Berita

Politik

MUNAS KAHMI

Waspadai Rencana Penetapan Ketua Presidium Permanen

JUMAT, 30 NOVEMBER 2012 | 21:26 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Pencalonan dan pernyataan sikap Ibnu Topik, kandidat termuda Pimpinan Kolektif Nasional (PKN) Korps Alumni HMI (Presidum KAHMI) harus direspon dengan bijaksana serta penuh introspeksi oleh para calon yang berasal dari partai ataupun penyelenggara negara. Pencalonan Ibnu Topik yang tiba-tiba menyeruak di media juga harus disadari sebagai kehendak  sejarah yang sekarang mulai mengubah tatanan politik Indonesia.
 
Demikian diungkapkan Mantan Sekjen HMI tahun 1999-2001, Dolly Kurnia, ketika ditanya soal pencalonan Ibnu Topik, Kamis (30/11). Sebagai kandidat termuda dalam pencalonan Presidium KAHMI, Ibnu Topik mengimbau bahwa para kandidat yang menjabat sebagai tokoh partai atau penyelenggara negara diminta untuk tidak mencalonkan diri sebagai Presidium KAHMI. Hal ini mengingat, pendirian KAHMI pada 46 tahun lalu bertujuan sebagai wadah kaderisasi atau candradimuka bagi alumni HMI sebelum mengabdi bangsa dan negara sebagai destinasi utamanya.
 
Dolly Kurnia yang juga Wasekjen Partai Golkar menjelaskan, secara asasi KAHMI memang didirikan sebagai organisasi penerus nilai-nilai yang diemban HMI dan sekaligus sebagai kawah candradimuka bagi alumni HMI  sebelum terjun ke masyarakat. Sebagai konsekuensinya, untuk mencegah politisasi atas organisasi tersebut, Ketua Umum HMI tahun 1966, Nurcholis Madjid atas rekomendasi Kongres HMI pada waktu itu memutuskan KAHMI diketuai oleh Pimpinan Kolektif Nasional (PKN) atau yang kemudian dikenal istilah Presidium KAHMI.
 

 
"Sehingga, kalau sekarang tiba-tiba para penyelenggara negara dan pejabat partai ramai-ramai ingin masuk ke Presidium, ada benarnya kalau hal ini terkait dengan tahun 2014, yang merupakan tahun perebutan dan perubahan kekuatan politik di Indonesia," kata Dolly Kurnia.
 
Politisasi atas organisasi KAHMI ini, Dolly menjelaskan lebih lanjut,  juga dapat terlihat dari rencana penetapan Ketua Presidium secara permanen selama masa bakti dan menggantikan lembaga Pimpinan Kolektif Nasional (Presidium) yang secra tradisi berganti pimpinannya setiap enam bulan sekali. Jika hal ini terjadi, sudah pasti ini demi kepentingan Pemilu Tahun 2014.

"Bagaimanapun juga anggota alumni dan anggota HMI sekarang harus mewaspadai kemungkinan ini dalam Munas Kahmi yang sekarang sedang berlangsung," ujar Dolly yang juga mantan Ketua KNPI.
 
Ditegaskan pula, tradisi pergantian pimpinan Presidium yang beranggotakan lima orang setiap enam bulan sekali merupakan roh yang harus dipahami bersama oleh semua anggota KAHMI. Tradisi adalah budaya yang senantiasa harus dihormati karena ada nilai-nilai luhur yang ditanamkan oleh Konggres HMI pada tahun 1966 tersebut.
 
Ketika nilai luhur ini dilanggar itu sama saja meniadakan nilai-nilai yang ditanamkan oleh orang tua para kandidat yang pada waktu itu mungkin sebagai anggota HMI dan sementara yang melanggar adalah mereka yang sekarang akan memperebutkan posisi sebagai Ketua Tetap Presidium.

"Para orangtua para calonlah yang sebenarnya meletakkan nilai luhur tersebut. Masak sih, nilai luhur orangtua mau dianulir orang para calon yang sekarang telah menjadi tokoh nasional?" tanya mantan Sekjen HMI tersebut.
 
Dolly menggarisbawahi, ada tiga tugas pokok Presidium KAHMI yang harus diingat oleh para calon anggota Presidium yakni meneruskan dan menjaga nilai-nilai yang diemban HMI yakni nilai pluralisme, nasionalisme dan sekaligus Pancasilais, mempererat dan sekaligus menghamoniskan gerak langkah antara KAHMI dan HMI, dan menjalankan fungsi kaderisasi organisasi KAHMI bagi para alumni HMI dengan destinasi utama adalah NKRI.
 
"Tiga hal itu adalah nilai yang tidak dapat ditawar-tawar. Dan, jika melihat kondisi kegaduhan politik Indonesia saat ini, sejarah Indonesia sedang mengalami perubahan. Tidak ada seorangpun baik tokoh partai atau penyelenggara negara yang dapat menghentikan perjalanan sejarah perubahan politik di Indonesia tersebut. Dan perubahan itu tidak bisa terlepas dari keterlibatan generasi muda, yang menguasai 70 persen dari seluruh penduduk Indonesia yang berjumlah 240 juta," tegas Dolly.
 
Setidak-tidaknya ada 26  calon anggota presidium yang ikut dalam Munas KAHMI, yang diselenggarakan di Pekanbaru, Riau pada hari ini hingga tanggal 2 Desember. Beberapa calon yang terkait dengan partai ataupun pejabat negara antara lain adalah Mahfud MD (Ketua MK), Anas Urbaningrum (Ketua Umum Partai Demokrat), Priyo Budi Santosa (Wakil Ketua DPR), Tamsil Linrung (Wakil Ketua Banggar DPR), Anis Baswedan (Rektor Paramadina), Dwi Sutjipto (Dirut PT Semen Gresik), Fansurullah Asa (Wakil Kepala BPHMigas), Ismet Hasan Putro (Dirut PT RNI), Muhammad Marwan (Dirjen Depdagri), Hary Bakti Gumai (Dirjen Perhubda) dan Viva Yoga Mauladi (Ketua PAN).[dem]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya