Berita

ilustrasi/ist

On The Spot

Rumah Dipasang Police Line, Keluarga Diinterogasi Polisi

Terduga Teroris Toriq Di Tambora Diburu Densus
JUMAT, 07 SEPTEMBER 2012 | 09:05 WIB

Asap tebal mengepul dengan tebalnya di atas rumah yang berada di kawasan padat penduduk di Jembatan Lima, Tambora, Jakarta Barat. Asap tersebut berasal dari rumah terduga teroris Toriq, rabu sore (5/9).

Tak lama kemudian, warga mendatangi rumah sederhana itu untuk memastikan asal asap. Setelah tahu bahwa asap berasal dari benda sejenis bom, warga lantas melaporkannya ke pihak kepolisian. Bagaimana kondisi rumah buronan terduga teroris ini berikut ini liputannya; Police line masih terpasang di pintu masuk rumah terduga teroris Toriq yang berada di Jalan Teratai 7, RT 02 RW 04 Jembatan Lima, Tambora, Jakarta Barat, kamis siang (6/9).

Dua papan berukuran sedang juga dipasang di depan pintu masuk agar tidak ada masyarakat yang memasuki rumah warna kuning itu. “Keluarganya masih diperiksa di polisi. Sedangkan Toriq kabur entah kemana,” kata tetangga Toriq, H Sarna.

Sarna mengatakan, setiap hari ru­mah itu dihuni Toriq, istri, ibu­nya dan anaknya yang baru ber­umur tiga tahun. “Tapi ia  jarang di rumah lebih sering keluar,” kata pria berumur 60 tahun.

Ia menilai, Toriq termasuk orang yang jarang bergaul dengan tetangga sekitar. Bahkan ia jarang berjamaah dengan warga sekitar. “Tapi rajin sholat sendiri di rumah,” katanya.

Ketua RT 02 RW 04 Jembatan Lima, Tambora, Jakarta Barat, Subagyo tidak menyangka kalau To­riq adalah seorang teroris. “Se­cara pribadi nggak menyangka. Dia kan warga asli sini, lahir pun disini. Jadi nggak ada hal yang mencurigakan,” katanya.

Pria yang memakai kemeja war­na kuning ini mengatakan, se­lama ini warga sama sekali tidak melihat hal-hal mencurigakan yang dilakukan pria satu anak itu, dan tidak pernah melihat mem­bawa barang-barang pembuat bom. “Sama sekali tidak ada yang mencium. Ketahuan juga ke­ma­rin karena ada asap,” katanya.

Namun tiga hari sebelum ke­ja­dian, Toriq sempat menerima tamu tiga pria berjenggot, ber­ba­dan tegap. Menurutnya, pria ber­umur 32 tahun ini kerap bertemu dengan pria berjanggut tersebut, akan tetapi warga sekitar tidak terlalu mempedulikan lantaran Toriq dikenal sebagai sosok pen­diam, dan kurang bergaul.

Apalagi, ia sejak lahir berada di kampung tersebut. “Saya saja datang sejak tahun 1979, orang tuanya sudah tinggal di sini,” katanya. Kendati bergaul dengan pria-pria berjanggut, Toriq tetap berbusana seperti masyarakat lain­nya. Ia menggunakan kaos, dan celana pendek.

Ia menceritakan, Rabu sore (5/9) kepulan asap putih keluar dari rumah Toriq, yang sehari-harinya membuka konter HP, membuat warga curiga, karena sempat me­lihat Torik tengah meracik se­suatu di rumahnya. “Makanya, ba­nyak bubuk mesiu yang ber­ceceran di belakang rumah,” katanya.

Warga pun mendobrak pintu be­lakang rumah karena khawatir ada kebakaran. Mereka ingin memadamkan sumber asap. Na­m­un reaksi Torik tidak diduga ka­rena ia langsung yang menutup pin­tu dan tindakannya membuat warga malah curiga.

Namun, ketika pintu berhasil di­buka warga, mereka melihat To­­riq tengah membersihkan bu­buk tersebut di lantai. Kemudian dia melarikan diri, dan sebagian bu­buk mesiu dibuang di got be­la­kang rumahnya.

Orang tua dari Muhamad To­riq, Iyot  mengaku tidak me­nge­ta­hui apa yang dilakukan anaknya selama tinggal bersamanya. Dia baru mengetahui ada bom rakitan saat warga beramai-ramai men­datangi rumahnya karena melihat kepulan asap.

