RMOL. Syawalayla Damia Suryawan dan Syawalatifa Damayanti Suryawan sudah sebulan lebih terbaring lemah di ICU RS Permata Cibubur. Tubuh mungilnya tak kuasa melawan virus yang menyerang sehingga butuh perlakuan medis khusus untuk bisa bertahan.
Bayi kembar perempuan ini lahir 6 September lalu. Syawalayla lahir lebih dulu. Keduanya lahir prematur, di usia kandungan baru 30 minggu. Normalnya bayi lahir di usia 52 minggu.
"Karena kondisi lahir prematur dan BB kurang, serta kondisi fungsi organ masih belum matang harus masuk Ruang NICU di RS Permata Cibubur," kata Maya Agustina, ibu anak kembar ini, Sabtu (6/10).
Menurut Maya kedua bayinya sudah beberapa kali masuk ruang operasi. Namun tidak selalu berhasil karena kondisi tubuh yang tidak stabil.
"Sabtu tanggal 8 September 2012 keduanya dilakukan bedah Vena seksi untuk mengganti saluran infus, karena saluran sebelumnya sudah agak bengkak dan takut terjadi infeksi. Dea gagal operasinya karena langsung ngedrop kondisi tubuhnya, sedangkan Defa berhasil," tuturnya.
Tanggal 2 Oktober lalu, sebetulnya keduanya mau dipindah ke RSAB Harapan Kita. Namun, karena belum ada ruang jadi gagal.
"Jam 9 malam udah siap-siap mau naik ambulance ternyata gak jadi karena pasien kembar yang digantiin tiba-tiba memburuk, jadi harus balik lagi bertaha di NICU RS Permata Cibubur," ungkapnya.
Menurutnya, keluarga sudah kewalahan menanggung biaya. Sebab, sampai saat ini saja total tagihan sudah mencapai Rp 115 juta.
"Total biaya di ruang NICU dari tanggal 6 September 2012 sampai pertanggal 2 Oktober 2012 sebesar Rp 115 jutaan. Kemungkinan bisa satu sampai dua bulan di ruang Nicu sampai kondisi berat bayi 2 kilogram dan fungsi organ sudah sempurna," katanya lirih.
[dem]