Berita

ilustrasi

PUTARAN II PILGUB DKI

Repdem: Keturunan Tionghoa Jangan Takut Nyoblos

RABU, 19 SEPTEMBER 2012 | 15:54 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem) DKI Jakarta berpandangan, maraknya isu SARA dalam bentuk intimidasi menjelang pelaksanaan Pemilukada DKI Jakarta putaran ke dua meresahkan sebagian kalangan etnis yang akan berpengaruh pada tingkat partisipasi pemilih datang ke TPS pada pemilihan besok (Kamis, 20/9).

"Repdem menyerukan kepada seluruh warga DKI Jakarta, khususnya etnis Tionghoa agar menggunakan hak pilihnya dengan mendatangi TPS-TPS terdekat, memilih dengan bebas sesuai kehendak nurani memilih calon gubernur yang akan dipilih," pesan Ketua Repdem DKI Jakarta, Yul Driansah, Rabu (19/9).

Untuk itu, katanya, Repdem menyiapkan tenaga-tenaga relawan untuk melakukan pengawalan terhadap warga DKI Jakarta yang khawatir dengan intimidasi maupun bentuk-bentuk yang menghalang-halangi warga Jakarta menggunakan hak politik dan hak konstitusionalnya. Repdem membuka posko laporan dan pengaduan pemilukada DKI Jakarta, Cikini I Menteng, Jakarta Pusat. Atau pengaduan bisa disampaikan melalui sambungan telepon dan faximili di nomor 021.3922725.


Pemilukada, lanjut dia, adalah bagian dari proses demokrasi, perwujudan dari pelaksanaan kedaulatan rakyat dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan yaitu diberikannya hak kepada rakyat untuk berperan serta secara aktif dalam menentukan wujud penyelenggaraan pemerintahan daerah.

Ia menegaskan, konstitusi telah dengan jelas mengatur dan menjamin setiap warga negara untuk dapat memberikan hak pilihnya. Yaitu Undang-Undang Dasar 1945 pasal 2 ayat1, Pasal 23 ayat 1 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 dan ketentuan Pasal 43 ayat (1) UU Nomor 39 Tahun 1999.

"Kedua ketentuan pasal di atas jelas menunjukkan adanya jaminan yuridis yang melekat bagi setiap warga Negara Indonesia itu sendiri untuk melaksanakan hak memilihnya," tandas dia.[dem]


Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya