupkan de­ngan beberapa syarat.

Menteri BUMN Dahlan Iskan mengatakan, perusahaan tersebut adalah PT Istaka Karya yang se­belumnya telah dinyatakan pailit. Menurut dia, Istaka Karya dapat kembali beroperasi jika masalah yang melilit perusahaan pelat me­rah itu sudah dapat diselesaikan.

“Istaka Karya yang sudah di ka­mar mayat bisa dihidupkan kembali. Waktu dulu para debi­tor­nya emosi mempailitkan Ista­ka Karya, sekarang dengan per­damaian untuk tidak dipailitkan sudah bisa hidup lagi,” kata Dah­lan di Kantor Pusat PT Waskita Karya, Jakarta, kemarin.

Dahlan menuturkan, jumlah total utang Istaka Karya yang di­ya­kini sekitar Rp 600 miliar ren­cananya masih dapat dikon­versi, meski tidak dapat diba­yar­­­kan se­cara tunai. “Untuk se­men­tara, utang-piutangnya di-resche­dule serta dikonversi dan men­jadi sa­ham non voting,” jelasnya.

Dengan pola tersebut, Dahlan berharap, direksi Istaka Karya mampu menghidupkan kembali perusahaannya. Bekas dirut PLN ini sempat melontarkan penye­salannya karena mengaku pernah mencabut papan nama bertulis­kan Istaka Karya di kawasan Su­dirman, Jakarta Pusat.

“Saya menyesal, kalau mau di­pasang lagi ya silakan,” akunya.

Selain itu, Dahlan tidak me­nyangka BUMN seperti PT Was­kita Karya bisa bangkit dari ke­terpurukan. “Selamat berba­ha­gia kepada Wakita Karya. Pa­dahal sembilan bulan yang lalu ter­lan­tung-lan­tung, cantik tapi ti­dak me­nginjak bumi,” kata Dahlan.

Menurutnya, kinerja para di­rek­si Waskita Karya sangat ba­gus, karena bisa memajukan perusa­ha­an tanpa bantuan Penyertaan Mo­dal Negara (PMN). “Meng­haru­kan­­lah Waskita bisa hidup,” ucapnya.

Hari ini(kemarin), Dahlan me­nan­da­ta­ngani keputusan Waskita Karya untuk melakukan penawa­ran umum saham perdana (Initial Public Offering/IPO). [Harian Rakyat Merdeka]



Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

UPDATE

Rumah Dinas Kajari Bekasi Disegel KPK, Dijaga Petugas

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:12

Purbaya Dipanggil Prabowo ke Istana, Bahas Apa?

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:10

Dualisme, PB IKA PMII Pimpinan Slamet Ariyadi Banding ke PTTUN

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:48

GREAT Institute: Perluasan Indeks Alfa Harus Jamin UMP 2026 Naik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:29

Megawati Pastikan Dapur Baguna PDIP Bukan Alat Kampanye Politik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:24

Relawan BNI Ikut Aksi BUMN Peduli Pulihkan Korban Terdampak Bencana Aceh

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:15

Kontroversi Bantuan Luar Negeri untuk Bencana Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:58

Uang Ratusan Juta Disita KPK saat OTT Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:52

Jarnas Prabowo-Gibran Dorong Gerakan Umat Bantu Korban Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:34

Gelora Siap Cetak Pengusaha Baru

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:33

Selengkapnya