“Ibu lagi di depan, dia di bela­kang. Ibu enggak tahu dia nga­pain,” kata Iyot di Polsek Tambora.

Saat warga berbondong-bon­dong mendatangi rumahnya, wa­nita berumur 60 tahun ini baru me­nyadari rumah yang dido­mi­nasi warna kuning itu sudah di­liputi asap. “Tahu-tahu ada asap, asap dari bubuk itu,” ujar Iyot yang mengaku tidak mengetahui nama bubuk tersebut.

Dia mengaku tidak mengetahui di mana keberadaan Toriq yang kesehariannya berjualan pulsa di depan rumah. “Toriq enggak ada sekarang, enggak tahu ke mana,” katanya. Menurutnya, anaknya itu me­mang membuka kios pen­jualan pulsa dan perbaikan tele­pon geng­gam. Bapak satu anak itu kerap ke luar rumah sejak pu­kul 05.00 pagi, dan baru pulang pada pukul 3 sore.

Iyot menambahkan, anaknya itu berencana untuk pergi ke Am­bon. Bahkan selama beberapa bu­lan ini, Toriq sering menerima tamu tengah malam, seorang laki-laki berperawakan kurus me­ma­kai celana gantung.

Rumah Toriq berad di pemu­ki­man padat penduduk di Tam­bora, Jakarta Barat. Dari Jalan utama ke rumah terduga teroris ini harus melewati jalan kurang dari satu meter sepanjang 300 meter yang hanya muat dilewati sepeda motor.

Rumahnya yang terbilang se­derhana ini cukup mencolok ka­re­na dicat warna kuning dengan logo Indosat. Atap rumah terbuat dari asbes, ukurannya 8x7 meter.

Pintu masuk rumah terkunci rapat. Police line dan dua papan kayu melintang di pintu ber­uk­u­ran kurang dari satu meter. Di­de­pannya tertempel jadwal imsa­ki­yah Ramadhan tahun 2012 dan juga ditempel doa ke­se­la­ma­tan. Tak hanya itu, pintu belakang rumah juga diberi Police line.

Selama penggeledahan di ru­mah satu lantai ini, polisi me­nga­mankan barang bukti seperti be­lerang, arang, potasium, serbuk almunium, paku sebanyak dua dus, paralon sepanjang empat me­ter, dan lakban.

Barang bukti lainnya berupa pe­ralatan elek­tronik untuk switch, batere sem­bilan volt sebanyak empat buah, dan beberapa deto­na­tor. Ada juga lima potong para­lon ukuran 25 cm berisi bahan peledak yang su­dah dilakban tanpa power.

Kabur, Toriq Masih Gunakan Sarung

Kepala Biro Penerangan Ma­syarakat Polri, Boy Rafli Amar menghimbau agar Toriq segera me­nyerahkan diri, karena de­ngan melarikan diri malah akan membuat anak istrinya merasa tidak tenang. “Kita imbau ke­pada saudara M Toriq untuk kem­bali, kasihan orang tua, anak dan istrinya,” katanya.

Menurutnya, tim Densus 88 sudah melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi dan ia me­minta Toriq datang dan men­jelaskan motif dari tindakannya. “Apa motifnya, menyimpan, me­miliki barang yang bisa mem­­bahayakan diri sendiri, ke­luarga dan orang tua,” katanya.

Ia meminta kepada ma­sya­ra­kat yang mengetahui ke­be­ra­daan Toriq agar segera me­lapor kepada pihak ke­po­li­sian.”Jika ada yang tahu kondisinya, bisa segera dilaporkan kepada polisi,” katanya.

Boy berterima kasih kepada warga yang berinisiatif me­la­por­kan temuan tersebut pada pi­hak kepolisian. “Inilah bentuk partisipasi masyarakat ba­gai­mana menghadapi ancaman ter­kait hal-hal yang mem­ba­ha­ya­kan masyarakat,” katanya.

Kepala Bidang Hubungan Ma­syarakat (Kabid Humas) Polda Metro Jaya, Rikwanto me­ngatakan, pelaku pembuat bom rakitan, Muhammad Toriq, diduga terkait dengan Muchsin, Bayu, Farhan, dan Firman. Me­reka masuk dalam kelompok teroris Solo.

