Berita

martin hutabarat/ist

Terkejut dengan Pidato SBY, Gerindra Harap Rakyat Tidak Lagi Sudutkan Polri

SENIN, 08 OKTOBER 2012 | 21:11 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Partai Gerindra mendukung sikap Presiden SBY yang memerintahkan agar penanganan kasus dugaan korupsi dalam pengadaan Simulator SIM ditangani oleh KPK.

"Pernyataan ini benar, karena sesuai pasal 50 UU 30/2002 tentang KPK. Gerindra sangat mengapresiasi ketegasan SBY bersikap dalam kasus simulator SIM ini," kata anggota Komisi III DPR dari Fraksi Gerindra, Martin Hutabarat, kepada Rakyat Merdeka Online, sesaat lalu (Senin malam, 8/10).

Namun, anggota Dewan Pembina Gerindra itu mengaku terkejut dengan sikap tegas Presiden SBY.


"Sebab, jarang SBY bicara setegas itu. Sesudah pidato SBY tadi, kita berharap tidak ada lagi reaksi berlebihan dari masyarakat yang menyudutkan Polri," tegasnya.

Gerindra juga mendukung pernyataan SBY agar alih status penyidik Polri di KPK dilakukan sesuai dengan aturan yang berlaku.

Begitu juga terhadap Komisaris Polisi Novel Baswedan, Gerindra berharap agar diberikan kesempatan menuntaskan tugasnya di KPK dalam menangani kasus-kasus besar yang sedang ditanganinya.

"Gerindra berharap agar SBY dalam dua tahun masa tugasnya ke depan harus bisa terus menunjukkan ketegasannya dan tidak ragu dalam memutuskan sesuatu seperti yang sudah ditunjukkan malam ini," pungkasnya.

Pidato Presiden SBY beberapa saat lalu mendapat perhatian dari rakyat Indonesia di tengah situasi memanas antara Polri dan KPK, yang berawal dari percobaan penangkapan oleh tim Polri kepada Kompol Novel Baswedan yang saat ini bertugas sebagai penyidik KPK.

SBY mengatakan, proses hukum terhadap Novel atas kasus yang terjadi delapan tahun lalu, tidaklah tepat saat ini.

Selain itu, SBY memerintahkan penanganan kasus dugaan korupsi Simulator SIM, yang menyeret Irjen Djoko Susilo, tetap di tangan KPK. [ald]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

UPDATE

Rumah Dinas Kajari Bekasi Disegel KPK, Dijaga Petugas

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:12

Purbaya Dipanggil Prabowo ke Istana, Bahas Apa?

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:10

Dualisme, PB IKA PMII Pimpinan Slamet Ariyadi Banding ke PTTUN

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:48

GREAT Institute: Perluasan Indeks Alfa Harus Jamin UMP 2026 Naik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:29

Megawati Pastikan Dapur Baguna PDIP Bukan Alat Kampanye Politik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:24

Relawan BNI Ikut Aksi BUMN Peduli Pulihkan Korban Terdampak Bencana Aceh

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:15

Kontroversi Bantuan Luar Negeri untuk Bencana Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:58

Uang Ratusan Juta Disita KPK saat OTT Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:52

Jarnas Prabowo-Gibran Dorong Gerakan Umat Bantu Korban Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:34

Gelora Siap Cetak Pengusaha Baru

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:33

Selengkapnya