Chantal Della Concetta
Chantal Della Concetta
Dikemas sex education, acara tengah maÂlam Sexophone-Trans TV yang dipandu Chantal Della Concetta dan psikolog seks Zoya Amirin sering offside, kelewat vulgar. Misalnya saja saat episode Oral Sex. Tampak objek wanita sedang mengulum permen lollypop, juga gambar pasangan lagi berÂcumbu meski ‘susah payah’ disaÂmarÂkan.
Serupa tapi tak sama saat Sexophone meÂngusung tema Does Size Matter?, Orgasme dan Foreplay dibutuhkan Wanita. Anehnya, setelah berbulan-bulan tayang, baru per September ini Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) melayangkan teguran.
“Adegan yang menampilkan percakapan tentang rangkaian aktivitas seks dan peÂrilaku seks, tidak sesuai dengan kepatutan yang berÂlaku di masyarakat. Pelanggaran ini terÂjadi saat salah satu narasumber peÂremÂpuan yang suaranya disamarkan berÂcerita bagaiÂmana ia melakukan aktivitas seks threeÂsome,†tulis KPI dalam situs resminya yang dikutip, kemarin.
Selain itu, Sexophone menampilkan dan mengeksploitasi tubuh bagian dada dan paha wanita secara dekat. Sexophone juga diÂangÂgap KPI terlalu vulgar membahas seks.
“Iini baru teguran pertama, sebenarnya juga ada beberapa acara yang ditegur seperti Kakek-Kakek Narsis. Kami berharap itu bisa dijaÂdikan pelajaran,†jelas anggota KPI Pusat Nina Mutmainnah kepada pers, kemarin.
Sexophone boleh jadi lebih ‘sopan’ bila tak dipandu ahlinya, Chantal Della ConÂcetta.Ya, eks jurnalis dan anchor TV swasta itu beÂlakangan memang aktif mengelola talkshow khusus dewasa. Bahkan janda dua anak ini telanjur dikenal berani berpose sekÂsi dan pernah tampil vulgar di majalah Maxim dan FHM.
Bagaimana reaksi Chantal kala Sexophone disemprit KPI? Dia terkesan cuek dan merasa tuduhan vulgar salah kalau diÂalamatÂkan padanya.
“Chantal sudah tahu teguran itu. Tapi kalau soal tanggapan teguran, tanya saja ke proÂdusernya. Chantal hanya pembawa acara di sana,†jawab Fya, manajer Chantal kepada Rakyat Merdeka.
Meski sudah disemprit KPI, Chantal mengisyaratkan Sexophone must go on alias jalan terus. Bahkan Chantal baru saja meÂnyelesaikan taping Sexophone episode Mimpi Basah. Menurut Fya, Chantal tetap yakin kalau Sexophone adalah acara pendidikan seks, bukan masuk kategori acara mesum.
“Tapi untuk sementara Chantal beÂlum mau ngomong dulu ya,†tukas Fya.
Dalam pertemuan terakhir, Chantal tidak merasa keberatan diklaim sebagai icon waÂnita seksi. Dia menekankan tak ada yang saÂlah dengan image seksi.
“Seksi itu apaan sih, kamu aja yang ngeres. Buat saya image seksi itu confident. Seksi itu kita merasa nyaman untuk tubuh kita, kenapa kita takut ama tubuh kita,†tuturnya santai.
Semua orang, menurut Chantal, berhak unÂtuk menjadi seksi. Baik laki-laki ataupun perempuan. Sebab, setiap orang mempunyai tipikal keseksian yang tak sama.
“Kenapa kita harus takut jadi seksi terÂutama perempuan. Laki-laki juga belum tentu nggak seksi kan, ada faktor seksinya. MungÂkin berbeda dengan perempuan. Mungkin bagi sebagian perempuan, laki-laki pakai kemeja putih udah seksi ataupun lainnya,†lanjut Chantal.
Selain itu, seksi bukan hanya terpaku pada bentuk tubuh yang menawan. Sebuah inÂtelektualitas bagi Chantal juga menunÂjang sebuah keseksian seseorang.
“Perempuan yang pintar menurut saya itu seksi. Perempuan yang percaya diri juga seksi,†tandasnya.
Bagi Chantal, seksualitas menjadi materi edukasi penting yang harus dibagikan orangÂtua kepada buah hati. Salah satu pelajaran mendasar adalah soal nama alat kelamin. Bagi Chantal, penggunaan istilah Mr P dan Miss V tidak sepatutnya dihinÂdari para orangtua.
“Anak saya, satu perempuan dan satu laki-laki. Di rumah, saya selalu menggunakan kata ‘Mr P’ dan ‘Miss V’ agar anak saya tahu perbedaan sekÂsualitas mereka,†katanya.
Chantal menambahkan, dirinya tidak ingin menjadi ibu kebanyakan yang akan mengubah kata tersebut dengan kata yang dianggap lebih sopan.
“Saya tidak menggantinya menjadi ‘burung’ sebab bagi saya kedua kata tersebut bukan jorok, melainkan kata ilmiah,†tandasnya. [Harian Rakyat Merdeka]
Populer
Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26
Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01
Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06
Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48
Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17
Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16
Senin, 22 Desember 2025 | 17:57
UPDATE
Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46
Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17
Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13
Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45
Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27
Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02
Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45
Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39
Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33
Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05