Berita

iberamsjah/ist

Iberamsjah: Warga Jakarta Seperti Orang Sakit yang Putus Asa dan Pergi ke "Dukun Alternatif"

RABU, 12 SEPTEMBER 2012 | 17:41 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Pasangan Jokowi-Ahok digambarkan sebagai "dukun alternatif" yang sama sekali belum mempunyai track record menyembuhkan penyakit-penyakit kronis kota besar.

"Orang Jakarta seperti orang sakit yang belum benar-benar berupaya menyembuhkan penyakitnya, tapi sudah berputus asa dan tidak sabar disembuhkan. Lantas mencari jalan pintas, berobat ke dukun alternatif," tutur pengamat politik dari Universitas Indonesia, Iberamsjah, kepada wartawan di Jakarta, Rabu (12/9).

Dia katakan, penyakit Jakarta memang sudah dipercayakan masyarakatnya kepada "yang ahli" untuk disembuhkan. Sayangnya, dalam lima tahun ini tidak sembuh juga. Warga yang putus asa kemudian mencari dukun alternatif tersebut.


"Kalau memang dukunnya itu punya rekam jejak menyembuhkan sih mending. Lah, ini kan cuma katanya saja bahwa dia bisa menyembuhkan banjir, pengangguran dan sebagainya. Padahal Solo masih banjir, penggangguran tinggi, pertumbuhan ekonomi juga lambat," tegasnya.

Sementara, Ahok menurutnya seperti dukun alternatif yang selalu mau naik tingkat. Dia gambarkan Ahok berguru dan belajar tapi tidak pernah selesai, namun selalu minta naik kelas.

"Ujian saja dia tidak pernah, sudah minta naik kelas. Orang sekolah saja ada waktunya untuk naik kelas, ada tahapan ujian untuk naik kelas, tidak bisa naik kelas begitu saja seperti yang dilakukan Ahok dan mengklaim bahwa dirinya mampu di tingkatan yang lebih tinggi," tegasnya.

Dengan pergi ke "dukun alternatif", lanjut Iberamsjah, orang Jakarta sebenarnya sedang bertaruh terlalu besar.

"Kalau menunjuk Jokowi- Ahok, orang Jakarta akan menghabiskan seluruh yang dimilikinya hanya untuk membayar harapan bahwa penyakitnya bisa disembuhkan oleh dua orang itu. Jokowi-Ahok bukan jawaban atas penyakit kota Jakarta," tandasnya. [ald]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

UPDATE

Rumah Dinas Kajari Bekasi Disegel KPK, Dijaga Petugas

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:12

Purbaya Dipanggil Prabowo ke Istana, Bahas Apa?

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:10

Dualisme, PB IKA PMII Pimpinan Slamet Ariyadi Banding ke PTTUN

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:48

GREAT Institute: Perluasan Indeks Alfa Harus Jamin UMP 2026 Naik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:29

Megawati Pastikan Dapur Baguna PDIP Bukan Alat Kampanye Politik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:24

Relawan BNI Ikut Aksi BUMN Peduli Pulihkan Korban Terdampak Bencana Aceh

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:15

Kontroversi Bantuan Luar Negeri untuk Bencana Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:58

Uang Ratusan Juta Disita KPK saat OTT Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:52

Jarnas Prabowo-Gibran Dorong Gerakan Umat Bantu Korban Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:34

Gelora Siap Cetak Pengusaha Baru

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:33

Selengkapnya