Berita

ilustrasi

On The Spot

Tunjukkan Jari Kelingking Dapat Diskon 50 Persen

Usai Nyoblos, Warga Jakarta Padati Ancol
JUMAT, 21 SEPTEMBER 2012 | 09:41 WIB

Seperti putaran pertama, hari pemungutan suara Pilgub DKI Jakarta putaran kedua juga ditetapkan sebagai hari libur. Usai nyoblos, warga ibu kota pergi ke tempat-tempat rekreasi.

Salah satu tempat rekreasi fa­vorit di Jakarta adalah Taman Im­pian Jaya Ancol. Tempat rekreasi di Jakarta Utara memberikan po­tongan harga tiket masuk kepada warga yang ikut memberikan suara. Caranya, menunjukkan be­kas tinta di jari.

Setiap orang yang datang ke tempat pemungutan suara (TPS) untuk memberikan suara harus mencelupkan jari ke tinta. Ini menjadi tanda bahwa dia sudah memberikan suaranya.

Ridho memarkir sepeda motor­nya persis di seberang pintu loket penjualan tiket Dunia Fantasi (Dufan) Ancol. Warga Tanah Abang, Jakarta Pusat sempat ke­su­litan menempatkan kend­a­raan­nya karena lapangan parkir sudah dipenuhi ratusan motor.

Setelah tengok kiri dan kanan, Ridho yang memboncengi ke­ka­sih­nya melihat tempat kosong di barisan tengah. Setelah meng­geser motor lain di samping, ia bisa memarkirkan kendaraan roda duanya.

“Ternyata ramai juga ya. Saya pikir, tidak terlalu ramai karena ini bukan tanggal merah,” kata­nya sambil menggandeng ke­kasihnya ke arah pintu loket.

Tanpa membuang waktu, pa­sangan muda-mudi yang me­ma­kai jaket dengan warna seragam ini menuju loket tiket di tengah. Kepada petugas loket, Ridho dan kekasihnya menunjukkan jari kelingkingnya.

“Tadi saya ditanya, apakah warga DKI dan ikut memberikan suara, saya bilang iya. Dan petu­gas loket pun meminta saya me­nunjukkan tanda sudah me­m­berikan suara,” kata Ridho. Tinta yang melekat di jari kelingking menjadi buktinya.

“Kata petugas loket, pe­ngun­jung yang merupakan warga DKI dan telah mencoblos akan dapat potongan harga 50 persen untuk masuk Ancol,” ujarnya. Ridho pun girang hanya membayar se­tengah harga.

Ia tak tahu ada program diskon ini. Ia memilih pergi ke Dufan hari ini karena hari libur. Se­benarnya berencana pergi ke sini Sabtu lalu. Tapi karena lembur da­dakan, terpaksa ditunda. Esok hari, ia juga tak sempat berlibur karena menghadiri undangan resepsi pernikahan.

“Nah, karena hari ini ditetap­kan sebagai hari libur, makanya kemarin kami sepakat untuk pergi ke Dufan. Dan ternyata, ada po­tongan harga saat masuk kesini. Lumayan jadi irit,” katanya sam­bil tertawa.

Berbeda dengan Mustakim. Warga Penjaringan, Jakarta Utara ini sengaja berkreasi ke Ancol pada hari pemungutan suara karena ada diskon 50 persen.

Usai nyoblos, pria yang bekerja sebagai pegawai negeri sipil ini mengajak istri dan anak-anaknya ke Dufan. “Kami ke sini ber­enam. Semua dapat potongan se­tengah harga kan lumayan,” jelasnya.

Mus—sapaan akrabnya me­ngaku tahu program diskon ini setelah membaca berita di in­ternet. Tanpa pikir panjang, dia langsung mengajak keluarganya ke Ancol.

“Kalau tidak ada diskon, ren­ca­nanya saya hanya bermain di pinggiran pantai saja. Tapi mum­pung ada diskon, sekalian saja saya ke Dufan,” kata Mus yang langsung berpose untuk difoto bersama istri bersama anak-anaknya.

Ternyata tidak hanya warga DKI yang memanfaatkan hari libur kemarin untuk berwisata. Fitri, warga asal Bekasi, Jawa Barat ini juga ingin merasakan naik wahana yang tersedia Dufan.

“Sebagai orang Bekasi, saya memang tidak bisa ikut men­coblos, tapi saya kerja di Jakarta. Ja­di hari ini (kemarin—red) juga iku­tan libur dong,” kata perem­puan yang bekerja sebagai PNS ini.  

