Berita

ilustrasi

Politik

Demokrasi Indonesia yang Dibanggakan di Luar Negeri Cuma Stempel

SELASA, 27 NOVEMBER 2012 | 22:27 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Saat ini Indonesia berada pada masa demokrasi anarkis di mana penyelesaian persoalan kerap kali dilakukan dengan pendekatan kekerasan. Situasi ini sangat berbahaya jika tidak segera diatasi.

Begitu disampaikan pakar komunikasi politik Universitas Sam Ratulangi, Max Rembang, dalam diskusi bertajuk "Delapan Tahun Pemerintahan SBY: Antara Harapan dan Kenyataan" dan bedah buku "Memimpin di Era Politik Gaduh" yang digelar FISIP Universitas Sam Ratulangi, Manado, Selasa (27/11).

"Kalau kita tidak bisa keluar dari situasi ini, bisa-bisa kita akan mundur. Akan muncul lagi sistem seperti yang dibangun oleh Soeharto dulu. Otoritarianisme akan bangkit," sebut Max.

Di tempat yang sama pakar kebijakan publik Universitas Sam Ratulangi Ferry Daud Liando mengatakan, praktik demokrasi Indonesia yang dibangga-banggakan di luar negeri tak lebih dari sekadar stempel.

"Demokrasi kita hukum rimba. Siapa yang kuat dia yang mengendalikan. Demokrasi kita tanpa manajemen politik. Sesuka hati, akal-akalan. Yang paling kuat adalah politik," sesal pria bergelar doktor itu. [dem]


Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya