Berita

basuki t. purnama/JBC

Para Pemilik Warteg Mengaku Tersinggung Kata-kata Ahok

SELASA, 18 SEPTEMBER 2012 | 13:00 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Para pemilik warung tegal atau warteg sebetulnya tidak terlalu peduli dengan proses politik di Jakarta yang akan menghasilkan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI periode lima tahun mendatang.

Namun, para pemilik warteg terpaksa harus bersikap ketika ada seorang calon wakil gubernur, Basuki Tjahaja Purnama, yang menyinggung manajemen warteg kala mengkritik kompetitornya dalam sesi debat kandidat Metro TV, dua malam lalu.

"Kami non politis. Tapi pas lagi debat kandidat ada yang menyatakan, mengurus busway jangan sampai seperti manajemen warteg. Ini ada apa? Sebagai pengurus forum komunikasi masyarakat Tegal di Jakarta, kami sebagai pemilik warteg merasa tersinggung," kata Koordinator Forum Komunikasi Tegal di Jakarta, Imam Sofyan, kepada wartawan di warteg Pancoran, Cikoko Barat I, Jakarta Selatan, Selasa siang (18/9).


Dia sayangkan Basuki alias Ahok, tidak menjelaskan secara spesifik maksud pernyataannya.

"Akhirnya, kami menafsirkan negatif. Kami selaku pengurus warteg tidak menerima," jelasnya.

Dia tegaskan, warga Tegal di Jakarta tidak bodoh politik meski awalnya memilih untuk pasif dalam pagelaran pesta rakyat DKI ini.

"Kami saat ini masih non politis dan tidak diseret ke dalam tim sukses. Saya rasa pengusaha warteg di Jakarta bisa memberikan penafsiran sendiri. Kita sudah pintar untuk menafsirkan pernyataan itu. Jangan pandang sebelah mata, kontribusi warteg cukup besar dalam membangun perekonomian di republik ini," tuturnya kesal.

Sebelumnya, Calon Wakil Gubernur DKI, Basuki Tjahaya Purnama, sudah meluruskan tuduhan kepadanya bahwa dirinya melecehkan para pengusaha warung tegal (warteg) dalam sebuah kalimat pada sesi debat kandidat Cagub-Cawagub di Metro TV.

Maksud dari pernyataannya waktu itu, aku Ahok, adalah agar manajemen transportasi yang memerlukan teknologi dan biaya tinggi jangan dikelola dengan manajemen yang sederhana, tetapi sebaiknya dikelola dengan manajemen secara profesional sesuai tata kelola manajemen transportasi yang baik dan benar. [ald]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

UPDATE

Rumah Dinas Kajari Bekasi Disegel KPK, Dijaga Petugas

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:12

Purbaya Dipanggil Prabowo ke Istana, Bahas Apa?

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:10

Dualisme, PB IKA PMII Pimpinan Slamet Ariyadi Banding ke PTTUN

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:48

GREAT Institute: Perluasan Indeks Alfa Harus Jamin UMP 2026 Naik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:29

Megawati Pastikan Dapur Baguna PDIP Bukan Alat Kampanye Politik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:24

Relawan BNI Ikut Aksi BUMN Peduli Pulihkan Korban Terdampak Bencana Aceh

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:15

Kontroversi Bantuan Luar Negeri untuk Bencana Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:58

Uang Ratusan Juta Disita KPK saat OTT Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:52

Jarnas Prabowo-Gibran Dorong Gerakan Umat Bantu Korban Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:34

Gelora Siap Cetak Pengusaha Baru

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:33

Selengkapnya