Berita

uang/ist

Cek Kesehatan Keuangan (2)

SENIN, 03 SEPTEMBER 2012 | 17:51 WIB | OLEH: PANDJI HARSANTO

JIKA pada artikel sebelumnya Cek Kesehatan Keuangan Bagian 1, Anda telah memahami bagaimana untuk menghitung arus kas bulanan dan kekayaan bersih dari Neraca Keuangan Rumah Tangga. Kini saatnya Anda untuk melakukan financial diagnosis.

Langkah Finansial Diagnosis ini antara lain :

1.      Cek Apakah Arus Kas Bulanan positif
2.      Cek Kekayaan Bersih apakah positif

2.      Cek Kekayaan Bersih apakah positif
3.      Cek apakah masih ada hutang konsumtif
4.      Cek untuk dana darurat apakah mencukupi
5.      Cek apakah uang pertanggungan asuransi jiwa sudah ideal dan Asuransi Kesehatan
6.      Cek Rasio Keuangan

Cek Arus Kas Bulanan

Arus kas bulanan harusnya positif, hal ini sebagai indikator ada yang disisihkan tiap bulannya untuk masa depan, bukan disisahkan. Perlu adanya displin, konsisten dan komitmen untuk menabung dan berinvestasi di masa depan.

Jika arus kas Anda masih negatif maka anda harus mereview pengeluaran. Mereview setiap pengeluaran yang dilakukan, mungkin dalam struktur pengeluaran Anda terdapat jenis pengeluaran yang terlalu besar dari kebutuhan dan terdapat pengeluaran yang tidak perlu

Untuk mereview pengeluaran, tentukan secara tegas mana yang merupakan kebutuhan dan mana yang merupakan keinginan. Sebaiknya lebih prioritaskan mana yang merupakan kebutuhan.

Kebutuhan adalah sesuatu yang dibutuhkan manusia untuk melangsungkan hidupnya, yang termasuk kebutuhan ini adalah kebutuhan primer seperti makanan, pakaian dan tempat tinggal.

Keinginan adalah sesuatu yang jika terpenuhi maka akan mendapatkan kepuasan, jika tidak terpenuhi juga tidak mengapa.

Secara urgensinya maka kebutuhan dapat dibagi menjadi 3 yaitu:

(1)  Kebutuhan yang sifatnya penting dan mendesak
Contohnya biaya pengobatan rumah sakit

(2) Kebutuhan yang penting tidak mendesak
Contohnya biaya untuk pendidikan anak kuliah kelak (saya merasa kebutuhan anak saya untuk berpendidikan di tempat yang terbaik nantinya, kebutuhan ini penting namun jangka waktunya masih lama)

(3) Kebutuhan tidak penting namun mendesak
Misalnya handphone kita sedang rusak (sebenarnya untuk tidak membeli HP baru tidak mengapa, namun hal ini sangat vital dan mendesak untuk menunjang pekerjaaan kita)

Penyesuaian terhadap suatu jenis pengeluaran antara lain pengeluaran tersebut dapat:

(1)   Dijarangkan frekuensinya
(2)   Diturunkan kelasnya
(3)   Dihapuskan

Review Terhadap Penghasilan

Jika Anda merasa bahwa penghasilan yang Anda miliki pada saat ini masih kurang, maka sebaiknya Anda berusaha untuk mencari tambahan penghasilan dan, atau membangun investasi yang dapat menambah arus kas penghasilan (membangun asset aktif yang dapat memberikan pasif income)

Asset aktif ini dapat berupa :

(1)  Surat berharga, seperti obligasi dan deposito yang dapat memberikan kupon dan bunga dengan hasil yang pasti

(2) Properti, dengan menyewakan properti tersebut bisa berupa kos atau kontrakan

(3) Bisnis, yang secara profesional bisnis tersebut sudah ada yang mengelola dan Anda sebagai ownernya.

Anda juga bisa mengecek kekayaan bersih. Untuk kekayaan bersih sebaiknya positif, ini menandakan bahwa total asset (asset lancar  + asset non lancar) Anda masih lebih besar dibandingkan dengan total hutang (hutang jangka pendek +hutang jangka panjang). Jika kekayaan bersih Anda masih negatif maka perlu dicermati, sebaiknya Anda menghapuskan hutang konsumtif Anda.

Lalu bisa juga melakukan cek utang konsumtif. Jika Anda masih punya hutang konsumtif seperti Kredit tanpa Agunan, kartu kredit dan hutang konsumtif lainya. Sebaiknya Anda lunasi secepatnya terlebih dahulu hutang ini. Sejatinya Kartu Kredit digunakan sebagai alat pembayaran dan bukan sebagai kartu hutang.

Akan sangat tidak bijak dikala Anda mempunyai hutang kartu kredit dengan bunga 48 persen per tahun, namun Anda memaksakan diri untuk berinvestasi dengan return 15 persen pertahun (lunasi terlebih dahulu hutang konsumtif).

Cek untuk dana darurat. Dengan adanya dana darurat ini, dana ini dapat digunakan sebagai bumper, Jadi ketika terjadi keperluan yang sangat darurat Anda masih dapat terus berinvestasi secara konsisten.

Anda juga bisa mengecek apakah uang pertanggungan asuransi jiwa sudah ideal dan Asuransi Kesehatan

Untuk menghitung Uang Pertanggungan Asuransi Jiwa yang Ideal paling tidak UP tersebut dapat mengcover sampai tujuan keuangan Anda terwujud. Misal Anda berniat menyekolahkan putra Anda yang saat ini berusia 1 tahun, sampai lulus kuliah S-1 pada usia 22 tahun. Jika saat ini Anda berpenghasilan 5 juta per bulan, Uang Pertanggungan yang dibutuhkan adalah 5 juta dikali 12 bulan dikali 21 tahun : 1,26 Miliar

Dan ini dapat dibeli dengan sangat murah dengan asuransi jiwa berjangka.

Mengenai asuransi kesehatan sebaiknya pilih asuransi kesehatan kumpulan yang murni, selain lebih banyak rincian manfaatnya, preminya pun lebih murah dibanding membeli asuransi yang dibarengi dengan investasi.

Untuk premi asuransi jiwa dan asuransi kesehatan idealnya adalah tidak lebih dari 10 persen penghasilan bulanan ataupun penghasilan tahunan.

Bagaimana menghitung rasio keuangan, akan disampaikan pada Cek Kesehatan Keuangan bagian 3.

Selamat Memeriksa Kesehatan Keuangan Anda. [***]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya