Berita

Angelina Sondakh

On The Spot

Rumah Angie Di Cilandak Sudah Dikosongkan

Terancam Disita Untuk Ganti Kerugian Negara
SENIN, 10 SEPTEMBER 2012 | 08:58 WIB

Rumah yang beralamat di Taman Cilandak II Nomor 14, Jakarta Selatan tampak sepi. Tidak terlihat aktifitas apapun di rumah berlantai dua itu.

Pagar rumah setinggi dua me­ter dalam keadaan tergembok ra­pat. Hanya terdengar kicauan bu­rung puter yang memecah ke­su­nyian. Pintu pagar diketuk, tak ada yang nongol dari dalam rumah.

“Rumah ini sudah lama kosong sejak Bu Angie ditahan,” kata Retno, pembantu di rumah sebe­lah. Angie yang disebutkannya adalah Angelina Sondakh, ang­gota DPR dari Partai Demokrat.

Angie ditahan Komisi Pem­be­rantasan Korupsi (KPK) sejak 27 April lalu. Bekas Putri Indonesia di­duga menjadi mafia anggaran untuk proyek-proyek di Ke­men­terian Pemuda dan Olahraga serta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Kamis lalu, Angie menjalani per­sidangan perdana di Pe­nga­dilan Tindak Pidana Korupsi (Ti­pi­kor) Jakarta. Jaksa mendakwa dia menerima uang Rp 12,58 mi­liar dan 2,35 juta dolar AS dari Permai Grup.

Duit itu disebutkan me­rupakan fee atas usaha meng­giring angga­ran proyek di Ke­men­terian.  Pro­yek-proyek itu ba­kal di­garap Per­mai Grup, milik Mu­hammad Na­zaruddin, bekas Ben­dahara Umum Partai Demokrat.

Jaksa menyusun tiga dakwaan alternatif untuk Angie. Yakni me­langgar Pasal 12 huruf a, atau Pa­sal 5 ayat 1 huruf a, atau Pasal 11 Undang-undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Intinya Angie didakwa menerima suap.

Ketiga dakwaan itu lalu di­sam­bungkan dengan Pasal 18 un­dang-undang yang sama. Pasal itu mengatur bahwa harta yang di­peroleh dari korupsi bisa diram­pas untuk negara. Rumah Angie di Cilandak ini pun terancam disita.

Menurut Retno, rumah ini sela­lu tertutup dan tak lagi dihuni. Pem­bantu hanya datang sebentar pada pagi dan sore hari. “Dia (pem­bantu) datang pagi untuk me­matikan lampu dan memberi ma­kan burung. Sore hari me­nyalakan lampu agar rumah tidak gelap,” tu­tur perempuan berusia 50 tahun ini.

Ke mana anak-anak Angie? Retno mendengar kabar dua anak pe­rempuan mendiang Adjie Mas­said dari pernikahan dengan Reza Artamevia kini tinggal de­ngan ibu­nya. Sementara seorang anak buah pernikahan Angie dengan Adjie tinggal di rumah orang tua Angie.

Rakyat Merdeka mencoba me­ngintip ke dalam rumah dari ger­bang yang digembok. Memang tak terlihat ada kehidupan di ru­mah ini.  Di belakang gerbang ter­dapat carport. Garasi mobil ter­letak persis di belakang carport. Tempat parkir mobil di halaman ru­mah ini tampak kosong. Tak terlihat lagi Toyota Alphard Vell­fire bernomor B 999 NGI yang menjadi kendaraan Angie ketika masih aktif di DPR.

Pekarangan rumah dilapisi cone block. Di pekarangan ini ter­dapat perosotan untuk sarana ber­main anak. Suara burung puter dari bagian atas rumah. Melirik ke atas terlihat dua sangkar yang di atap.

Juru Bicara KPK Johan Budi SP mengatakan, pihaknya sudah membekukan aset-aset milik Angie. “Ada yang dalam bentuk ba­ngunan dan rekening,” katanya.

Berdasarkan laporan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang dila­por­kan ke KPK pada 21 Juli 2010, Angie mengaku memiliki alat transportasi yang seluruhnya ber­nilai Rp 1,184 Miliar.

Yakni, BMW X5 buatan tahun 2005 seharga Rp 630 juta, Honda CR V keluaran 2008 senilai Rp 174 juta, Toyota Kijang Innova ke­luaran 2008 seharga Rp 180 juta, mobil BMW keluaran tahun 2009 senilai Rp 150 juta, mobil Bombardier keluaran 2001 se­harga Rp 50 juta.

