Berita

gkr hemas/ist

GKR Hemas Buka Kunci Penyelesaian Konflik Sampang

RABU, 29 AGUSTUS 2012 | 15:47 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Kunci penyelesaian kerusuhan di Sampang terletak pada sikap transparan dan adil seluruh aparat pemerintah yang terlibat termasuk tokoh-tokoh kunci di tingkat nasional.

"Tidak boleh ada kesan memihak salah satu kelompok karena mereka semua adalah masyarakat bangsa Indonesia," ujar Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, GKR Hemas, usai pertemuan terbatas mencari cara penyelesaian tuntas kasus Sampang di Ruang Waka.Bid II DPD RI, Gedung Nusantara III, Lantai 8, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa petang (28/08).

Diketahui dari rilis yang diterima petang ini, hadir dalam pertemuan tersebut adalah pimpinan Komnas Perempuan Masruchah dan Kiai Husein Muhammad; anggota Komite I DPD RI daerah pemilihan Jawa Timur, Nia Sjafrudin; Prof. DR. Istibsjaroh MA, dan beberapa aktivis Aliansi Nasional Bhineka Tunggal Ika (ANBTI).


Dalam pertemuan tersebut, perwakilan Komnas Perempuan dan ANBTI menyampaikan temuan mereka masing-masing soal akar masalah Sampang dan masukan mengenai penyelesaian secara tuntas. Dalam kaitan ini, GKR Hemas mengusulkan agar penyelesaian dilakukan dengan dua cara, yaitu hukum dan kekeluargaan.

"Cara hukum akan memberikan jaminan kepada masyarakat bahwa keadilan ditegakkan dan kasus tuntas secara administratif. Cara hukum juga menjadi pesan kuat adanya peran negara," ujar Hemas.

Dengan tuntasnya kasus secara hukum, dikatakan Hemas, diharapkan memberi pengaruh pada kasus yang sama di tempat lain yang hingga kini masih terbengkalai.

"Ada banyak kasus kekerasan atas nama agama di berbagai tempat yang dapat menjadikan penyelesaian kasus Sampang sebagai contoh," kata Hemas.

Bersamaan dengan cara hukum, perlu ditempuh cara kekeluargaan sebagai dorongan sosial dan moral untuk rekonsiliasi membangun kembali kebersamaan, melewati masa sulit, dan mengurangi trauma psikologis.

"Cara ini menjadi kesempatan menghidupkan kembali nilai-nilai kekeluargaan yang dilandasi persaudaraan sebagai dasar utama persatuan dan kesatuan Indonesia. Ini juga bisa menjadi contoh merekatkan kembali NKRI," tambah Hemas. [ald]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

UPDATE

Rumah Dinas Kajari Bekasi Disegel KPK, Dijaga Petugas

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:12

Purbaya Dipanggil Prabowo ke Istana, Bahas Apa?

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:10

Dualisme, PB IKA PMII Pimpinan Slamet Ariyadi Banding ke PTTUN

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:48

GREAT Institute: Perluasan Indeks Alfa Harus Jamin UMP 2026 Naik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:29

Megawati Pastikan Dapur Baguna PDIP Bukan Alat Kampanye Politik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:24

Relawan BNI Ikut Aksi BUMN Peduli Pulihkan Korban Terdampak Bencana Aceh

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:15

Kontroversi Bantuan Luar Negeri untuk Bencana Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:58

Uang Ratusan Juta Disita KPK saat OTT Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:52

Jarnas Prabowo-Gibran Dorong Gerakan Umat Bantu Korban Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:34

Gelora Siap Cetak Pengusaha Baru

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:33

Selengkapnya