Berita

ilustrasi/ist

Bisnis

Pengamat: Ada Maksud Terselubung Hancurkan Saham Bumi

SELASA, 25 SEPTEMBER 2012 | 21:49 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Pengamat pasar modal menilai ada maksud terselubung di balik tuduhan penyimpangan dana atas PT Bumi Resources (BUMI). Meski tak masuk akal, tuduhan itu jadi pemicu utama kerontokan harga sahamnya.

Pada sesi pertama perdagangan, Selasa (25/9), saham PT Bumi Resources (BUMI.JK) ditransaksikan melemah 10 poin (1,47 persen) ke angka Rp 670 dengan intraday tertinggi Rp 680 dan terendah Rp 590.

"Perusahaan Tbk adalah terbuka, siapa pun bisa melakukan audit. Melihat dari kasus Bumi Plc mau mengaudit atau investigasi ke dalam silakan saja, selama perusahaan Tbk tersebut tidak masalah," kata pengamat pasar modal, Willy Sanjaya, dalam siaran pers (Selasa, 25/9).


Tidak masuk akal, menurut Willy, menuduh adanya penyelewengan dana. Isu itu dihembuskan untuk 'menghancurkan' harganya. Sebab, setiap perusahan Tbk, bila mau menggunakan dananya, harus lewat Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Willy mempertanyakan, mengapa saat RUPS para pemegang saham menyetujuinya.

"Dan andaikata ada kecurigaan, kenapa mereka tidak meminta diadakan RUPS Luar Biasa (RUPSLB). Tujuannya, untuk meminta pertanggungjawaban dan bukannya menyanyikannya di media massa," tutur Willy.

Tentang auditor, lanjut dia, tentunya mereka telah menelaah dengan kemampuan regulasi-nya. "Juga, kenapa saham Bumi plc sudah jatuh sehari (Jumat) sebelum press release tentang investigasi pada Senin (24/9)?" kata dia mempertanyakan.

Menurutnya, Vallar plc, banker dan pengacara, telah melakukan due dilligence menyeluruh saat mau aksi korporasi reverse take over PT Bumi Resources Tbk.

"Kenapa baru dipermasalahkan sekarang?" timpal dia.

Willy menengarai adanya tujuan terselubung di balik upaya menghancurkan harga dan menghembuskan isu.

"Untuk mendapatkan harga murah, wahai investor cerdiklah. Masalah seperti ini sudah sering terjadi di bursa kita," tandas dia

Dia mencontohkan, saham PT Perusahaan Gas Negara (PGAS.JK) yang harganya rontok tapi isunya tidak terbukti dan pada akhirnya PGAS pun rebound balik.

Begitu juga dengan BUMI. Menurut dia, isu ini tidak akan mempengaruhi kinerja maupun produktivitas perusahaan.

"Dan, masalah yang di-blow up sekarang adalah masalah tahun berapa?" katanya lagi.

Sebelumnya, Direktur Bumi Plc, Ari Hudaya, mengundurkan diri dari jabatannya menyusul adanya tuduhan penyimpangan dana di PT Bumi Resources (BUMI). Ari sebelumnya pernah menjabat sebagai CEO Bumi Plc sampai Maret lalu.

"Bapak Ari Hudaya sudah mengundurkan diri dari jabatan direktur non eksekutifnya di Bumi Plc, efektif 24 September 2012," kata Direktur dan Sekretaris Korporasi BUMI, Dileep Srivastava.

Menurut Dileep, Ari sengaja melepas jabatan tersebut untuk lebih fokus membangun bisnis di BUMI, perusahaan tambang grup Bakrie. Saat ini, Ari masih menjabat sebagai Presiden Direktur BUMI, perusahaan yang 29 persen sahamnya dikuasi Bumi Plc. [ald]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

UPDATE

Rumah Dinas Kajari Bekasi Disegel KPK, Dijaga Petugas

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:12

Purbaya Dipanggil Prabowo ke Istana, Bahas Apa?

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:10

Dualisme, PB IKA PMII Pimpinan Slamet Ariyadi Banding ke PTTUN

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:48

GREAT Institute: Perluasan Indeks Alfa Harus Jamin UMP 2026 Naik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:29

Megawati Pastikan Dapur Baguna PDIP Bukan Alat Kampanye Politik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:24

Relawan BNI Ikut Aksi BUMN Peduli Pulihkan Korban Terdampak Bencana Aceh

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:15

Kontroversi Bantuan Luar Negeri untuk Bencana Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:58

Uang Ratusan Juta Disita KPK saat OTT Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:52

Jarnas Prabowo-Gibran Dorong Gerakan Umat Bantu Korban Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:34

Gelora Siap Cetak Pengusaha Baru

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:33

Selengkapnya