Berita

ray rangkuti/ist

Politik

SETAHUN ABRAHAM PIMPIN KPK

Prestasi Abraham Samad Datar-datar Saja, Tidak Ada yang Istimewa

SELASA, 04 DESEMBER 2012 | 21:56 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Kinerja KPK di bawah kepemimpinan Abraham Samad selama setahun terakhir datar-datar saja alias tidak ada yang istimewa. Peningkatan status kasus Century ke penyidikan dengan disertai penetapan terhadap Siti Chalimah Fadjriah dan Budi Mulya sebagai pihak yang bisa dimintai pertanggungjawaban dalam kasus tersebut bukanlah prestasi yang luar biasa dari KPK.

Begitu dikatakan Direktur Eksekutif Lingkar Madani untuk Indonesia (LIMA), Ray Rangkuti, kepada Rakyat Merdeka Online, Selasa (4/11), menanggapi setahun kepemipinan Abraham Samad di KPK.

Dalam kasus travel cek, menurut Ray, prestasi Abraham Samad juga tidak istimewa. Memang KPK telah menjebloskan mantan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Miranda Swaray Goeltom ke dalam penjara. Namun, sama seperti Siti Fadjriah dan Budi Mulya, nama Miranda juga sudah disisir sejak Abraham belum memimpin KPK.

"Sementara soal siapa penyandang dana travel cek sampai sekarang belum terungkap," imbuh dia.

Di lain hal, lanjut dia, Abraham lebih suka membuat pernyataan-pernyataan "selangit" yang tidak sesuai dengan proses penyelidikan dan penyidikan. Abraham misalnya mengatakan penetapan Deddy Kusdinar sebagai anak tangga pertama membongkar kasus Hambalang, nasib Anas Urbaningrum atau Andi Mallarangeng tinggal menghitung hari, tapi ternyata jauh dari kenyataan.

Ray menilai, sejak dilantik 16 Desember 2011, nampak betul kurangnya koordinasi antara Abraham Samad dengan pimpinan KPK lainnya. Terbukti pernyataan Abraham sering dibantah oleh pimpinan yang lain atau oleh Jurubicara KPK Johan Budi. Penyakit lainnya, pimpinan KPK terlihat ingin menonjolkan diri sendiri dan mengabaikan kolektivitas diantara mereka.

"Saran saya Abraham pulang kampung, introspeksi diri, apakah pemberantasan korupsi yang dia lakukan sudah baik atau tidak. Tidak usah mundur dari jabatan ketua KPK, tapi Abraham perlu merefleksikan diri apakah selama ini sudah jujur dalam memberantas korupsi," saran Ray. [dem]


Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya