Berita

Si Kembar Dea dan Defa Gagal Dipindah ke RSAB Harapan Kita

MINGGU, 07 OKTOBER 2012 | 16:44 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

RMOL. Syawalayla Damia Suryawan dan Syawalatifa Damayanti Suryawan sudah sebulan lebih terbaring lemah di ICU RS Permata Cibubur. Tubuh mungilnya tak kuasa melawan virus yang menyerang sehingga butuh perlakuan medis khusus untuk bisa bertahan.

Bayi kembar perempuan ini lahir 6 September lalu. Syawalayla lahir lebih dulu. Keduanya lahir prematur, di usia kandungan baru 30 minggu. Normalnya bayi lahir di usia 52 minggu.

"Karena kondisi lahir prematur dan BB kurang, serta kondisi fungsi organ masih belum matang harus masuk Ruang NICU di RS Permata Cibubur," kata Maya Agustina, ibu anak kembar ini, Sabtu (6/10).


Menurut Maya kedua bayinya sudah beberapa kali masuk ruang operasi. Namun tidak selalu berhasil karena kondisi tubuh yang tidak stabil.

"Sabtu tanggal 8 September 2012 keduanya dilakukan bedah Vena seksi untuk mengganti saluran infus, karena saluran sebelumnya sudah agak bengkak dan takut terjadi infeksi. Dea gagal operasinya karena langsung ngedrop kondisi tubuhnya, sedangkan Defa berhasil," tuturnya.

Tanggal 2 Oktober lalu, sebetulnya keduanya mau dipindah ke RSAB Harapan Kita. Namun, karena belum ada ruang jadi gagal.

"Jam 9 malam udah siap-siap mau naik ambulance ternyata gak jadi karena pasien kembar yang digantiin tiba-tiba memburuk, jadi harus balik lagi bertaha di NICU RS Permata Cibubur," ungkapnya.

Menurutnya, keluarga sudah kewalahan menanggung biaya. Sebab, sampai saat ini saja total tagihan sudah mencapai Rp 115 juta.

"Total biaya di ruang NICU dari tanggal 6 September 2012 sampai pertanggal 2 Oktober 2012 sebesar Rp 115 jutaan. Kemungkinan bisa satu sampai dua bulan di ruang Nicu sampai kondisi berat bayi 2 kilogram dan fungsi organ sudah sempurna," katanya lirih.[dem]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya