Berita

jusuf kalla/ist

JK Jauh di Atas Ical, Masalah Besar Bagi Golkar

Waspada Ambisi Segelintir Oknum
SENIN, 22 OKTOBER 2012 | 12:43 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Setuju atau tidak, sudah banyak fakta memaparkan elektabilitas Jusuf Kalla (JK) yang lebih tinggi dari Aburizal Bakrie (Ical atau ARB) sebagai calon presiden.                            

Demikian dikatakan politisi senior Partai Golkar, Zainal Bintang. Dia kemudian merujuk pada hasil survei Political Weather Stasion (periode 15/9-15/10) yang disiarkan media massa, kemarin, sebagai salah satu bukti.

Disebutkan, tingkat keterpilihan Ical masih berada di bawah mantan Ketua Umum Golkar Jusuf Kalla (JK). Mantan Wakil Presiden itu masih menempati posisi teratas di antara tokoh-tokoh Golkar dengan 22,14 persen. Sementara Ical hanya menempati urutan kedua dengan 16,35 persen.


Berdasar data itu, Bintang  menyebut salah satu alasannya. Menurut dia, JK telah berpengalaman lima tahun sebagai Wapres, nyaris tanpa stigma negatif yang mengisi memori masyarakat.                

"Dengan posisi Ical yang tertinggal jauh dari JK, ini bisa menjadi masalah besar bagi Golkar karena mereka sudah deklarasikan Ical," kata Bintang, Senin (22/10).

Lagi-lagi, Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Ormas MKGR itu mengingatkan kader Golkar untuk waspada dan tidak membiarkan partai tersandera oleh ambisi sekelompok oknum.                                       

"Ical harus mengevaluasi tim sukses atau ring satu-nya dan kinerja 33 DPD Golkar tingkat I yang mendeklarasikan Ical. Tampaknya tim sukses tidak maksimal," tegasnya.                                    

Bintang juga menohok program sosialisasi yang dipakai Ical, yaitu tatap muka dengan pedagang pasar (UKM), yang dia nilai tidak akan banyak manfaatnya. Bisa dibilang, program tersebut adalah duplikasi kuno yang digunakan juga oleh kandidat parpol lain.

"Program itu hanya buang waktu, dana dan tenaga. Selain itu kurang kreatif dan bisa jadi bom waktu, kalau rakyat gagal dapat bantuan dana murah. Ical sebaiknya berpikir ulang dan jangan paksakan diri," tandasnya. [ald]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

UPDATE

Rumah Dinas Kajari Bekasi Disegel KPK, Dijaga Petugas

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:12

Purbaya Dipanggil Prabowo ke Istana, Bahas Apa?

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:10

Dualisme, PB IKA PMII Pimpinan Slamet Ariyadi Banding ke PTTUN

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:48

GREAT Institute: Perluasan Indeks Alfa Harus Jamin UMP 2026 Naik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:29

Megawati Pastikan Dapur Baguna PDIP Bukan Alat Kampanye Politik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:24

Relawan BNI Ikut Aksi BUMN Peduli Pulihkan Korban Terdampak Bencana Aceh

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:15

Kontroversi Bantuan Luar Negeri untuk Bencana Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:58

Uang Ratusan Juta Disita KPK saat OTT Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:52

Jarnas Prabowo-Gibran Dorong Gerakan Umat Bantu Korban Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:34

Gelora Siap Cetak Pengusaha Baru

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:33

Selengkapnya