Berita

hadia tajik/ist

Dunia

Inilah Hadia, Menteri Wanita Muslim Pertama di Norwegia

RABU, 03 OKTOBER 2012 | 22:56 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Perdana Menteri Norwegia Jens Stoltenberg baru-baru ini membuat kejutan. Untuk pertama kali dalam sejarah negara itu seorang Muslim menjadi anggota kabinet.

Stoltenberg menunjuk Hadia Tajik, wanita muslim berusia 29 tahun, menempati posisi menteri kebudayaan.

Selain sebagai menteri muslim pertama dalam sejarah Norwegia, Hadia Tajik juga merupakan menteri termuda di kabinet yang dipimpin Stoltenberg.

Wanita keturunan Pakistan yang lahir di Strand, 18 Juli 1983, pernah menuntut ilmu pada jurusan studi HAM di University of Kingston di Inggris. Dia juga memegang gelar sarjana bidang jurnalisme dari Stavanger University College dan master bidang hukum dari University of Oslo.

Hadia Tajik dikenal sebagai aktivis Partai Buruh sejak dari masa remaja. Antara 1999 hingga 2002 ia memimpin Gerakan Buruh Muda. Ia juga pernah menjadi penasihat Menteri Hukum pada tahun 2008 hingga 2009.

Dalam pemilu 2009, Hadia Tajik berhasil mendapatkan satu kursi di parlemen dari daerah pemilihan Oslo. Sejak saat itu posisi politiknya semakin kuat, dan ia semakin diperhitungkan.

Sebagai Menteri Kebudayaan Hadia Tajik akan fokus pada persoalan keberagaman budaya yang menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari rakyat Norwegia. Salah satu turunan dari fokus utama ini adalah perlindungan hak kelompok minoritas baik secara budaya maupun ras. Termasuk di dalamnya perlindungan terhadap kaum wanita Muslim mengenakan jilbab di tempat publik.

Partai Buruh dan Hadia Tajik tentu saja harus bekerja keras meyakinkan rakyat Norwegia untuk menerima program ini. Kebanyakan kelompok garis keras menentang program Hadia Tajik. Mereka menilai derajat keberagamaan tersebut dapat mengancam apa yang mereka sebut sebagai budaya Eropa.

Tahun lalu, seorang pria kulit putih bernama Anders Breivik membantai sebanyak 69 di perkemahan musim panas yang dikelola Liga Buruh Muda, sebuah organisasi sayap Partai Buruh.

Dalam persidangan di pengadilan, Breivik mengecam Partai Buruh yang menurutnya bertanggung jawab membawa kebijakan multi-budaya di Norwegia. Secara khusus Breivik menganggap Islam sebagai musuh. [zul]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Laksdya Erwin Tinjau Distribusi Bantuan di Aceh Tamiang

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:55

Jembatan Merah Putih

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:40

Kongres Perempuan 1928 Landasan Spirit Menuju Keadilan Gender

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:13

Menko AHY Lepas Bantuan Kemanusiaan Lewat KRI Semarang-594

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:55

Membeli Damai dan Menjual Perang

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:32

Komdigi Gandeng TNI Pulihkan Infrastruktur Komunikasi di Aceh

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:08

Rocky Gerung: Kita Minta Presiden Prabowo Menjadi Leader, Bukan Dealer

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:45

DPRD Minta Pemkot Bogor Komitmen Tingkatkan Mutu Pendidikan

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:27

Kebijakan Mualem Pakai Hati Nurani Banjir Pujian Warganet

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:09

Pemilihan Kepala Daerah Lewat DPRD Bikin Pemerintahan Stabil

Selasa, 23 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya