Berita

mahfudz siddiq/ist

PKS Tegas Ikat Cagub DKI dengan Kontrak Lima Tahun

KAMIS, 13 SEPTEMBER 2012 | 19:11 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) akan meminta siapapun pemenang putaran kedua Pilkada DKI untuk menandatangani kontrak politik. Dia harus bersedia menuntaskan masa jabatannya selama lima tahun dan berjanji untuk tidak mundur bila alasannya hanya untuk mengejar jabatan lebih tinggi.
 
"Kami tidak mau kepala daerah meninggalkan jabatan dan amanah yang sedang diembannya menjadi tradisi. Ini tidak sehat untuk demokrasi. karena itu kami mau membuat kontrak dengan pemenang pilkada DKI ini untuk membuat kontrak politik dengan rakyat," kata Wakil Sekjen PKS, Mahfudz Siddiq, kepada wartawan di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (13/9).
 
Kontrak semacam ini, menurutnya, penting karena di era pilkada langsung para pemilih memberikan mandat dan amanah kepada orang yang dipilihnya sesuai dengan pernyataa-pernyataan dan janji-janjinya saat kampanye.
 

 
"Semuanya saat kampanye mengeluarkan pernyataan dan janji-janji dan kalau janjinya dipercaya rakyat kemudian memberikan amahahnya selama lima tahun. Janji mereka itu dikeluarkan untuk lima tahun masa jabatan. Kalau belum lima tahun sudah meninggalkan jabatan, artinya melanggar janji," tambah dia.
 
Lanjut Mahfud, selama ini tidak ada satupun calon kepala daerah yang membuat komitmen bahwa mereka akan menduduki jabatan selama masa jabatan meskipun ada tawaran lain yang lebih menggiurkan.

Berulangkali Mahfudz menjelaskan bahwa keputusan PKS mendukung pasangan Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli karena tidak adanya ketegasan dari Joko Widodo atau Jokowi, untuk tidak meninggalkan jabatan gubernur DKI Jakarta seperti yang hendak dilakukannya di Solo saat ini.
 
"Jadi tidak benar karena mahar. Kami mendukung karena Foke-Nara memiliki komitmen untuk tetap melaksanakan amanah menjadi gubernur dan tidak akan mengejar jabatan lain. Dari pihak Jokowi, kami tidak mendapatkan jawaban, makanya kami pikir mereka tidak tertarik dengan komitmen itu," tegasnya. [ald]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

UPDATE

Rumah Dinas Kajari Bekasi Disegel KPK, Dijaga Petugas

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:12

Purbaya Dipanggil Prabowo ke Istana, Bahas Apa?

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:10

Dualisme, PB IKA PMII Pimpinan Slamet Ariyadi Banding ke PTTUN

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:48

GREAT Institute: Perluasan Indeks Alfa Harus Jamin UMP 2026 Naik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:29

Megawati Pastikan Dapur Baguna PDIP Bukan Alat Kampanye Politik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:24

Relawan BNI Ikut Aksi BUMN Peduli Pulihkan Korban Terdampak Bencana Aceh

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:15

Kontroversi Bantuan Luar Negeri untuk Bencana Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:58

Uang Ratusan Juta Disita KPK saat OTT Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:52

Jarnas Prabowo-Gibran Dorong Gerakan Umat Bantu Korban Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:34

Gelora Siap Cetak Pengusaha Baru

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:33

Selengkapnya