Berita

ilustrasi/ist

Sesuai Arahan Jokowi, Satpol PP Lepas Senjata Tapi Tetap Tegas

RABU, 07 NOVEMBER 2012 | 11:54 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Dua tahun terakhir, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI sedang dalam proses mempelajari kualitas diri, berubah dari represif menjadi persuasif.

"Tapi dengan catatan tidak lepas dari ketegasan," kata Kepala Satpol PP DKI Jakarta, Effendi Anas, dalam rilis Diskominfomas Provinsi DKI Jakarta, Rabu (7/11).

Pria bersapaan Effan itu menuturkan, arahan Gubernur DKI Jakarta tetap harus dilaksanakan. Pihaknya menjamin, dalam menjalankan penertiban tidak akan menggunakan cara kekerasan kepada Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS). Sementara, alat-alat yang digunakan oleh Satpol PP, akan tetap disimpan mengingat peralatan tersebut aset negara dan tidak bisa dimusnahkan begitu saja.


"Saya adalah yang menjalankan kebijakan Pak Gubernur. Alatnya disimpan, karana itu aset. Di seragam sudah tidak ada senjata," tandasnya.

Pernyataan Kepala Satpol PP itu mengikuti arahan Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, yang meminta jajaran Satpol PP DKI Jakarta tidak menggunakan kekerasan dalam penertiban. Satpol PP merupakan cerminan dari Pemprov DKI Jakarta.

"Penggunaan tameng, pentungan, dan pisau belati sedapat mungkin dihindari. Karena Satpol PP membantu kepala daerah menciptakan suasana tertib aman dan lancar," ujar Jokowi, saat apel Kamis pekan lalu.

Meski demikian, ia menekankan ketegasan tetap harus dimiliki oleh Satpol PP. Jika tidak, wibawa Satpol PP juga akan turun.

"Yang paling penting, Satpol PP cerminan dan watak dari pemerintah daerah. Kalau Satpol PP punya wibawa, maka pemdanya juga. Kalau kasar, pemda juga dipersepsikan kasar oleh masyarakatnya," tegas Jokowi.

Untuk melihat pendekatan yang digunakan Satpol PP dalam melakukan penertiban, pada saat apel tersebut, mantan Walikota Solo itu juga meminta petugas Satpol PP melakukan simulasi penertiban terhadap PMKS.

"Saya ingin empat orang maju ke depan. Saya ingin berikan contoh kalau saudara yang pakai batik ini gelandangan, lalu diapakan," kata Jokowi.

Dengan cepat keempat petugas yang telah ditunjuk langsung mempraktikkan di hadapan Jokowi dan peserta apel.

"Kalau melihat yang diperagakan dan cara pendekatan seperti itu, saya yakin wibawa Satpol PP DKI akan baik. Meski persuasif tapi tetap tegas," ujarnya. [ald]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

UPDATE

Rumah Dinas Kajari Bekasi Disegel KPK, Dijaga Petugas

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:12

Purbaya Dipanggil Prabowo ke Istana, Bahas Apa?

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:10

Dualisme, PB IKA PMII Pimpinan Slamet Ariyadi Banding ke PTTUN

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:48

GREAT Institute: Perluasan Indeks Alfa Harus Jamin UMP 2026 Naik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:29

Megawati Pastikan Dapur Baguna PDIP Bukan Alat Kampanye Politik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:24

Relawan BNI Ikut Aksi BUMN Peduli Pulihkan Korban Terdampak Bencana Aceh

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:15

Kontroversi Bantuan Luar Negeri untuk Bencana Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:58

Uang Ratusan Juta Disita KPK saat OTT Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:52

Jarnas Prabowo-Gibran Dorong Gerakan Umat Bantu Korban Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:34

Gelora Siap Cetak Pengusaha Baru

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:33

Selengkapnya