Diharapkan, segera muncul pemimpin-pemimpin dari kalangan muda yang mampu membawahi organisasi atau bahkan sebuah wilayah.
Demikian disampaikan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi M. Busyro Muqoddas di sela memberikan tausiyah di depan ribuan warga Muhammadiyah dalam peringatan Milad ke-100 Muhammadiyah di Balai Kota Surabaya, Minggu.
"Sudah selayaknya para pemuda menunjukkan jati diri dan kemampuannya menjadi seorang pemimpin. Tunjukkan yang muda yang berkarya," katanya.
Menurut dia, pemuda harus selalu optimistis dan memiliki keyakinan untuk mampu berbuat.
Kendati demikian, ia meminta pemuda yang sudah menempati posisi tertentu tidak melupakan kalangan tua atau tokoh-tokoh yang sudah membesarkannya.
"Jangan karena masih muda sudah punya jabatan, namun melupakan yang tua. Ini yang harus diperhatikan, adanya suatu bentuk saling menghormati. Yang muda menghargai, sedangkan yang tua mengerti bahwa diusianya sekarang harus dikonsentrasikan untuk ibadah," katanya.
Mantan Ketua Komisi Yudisial RI 2005-2010 tersebut meminta pemuda untuk semakin aktif, namun tidak sampai terkontaminasi bahaya korupsi.
Apalagi, kata dia, menurut catatan KPK dalam penanganan kasusnya mulai 2003-2012, terdapat sekitar 332 tersangka korupsi yang dilakukan kalangan terpelajar. 45 kasus di antaranya terjadi pada 2012.
"Terpelajar di sini karena para pelaku korupsi ini berasal dari anggota DPR/DPRD, menteri/kepala lembaga, duta besar, komisioner, dosen, gubernur, wali kota/bupati, pejabat eselon, hakim, jaksa, dan lainnya. Mereka semua pejabat, tentunya tidak mungkin bukan dari kalangan terpelajar," tukasnya.
Busyro Muqoddas berharap, tidak ada lagi pejabat-pejabat yang terlibat kasus korupsi, khususnya kepala daerah.
Ia mengatakan, seharusnya kepala daerah bertugas menyejahterakan para rakyatnya di daerah, tapi saat ini yang terjadi malah memperkaya diri sendiri melalui kerja sama dengan sejumlah pejabat atau pengusaha di Ibu Kota.
[ant/arp]