Berita

ilustrasi/ist

Politik

Dipo Alam Buka Borok Parpol, Apa yang Salah?

SENIN, 01 OKTOBER 2012 | 10:49 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Sekretaris Kabinet, Dipo Alam, bikin pening para pimpinan partai politik. Dia mempublikasikan data permohonan izin pemeriksaan kepala daerah kepada presiden yang diajukan Kejaksaan dan Kepolisian RI.

Sejak Oktober 2004, presiden mengeluarkan 176 izin pemeriksaan untuk mengusut kepala daerah yang bermasalah hukum. Sebanyak 74,43 persen diantaranya terkait korupsi. Pejabat yang berlatar belakang parpol mendominasi dengan jumlah 92 persen. Lima yang terbanyak adalah Golkar (64 orang atau 36,36 persen), PDIP (32 orang atau 18,18 persen), Demokrat (20 orang atau 11,36 persen), PPP (17 orang atau 3,97 persen), dan PKB (9 orang atau 5,11 persen).

Dipo Alam, yang pekan lalu juga berkunjung ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), pun mengungkapkan bahwa perkara tindak pidana korupsi pejabat negara yang ditangani KPK kurun waktu 2004-2012 sebanyak 40 orang (sampai September 2012).


Rincian latar belakang parpol elite-elite tersebut adalah sebagai berikut: Partai Golkar 19 orang (47,50 persen); PDI Perjuangan 9 orang (22,5 persen); Partai Demokrat 5 orang (12,5 persen); PPP 2 orang (5 persen); PAN 1 orang (2,5 persen); Partai Hanura 1 orang (2,5 persen); dan dari partai lainnya 3 orang (7,5 persen).

Tokoh senior Partai Golkar, Zainal Bintang, menanggapi kalem manuver Dipo Alam itu. Dia enggan ikut-ikutan "kebakaran jenggot" seperti terjadi pada elit parpol lainnya.

"Apa yang salah?" singkat Bintang kala memberi tanggapan, Senin (1/10).

Wakil Ketua Dewan Pertimbangan MKGR (salah satu ormas pendiri Golkar) itu malah menilai, kebobrokan perilaku kader parpol harus diberitakan kepada rakyat. Rakyatlah yang berkepentingan atas keberadaan parpol maupun kadernya sebagai pengelola negara, di legislatif atau di eksekutif.

Bintang mengimbau para pimpinan parpol berpikir lebih jernih. Dan, seharusnya berterima kasih kepada Dipo Alam karena mau sukarela membeberkan data-data perilaku tercela pejabat publik kader parpol. Dia sangat menyesalkan sikap elite parpol yang reaktif dan menyerang balik Dipo Alam dengan mempermasalahkan etika.
    
"Faktanya kader parpol memang banyak yang korupsi, bahkan sudah banyak yang dijatuhi hukuman. Lalu apa yang salah?" tegas wartawan senior itu. [ald]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

UPDATE

Rumah Dinas Kajari Bekasi Disegel KPK, Dijaga Petugas

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:12

Purbaya Dipanggil Prabowo ke Istana, Bahas Apa?

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:10

Dualisme, PB IKA PMII Pimpinan Slamet Ariyadi Banding ke PTTUN

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:48

GREAT Institute: Perluasan Indeks Alfa Harus Jamin UMP 2026 Naik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:29

Megawati Pastikan Dapur Baguna PDIP Bukan Alat Kampanye Politik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:24

Relawan BNI Ikut Aksi BUMN Peduli Pulihkan Korban Terdampak Bencana Aceh

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:15

Kontroversi Bantuan Luar Negeri untuk Bencana Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:58

Uang Ratusan Juta Disita KPK saat OTT Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:52

Jarnas Prabowo-Gibran Dorong Gerakan Umat Bantu Korban Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:34

Gelora Siap Cetak Pengusaha Baru

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:33

Selengkapnya