Nggak dapat diskon dong? “Tenang aja saya punya selebaran yang juga dapat diskon hingga 50 persen. Jadi tetap bisa liburan hemat di saat Jakarta sedang tidak macet,” katanya sambil tertawa.

Agnes, staf Customer Service PT Taman Impian Jaya Ancol mem­benarkan pihaknya mem­berikan diskon kepada warga Jakarta yang memberikan sua­ra­nya di pilgub.

“Tinggal tunjukan bukti kalau dia menggunakan suara, yakni tanda tinta yang ada di jari ta­ngannya. Kalau pengunjung me­miliki tanda tinta, tanpa per­sya­ratan lain, kami langsung beri dis­kon 50 persen,” tuturnya.

Meskipun kemarin merupakan hari libur, sambung Agnes, harga tiket masuk ke Dufan setara de­ngan hari biasa. Padahal, bia­sa­nya harga tiketnya berbeda antara hari biasa dengan hari libur.

“Sabtu-Minggu atau hari libur, harga  tiket masuk sebesar Rp 250 ribu. Sedangkan Senin-Kamis termasuk hari ini, tiket masuknya Rp 220 ribu. Jadi diskon 50 per­sen menjadi Rp 110 ribu,” tuturnya.

Sesdit Operasional Rekreasi PT Pembangunan Jaya Ancol YJ Harwanto mengatakan, bukan hanya tiket Dufan yang dikorting. Beberapa obyek wisata lainnya di Ancol memberikan diskon harga tiket masuknya.

“Ocean Dream Samudra dan Atlantis Water Adventure juga diskon 50 per­sen,” jelasnya.

Kebijakan ini diambil untuk mensukseskan Pilgub DKI. Setidaknya, ini jadi keuntungan bagi warga yang menggunakan hak pilihnya pada pesta demok­rasi daerah ini.

Hingga pukul 3 sore, pengun­jung Ancol tercatat berjumlah 6 ribu orang. Ini lebih banyak di­ban­ding hari biasa yang hanya berkisar 4 ribu sampai 5 ribu pe­ngunjung. Padahal, kemarin, tempat rekreasi ini baru buka jam 1 siang.

“Pagi kami libur untuk berikan kesempatan karyawan berikan hak suaranya dulu,” kata wanita berkulit sawo matang ini.

Warga Sibuk Di TPS, Pasar Sepi Pembeli   

Bukan hanya kantor-kantor yang libur, beberapa pusat per­belanjaan juga tutup. Seperti ter­lihat di Glodok, Jakarta Barat.

Suasana di pusat per­belan­jaan ini terlihat lengang. De­re­tan toko-toko yang men­jual barang elektronik tampak tutup.

A Kong, salah seorang pe­da­gang elektronik baru membuka tokonya pada siang hari. Ini untuk memberikan kesempatan tiga pegawainya untuk mem­berikan suaranya di pilgub DKI putaran dua.

“Saya sendiri tadi pagi ikut nyoblos di TPS tempat saya ting­gal. Jadi biar adil, toko lebih baik saya tutup saja dan siang baru buka kembali seperti hari biasa,” katanya sambil mera­pikan barang-barang dag­a­ngan­nya bersama dua orang kar­yawannya.

Lagipula, kata Akong, pada pagi hari mayoritas warga ibu kota menghabiskan waktunya di TPS di tempat tinggalnya ma­sing-masing. Kalaupun mem­ak­sakan toko dibuka, tak ada pembeli yang datang.

“Tidak ada yang menyuruh kami untuk tutup setengah hari. Ini memang keinginan para pe­dagang. Lihat saja, mayoritas pedagang disini juga tutup se­tengah hari,” kata pria bertubuh gempal ini.

Untuk menjaga keamanan toko selama tutup, menurut A Kong, para pedagang sudah ber­koordinasi dengan pihak ke­polisian. Aparat pun diturunkan untuk menjaga pusat perb­e­lanjaan ini.

Kapolsek Tamansari, Kom­pol Maulana Hamdan me­nga­takan, ada 180 personil yang pengamanan di sekitar Glodok. Pengamanan dibantu TNI.  “Penjagaan ini sebagai bentuk an­tisipasi saja. Sejauh ini si­tuasi di sini cukup kondusif dan aman,” kata dia.

