Berita

dok. dewi aryani

Duta UI dan Wamen PAN-RB Canangkan Pendidikan Anti Korupsi

SABTU, 22 SEPTEMBER 2012 | 16:20 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Wabah perilaku korup sudah menyebar ke segala lapisan masyarakat. Problem kehidupan berbangsa dan bernegara setelah 67 tahun merdeka pun terus meningkat.

Akibatnya, tujuan-tujuan bernegara yang tertuang dalam konstitusi, belum secara optimal dapat diwujudkan. Berbagai ketimpangan sosial terjadi, sementara keadilan dan kesejahteraan rakyat belum sepenuhnya terwujud. Fakta itulah yang mewajibkan penerapan pendidikan anti-korupsi sedini mungkin memasuki lingkungan sekolah-sekolah.  

Hal itu yang mendorong anggota DPR dari Fraksi PDI Perjuangan sekaligus Duta Universitas Indonesia untuk Reformasi Birokrasi, Dewi Aryani, melaksanakan pencanangan pendidikan anti korupsi bertempat di SMPN 3 Singosari, Malang, Sabtu (22/9).


Dewi tidak sendiri. Ikut pula Wakil Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB),  Eko Prasojo, didampingi Kepala Dinas Pendidikan yang mewakili Gubernur Jawa Timur, dan Bupati Malang, Rendra Kresna. Acara yang dimotori Yayasan Kendedes 88 itu adalah bentuk nyata sikap masyarakat, terutama alumni SMPN 3 Malang, terhadap pemberantasan korupsi.

"Merebaknya korupsi di hampir semua sendi kehidupan seakan sudah membudaya. Secara tidak sadar, masyarakat menerima kondisi buruk ini. Implikasi dari semua itu, sumber-sumber kekayaan alam belum bisa dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat. Korupsi menjadi penyakit kronis," urai Dewi dalam orasi ilmiahnya.

Maka itu, solusi terbaik harus segera dicari. Diantaranya adalah perbaikan sistem, mekanisme, prosedur melalui reformasi birokrasi dalam pengertian yang formal, dan segera memperbaiki mentalitas, budaya, mindset, bahwa korupsi harus menjadi musuh bersama.

Menurut Dewi lagi, perubahan-perubahan tersebut bisa diwujudkan melalui pendidikan dini anti korupsi dan internalisasi nilai-nilai incorruptibility (sifat-sifat tidak bisa disuap).

"Budaya tidak korup dimulai dari keluarga, pendidikan dasar, menengah ke atas dan perguruan tinggi. Tidak saja dari design kurikulum formal, tapi bisa juga dilaksanakan sebagai kebiasaan non formal di sekolah," tambah Dewi, yang juga akan melaksanakan kegiatan serupa di berbagai daerah. [ald]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

UPDATE

Rumah Dinas Kajari Bekasi Disegel KPK, Dijaga Petugas

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:12

Purbaya Dipanggil Prabowo ke Istana, Bahas Apa?

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:10

Dualisme, PB IKA PMII Pimpinan Slamet Ariyadi Banding ke PTTUN

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:48

GREAT Institute: Perluasan Indeks Alfa Harus Jamin UMP 2026 Naik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:29

Megawati Pastikan Dapur Baguna PDIP Bukan Alat Kampanye Politik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:24

Relawan BNI Ikut Aksi BUMN Peduli Pulihkan Korban Terdampak Bencana Aceh

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:15

Kontroversi Bantuan Luar Negeri untuk Bencana Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:58

Uang Ratusan Juta Disita KPK saat OTT Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:52

Jarnas Prabowo-Gibran Dorong Gerakan Umat Bantu Korban Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:34

Gelora Siap Cetak Pengusaha Baru

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:33

Selengkapnya