Berita

ilustrasi

Tiga Hal yang Membuat Warga Syiah Diserang Versi Aliansi Solidaritas Kasus Sampang

SENIN, 27 AGUSTUS 2012 | 23:08 WIB | LAPORAN:

Ada tiga alasan mengapa terjadi penyerangan terhadap warga Syiah di Sampang, Madura. Pertama, terjadi kecemburuan kyai-kyai terhadap naiknya pamor pemimpin warga Syiah, Tajur Muluk.

"Ini alasan primordial pertama. Tajuk Muluk itu lebih dekat dengan orang miskin yang umumnya sudah ditinggalkan oleh kyai," kata Koordinator Aliansi Solidaritas Kasus Sampang, Hertasning kepada wartawan usai konferensi pers di kantor LBH, Jakarta, Senin (27/8).

Akibatnya, lanjut Hentasning, membesar kecemburuan yang berujung pada upaya pengusiran Tajul Muluk.


Faktor kedua, sambung Hertasning, dipicu oleh organisasi yang anti Syiah, Al Bainat, di Surabaya.

"Faktor Ketiga, penyerangan terhadap warga Syiah melibatkan pemerintah daerah. Keterlibatan jajaran politik, seperti bupati dan wakil bupati dilakukan dengan mengambil simpati kepada warga Nadhlatul Ulama (NU) yang fanatik dan menjadikan penyebaran kebencian emosi kekerasan sebagai kampanye mereka untuk kembali terpilih kembali," beber Hertasning.

Ini kemudian menurut Hertasning faktor yang menambah parah situasi dan memberikan persetujuan diam-diam negara untuk melakukan persekusi (pengejaran dan penyerangan atas dasar kebencian) terhadap komunitas Syiah di Sampang.

"Dan ini akan berlanjut ditempat lain jika negara tidak mengambil tindakan yang jelas terhadap hal ini," demkian Hertasning. [arp]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Bangunan di Jakarta Bakal Diaudit Cegah Kebakaran Maut Terulang

Senin, 29 Desember 2025 | 20:13

Drama Tunggal Ika Teater Lencana Suguhkan Kisah-kisah Reflektif

Senin, 29 Desember 2025 | 19:53

Ribuan Petugas Diturunkan Jaga Kebersihan saat Malam Tahun Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 19:43

Markus di Kejari Kabupaten Bekasi Mangkir Panggilan KPK

Senin, 29 Desember 2025 | 19:35

DPP Golkar Ungkap Pertemuan Bahlil, Zulhas, Cak Imin, dan Dasco

Senin, 29 Desember 2025 | 19:25

Romo Mudji Tutup Usia, PDIP Kehilangan Pemikir Kritis

Senin, 29 Desember 2025 | 19:22

Kemenkop Perkuat Peran BA dalam Sukseskan Kopdes Merah Putih

Senin, 29 Desember 2025 | 19:15

Menu MBG untuk Ibu dan Balita Harus Utamakan Pangan Lokal

Senin, 29 Desember 2025 | 19:08

Wakapolri Groundbreaking 436 SPPG Serentak di Seluruh Indonesia

Senin, 29 Desember 2025 | 19:04

Program Sekolah Rakyat Harus Terus Dikawal Agar Tepat Sasaran

Senin, 29 Desember 2025 | 18:57

Selengkapnya