Berita

jokowi-ahok/ist

Jokowi Terganjal DPRD, Ahok Cetak Sejarah

SELASA, 18 SEPTEMBER 2012 | 20:22 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Langkah Joko Widodo (Jokowi) menuju kursi Gubernur DKI Jakarta berpotensi besar terganjal persetujuan dari DPRD Surakarta, meski dia memenangkan putaran kedua Pilgub DKI Jakarta, 20 September.

Menurut pengamat politik dari Universitas Indonesia, Iberamsjah, jika Jokowi memenangkan Pilkada DKI Jakarta, proses selanjutnya adalah mengajukan pengunduran diri yang harus disetujui sidang paripurna DPRD Surakarta.

Hal itu sesuai dengan UU 12/2008 tentang perubahan kedua atas UU 32/2004 tentang Pemerintahan Daerah dan PP 49/2008 tentang perubahan ketiga atas PP 6/2005 tentang Pemilihan, Pengesahan Pengangkatan, dan Pemberhentian Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah, yang menyebutkan bahwa setiap kepala daerah yang berniat mengundurkan diri harus melalui persetujuan DPRD setempat.


"Pengunduran diri seorang kepala daerah bukan perkara mudah. Untuk mengundurkan diri, Jokowi harus mendapat persetujuan 3/4 anggota DPRD Surakarta melalui sidang paripurna," ujarnya kepada wartawan, Selasa (18/9).

Total kursi di DPRD Surakarta periode 2009-2014 adalah 40 kursi, terbagi dalam enam fraksi. Yakni, Fraksi PDI Perjuangan dengan 15 kursi, Fraksi Partai Demokrat dengan 7 kursi, Fraksi Golkar Sejahtera (gabungan Golkar dan PDS) dengan 6 kursi, Fraksi PKS 4 kursi, Fraksi PAN 4 kursi, dan Fraksi Nurani Indonesia Raya (gabungan Hanura dan Gerindra) dengan 4 kursi.

Dari komposisi tersebut, jumlah kursi fraksi parpol di DPRD Surakarta yang mendukung Jokowi pada Pilkada DKI sebanyak 17 kursi. Sedangkan, jumlah kursi fraksi parpol di DPRD Surakarta pendukung Fauzi Bowo sebanyak 21 kursi. Sementara dua kursi milik PDS diposisikan netral jika sesuai dengan arahan DPP PDS, meskipun tidak menutup kemungkinan bergabung dengan Golkar sesuai dengan fraksinya.

Jika melihat pada komposisi tersebut, maka sangat terbuka kemungkinan parpol pendukung Fauzi Bowo yang ada di DPRD Surakarta tidak menyetujui pengunduran diri Jokowi jika terpilih sebagai Gubernur DKI Jakarta.

"Contoh nyata sudah kita lihat saat DPRD DKI Jakarta menolak pengunduran diri Wakil Gubernur Prijanto. Ini bisa menjadi yurisprudensi bagi DPRD Surakarta untuk menolak Jokowi sekaligus meminta yang bersangkutan melanjutkan tugasnya di Solo," paparnya.

Lebih lanjut dia menilai, PDIP boleh saja berstrategi, dengan menaikkan citra Jokowi bersamaan dengan meruntuhkan citra Fauzi Bowo saat Prijanto mundur. Tapi, faktanya parpol koalisi ternyata lebih cerdas dalam berpolitik.

Oleh karena itu, dia mengatakan, para pemilih Jokowi pada putaran kedua Pilkada DKI harus siap-siap kecewa karena kemungkinan Jokowi tidak akan dilantik sebagai Gubernur DKI Jakarta. Jika hal itu yang terjadi, lanjut Iberamsjah, maka Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang akan menggantikan posisi Jokowi. Ahok pun menjadi gubernur keturunan Tionghoa pertama yang memimpin Jakarta.

"Belum pernah ada gubernur DKI berasal dari keturunan tionghoa, dan ini akan menjadi sejarah tentunya," tandasnya. [ald]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

UPDATE

Rumah Dinas Kajari Bekasi Disegel KPK, Dijaga Petugas

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:12

Purbaya Dipanggil Prabowo ke Istana, Bahas Apa?

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:10

Dualisme, PB IKA PMII Pimpinan Slamet Ariyadi Banding ke PTTUN

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:48

GREAT Institute: Perluasan Indeks Alfa Harus Jamin UMP 2026 Naik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:29

Megawati Pastikan Dapur Baguna PDIP Bukan Alat Kampanye Politik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:24

Relawan BNI Ikut Aksi BUMN Peduli Pulihkan Korban Terdampak Bencana Aceh

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:15

Kontroversi Bantuan Luar Negeri untuk Bencana Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:58

Uang Ratusan Juta Disita KPK saat OTT Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:52

Jarnas Prabowo-Gibran Dorong Gerakan Umat Bantu Korban Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:34

Gelora Siap Cetak Pengusaha Baru

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:33

Selengkapnya