Berbeda dengan Glodok, be­berapa pasar tradisional di Ja­karta tetap buka sejak pagi. Tapi pembelinya tak seramai hari biasa.

Di Pasar Tomas, Jakarta Pu­sat misalnya. Pantauan Rakyat Merdeka, suasana pasar yang terletak di pinggir Jalan Raya Ci­deng ini terlihat lengang. Pa­da­hal, hampir seluruh peda­gang di pasar ini buka sejak pagi.

“Memang sepi mas dari tadi. Mungkin orang-orang pada nyoblos kali, sehingga tidak ba­nyak yang datang,” kata se­orang pedagang sayur di pasar tersebut.

Padahal kalau hari biasa, sejak pukul 6 pagi pasar sudah dipenuhi warga Tanah Abang, Petojo maupun Cideng yang ingin berbelanja kebutuhan hi­dup. “Tapi dari tadi, hanya sedikit yang datang. Dagangan saya saja masih banyak yang belum laku,” katanya sambil menunjuk  dagangan di atas meja.

Ada TPS Di RSCM,Pasien Ngeluh Nggak Bisa Nyoblos

Siaga 24 jam. “Kita harapkan tidak terjadi apa-apa,” harapnya.

Pada hari pencoblosan ke­ma­rin banyak pasien di rumah sakit yang mengeluh tidak bisa menggunakan hak suaranya. Sebab, tidak ada TPS keliling yang mendatangi pasien di ruang perawatan ikut untuk memberikan suara.

Di Rumah Sakit Cipto Ma­ngu­n­kusumo, Jakarta Pusat, TPS yang didirikan KPU Ja­kar­ta Pusat hanya disediakan untuk karyawan dan petugas medis. Ada TPS yang dibangun di sini. Yakni TPS 21 dan TPS 22.

Ketua Panitia Pemilihan Ke­ca­matan Senen, Arfan Maru’ad, mengatakan, TPS yang didi­rikan di RSCM untuk melayani hak pilih karyawan dan petugas medis di rumah sakit itu. Sebab pada hari pemungutan suara, karyawan dan petugas rumah sakit tidak libur.

Lantas bagaimana dengan pasien? “Kami memang tidak menyiapkan petugas khusus untuk melayani pasien. Karena pasien itu belum tahu kapan ma­suk ke rumah sakit. Tapi, ka­lau ada pasien yang membawa formulir pindah TPS dan dia tidak bisa datang ke TPS, kami akan layani,” kata Arfan. [Harian Rakyat Merdeka]


Populer

Aduan Kebohongan sebagai Gugatan Perdata

Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:03

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

Bakamla Jangan Lagi Gunakan Identitas Coast Guard

Rabu, 09 Oktober 2024 | 06:46

Selebgram Korban Penganiayaan Ketum Parpol Ternyata Mantan Kekasih Atta Halilintar

Senin, 07 Oktober 2024 | 14:01

PDIP Bisa Dapat 3 Menteri tapi Terhalang Chemistry Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:53

UPDATE

TB Hasanuddin Kritik Raffi Ahmad Pakai Seragam TNI: Ada Aturannya!

Kamis, 10 Oktober 2024 | 07:48

Prabowo Harus Buktikan Betul-betul Bentuk Zaken Kabinet

Kamis, 10 Oktober 2024 | 07:38

Ketum Garuda Diduga Aniaya Wanita Pernah Gagal Nyaleg Lewat Gerindra

Kamis, 10 Oktober 2024 | 07:31

Hujan Ringan Diperkirakan Basahi Jakarta

Kamis, 10 Oktober 2024 | 07:17

Bambang Haryo Tinjau Pembangunan Terminal Internasional Bimoku

Kamis, 10 Oktober 2024 | 06:50

Bahlil Diminta Serius Menata Ulang Aturan Pemanfaatan EBT

Kamis, 10 Oktober 2024 | 06:20

Dukung Program Makanan Bergizi, KKP Gerilya Protein Ikan

Kamis, 10 Oktober 2024 | 05:50

Danjen Kopassus Pimpin Sertijab Sejumlah Posisi Strategis

Kamis, 10 Oktober 2024 | 05:25

Indonesia Ajak Negara Asia Pasifik Mitigasi Perubahan Iklim

Kamis, 10 Oktober 2024 | 04:58

Mbak Ita Optimis Gelaran Sembiz Mampu Gaet Banyak Investor

Kamis, 10 Oktober 2024 | 04:30

Selengkapnya