Berita

ist

Setelah BP Ditendang, Lalu Apa?

SELASA, 06 NOVEMBER 2012 | 21:05 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Bangsa Indonesia tidak perlu menghamba pada asing. Republik ini pasti mampu mengelola Blok Tangguh meski menemui kendala dalam permodalan maupun teknologi.

"Bangsa Indonesia memiliki teknokrat dan insinyur yang pintar-pintar sehingga tidak akan kehabisan akal. Hanya teknokrat yang bermental inlander yang selalu menganggap bangsa kita tak memiliki kemampuan dan nyaman dengan dominasi BP (British Petroleum)," ujar Ketua Umum  Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi, Lamen Hendra Saputra, dalam pernyataan resmi, Selasa (6/11).

Namun, LMND juga yakin bahwa para pekerja pribumi di BP Indonesia tidak semuanya bermental inlander, sehingga jika kelak BP berhasil "diusir" dari Indonesia dan akhirnya para pekerja tersebut dirumahkan, Pertamina dengan tangan terbuka harus menampung dan mempekerjakan mereka. Untuk itu, LMND pun berharap ada solidaritas dari para pimpinan serikat pekerja yang progresif di seluruh Indonesia.


Lamen menerangkan, sebagai contoh solusi, Pertamina atas nama bangsa Indonesia bisa meminta bantuan untuk mengatasi semua kendala modal dan teknologi dalam pengelolaan Blok Tangguh tersebut kepada negeri-negeri yang rela bekerjasama dengan posisi lebih setara dan berkeadilan, misalnya Venezuela dan Bolivia di Amerika Latin, ataupun juga Rusia dan Norwegia di Eropa Utara yang memiliki teknologi terdepan dalam pengeboran di laut dalam.

LMND menyerukan agar pemerintah dan rakyat Indonesia tidak gentar jika kelak perusahaan tambang asal Inggris itu mempermasalahkan secara hukum bila ada tindakan politis berbasis Pasal 33 UUD 1945 (nasionalisasi atau terminasi kontrak kerjasama sepihak).

"Kita akan katakan: 'jangankan ke Arbritase Internasional di Den Haag, ke neraka pun akan kami layani setiap gugatan hukum kalian, jika itu semua untuk rakyat Indonesia'. Kami yakin Indonesia masih memiliki ahli-ahli hukum yang pintar dan juga nasionalis," tutupnya. [ald]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

UPDATE

Rumah Dinas Kajari Bekasi Disegel KPK, Dijaga Petugas

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:12

Purbaya Dipanggil Prabowo ke Istana, Bahas Apa?

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:10

Dualisme, PB IKA PMII Pimpinan Slamet Ariyadi Banding ke PTTUN

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:48

GREAT Institute: Perluasan Indeks Alfa Harus Jamin UMP 2026 Naik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:29

Megawati Pastikan Dapur Baguna PDIP Bukan Alat Kampanye Politik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:24

Relawan BNI Ikut Aksi BUMN Peduli Pulihkan Korban Terdampak Bencana Aceh

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:15

Kontroversi Bantuan Luar Negeri untuk Bencana Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:58

Uang Ratusan Juta Disita KPK saat OTT Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:52

Jarnas Prabowo-Gibran Dorong Gerakan Umat Bantu Korban Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:34

Gelora Siap Cetak Pengusaha Baru

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:33

Selengkapnya