Polisi berpangkat Komisaris Be­­sar (Kombes), mengatakan ha­sil keterangan yang di­per­oleh pihak kepolisian menun­jukkan Toriq diduga memiliki kaitan dengan peristiwa di Solo dan Depok.

“Namun, kami belum me­ne­mukan adanya peranan, posisi atau struktur diantara para ter­duga yang ditangkap be­la­ka­ngan ini. Tim Densus yang nan­tinya akan mengungkap benang merah tersebut,” katanya.

Ia menjelaskan, ada info po­ros kelompok teroris yang ada di Poso, Solo, dan Jakarta. Na­maun, hal tersebut masih dit­e­lu­su­ri lebih lanjut oleh tim Densus 88. Itu termasuk target sasaran dari kelompok tersebut.

Rikwanto menjelaskan, pe­ne­muan benda yang diduga bom rakitan ini bermula dari kecu­ri­gaan masyarakat sekitar. Mere­ka melihat ada kepulan asap dari rumah Iyot ibu kandung Toriq.

“Awalnya, warga menyangka terjadi kebakaran. Lalu, warga mendatangi rumah tersebut dan mendapati benda itu yang di­duga dimiliki Muhammad To­riq,” katanya.

Saat warga mendekat, lanjut­nya, Toriq justru kabur dengan masih mengenakan sarungnya. Toriq lari ke arah Jembatan Lima. Tim Gegana langsung me­ngamankan benda berbahaya itu untuk diteliti lebih lanjut.

Dalam penggeledahan di ru­mah Toriq yang berada di Jalan Te­ratai 7 RT 02/04 Kel Jem­ba­tan Lima, Tambora , Jakarta Ba­rat, polisi mengamankan buku pan­duan agama dan cara berjihad.

“Buku yang berhasil di­aman­kan berjumlah 11, buku ada yang asli dan dalam bentuk fo­to­copy. kami juga menemukan beberapa lembaran cara me­rakit bom berserta gambarnya. Itu bentuk­nya semacam foto­copy dan ada tulisan tangan juga,” katanya.

Toriq merakit bom tersebut di dalam kamarnya sendiri. Semua bahan-bahan pendukung sudah disediakan di dalam kamar itu, tetapi belum diketahui berapa lama dan waktunya kapan dia me­racik bom yang diduga untuk melukai seseorang. Sebab, di ka­marnya juga ditemukan dua botol paku yang diduga akan di­masukkan ke dalam bom. [Harian Rakyat Merdeka]


Populer

Aduan Kebohongan sebagai Gugatan Perdata

Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:03

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

Bakamla Jangan Lagi Gunakan Identitas Coast Guard

Rabu, 09 Oktober 2024 | 06:46

Selebgram Korban Penganiayaan Ketum Parpol Ternyata Mantan Kekasih Atta Halilintar

Senin, 07 Oktober 2024 | 14:01

PDIP Bisa Dapat 3 Menteri tapi Terhalang Chemistry Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:53

UPDATE

TB Hasanuddin Kritik Raffi Ahmad Pakai Seragam TNI: Ada Aturannya!

Kamis, 10 Oktober 2024 | 07:48

Prabowo Harus Buktikan Betul-betul Bentuk Zaken Kabinet

Kamis, 10 Oktober 2024 | 07:38

Ketum Garuda Diduga Aniaya Wanita Pernah Gagal Nyaleg Lewat Gerindra

Kamis, 10 Oktober 2024 | 07:31

Hujan Ringan Diperkirakan Basahi Jakarta

Kamis, 10 Oktober 2024 | 07:17

Bambang Haryo Tinjau Pembangunan Terminal Internasional Bimoku

Kamis, 10 Oktober 2024 | 06:50

Bahlil Diminta Serius Menata Ulang Aturan Pemanfaatan EBT

Kamis, 10 Oktober 2024 | 06:20

Dukung Program Makanan Bergizi, KKP Gerilya Protein Ikan

Kamis, 10 Oktober 2024 | 05:50

Danjen Kopassus Pimpin Sertijab Sejumlah Posisi Strategis

Kamis, 10 Oktober 2024 | 05:25

Indonesia Ajak Negara Asia Pasifik Mitigasi Perubahan Iklim

Kamis, 10 Oktober 2024 | 04:58

Mbak Ita Optimis Gelaran Sembiz Mampu Gaet Banyak Investor

Kamis, 10 Oktober 2024 | 04:30

Selengkapnya