Ia juga melaporkan simpanan se­banyak Rp 6,55 miliar dan 9.628 dolar AS. Harta tak ber­ge­rak yang dimilikinya yakni se­buah tanah dan bangunan di Ja­karta senilai Rp 825 juta dan di Bandung senilai Rp 2 miliar.

Belakangan, Angie diketahui me­­miliki sebuah apartemen di Bellezza, Permata Hijau, Jakarta Se­­latan. Aset ini telah dibekukan se­­hingga tak bisa dipin­dah­tangankan.

Menurut Johan, pembekukan aset ini untuk mengantisipasi bila nan­ti hakim memerintahkan Angie untuk membayar uang peng­ganti kerugian negara. “Jum­­lah uang pengganti bisa sama dengan uang hasil korupsi. Itu tergantung keputusan ha­kim,” katanya.

Selain menjerat Angie karena me­lakukan tindak pidana korup­si, KPK bisa menjeratnya dengan pasal tindak pidana pencucian uang (money laundring). Sya­rat­nya, kata Johan, Angie harus ter­bukti dulu melakukan korupsi.

Rekening Di Bank Diblokir, Hidup Dari Bantuan Teman

Jangan harap bisa menik­mati hasil korupsi jika sudah ber­urusan dengan Komisi Pem­­berantasan Korupsi (KPK). Se­bab, KPK akan mengejar harta pe­laku korupsi untuk di­bekukan.

Seorang bekas pejabat negara yang pernah tersangkut korupsi mengungkapkan tidak enaknya berurusan dengan KPK. Se­mua­nya hartanya dibekukan, ter­masuk yang diperoleh sebe­lum jadi pejabat.

Bukan hanya membekukan harta, KPK juga mengendus re­kening sang pejabat di bank. Di dalam rekening itu terdapat uang beberapa miliar.

“Saya jelaskan bahwa uang di rekening merupakan gaji saya selama beberapa tahun. Silakan saja dihitung gaji saya dikali se­kian tahun menjabat. Jum­lah­nya segitu,” kata pria yang ter­sangkut kasus korupsi proyek di kementerian ini.

Walaupun sudah diberi pen­jelasan, KPK tetap memblokir rekening itu. Bekas pejabat itu pun morat-marit kesulitan uang. “Untung masih ada teman-te­man yang membantu untuk hi­dup. Kalau tidak punya teman bisa payah,” katanya.

Pejabat yang berlatar bela­kang politisi DPR ini juga me­ngungkapkan, KPK sempat me­nelisik harta keluarganya. Mi­salnya, tanah milik anaknya di De­pok, Jawa Barat. KPK me­na­nyakan asal harta itu dan kapan diperolehnya.

Selesai menjalani hukuman, be­kas pejabat ini mencoba mem­perbaiki perekonomian keluarganya dengan terjun ke dunia bisnis. [Harian Rakyat Merdeka]


Populer

Aduan Kebohongan sebagai Gugatan Perdata

Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:03

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

Bakamla Jangan Lagi Gunakan Identitas Coast Guard

Rabu, 09 Oktober 2024 | 06:46

Selebgram Korban Penganiayaan Ketum Parpol Ternyata Mantan Kekasih Atta Halilintar

Senin, 07 Oktober 2024 | 14:01

PDIP Bisa Dapat 3 Menteri tapi Terhalang Chemistry Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:53

UPDATE

TB Hasanuddin Kritik Raffi Ahmad Pakai Seragam TNI: Ada Aturannya!

Kamis, 10 Oktober 2024 | 07:48

Prabowo Harus Buktikan Betul-betul Bentuk Zaken Kabinet

Kamis, 10 Oktober 2024 | 07:38

Ketum Garuda Diduga Aniaya Wanita Pernah Gagal Nyaleg Lewat Gerindra

Kamis, 10 Oktober 2024 | 07:31

Hujan Ringan Diperkirakan Basahi Jakarta

Kamis, 10 Oktober 2024 | 07:17

Bambang Haryo Tinjau Pembangunan Terminal Internasional Bimoku

Kamis, 10 Oktober 2024 | 06:50

Bahlil Diminta Serius Menata Ulang Aturan Pemanfaatan EBT

Kamis, 10 Oktober 2024 | 06:20

Dukung Program Makanan Bergizi, KKP Gerilya Protein Ikan

Kamis, 10 Oktober 2024 | 05:50

Danjen Kopassus Pimpin Sertijab Sejumlah Posisi Strategis

Kamis, 10 Oktober 2024 | 05:25

Indonesia Ajak Negara Asia Pasifik Mitigasi Perubahan Iklim

Kamis, 10 Oktober 2024 | 04:58

Mbak Ita Optimis Gelaran Sembiz Mampu Gaet Banyak Investor

Kamis, 10 Oktober 2024 | 04:30

Selengkapnya