leopard/ist
leopard/ist
Ada empat hal yang dikritisi sebagian anggota DPR dan kalangan pengamat pertahanan saat itu. Pertama adalah tonase Main Battle Tank itu yang 63 ton, dianggap tak cocok dengan geografi di Indonesia. Kedua, harganya yang mahal, padahal cuma tank bekas (2,5 juta euro per unit). Ketiga, tidak ada transfer of technology (TOT) dengan Badan Usaha Milik Negara Industri Pertahanan (BUMNIP) Indonesia. Keempat, tak sesuai dengan Renstra yang ada .
"Lalu dalam rapat Komisi I pada 16 Agustus lalu, Komisi I mendapat penjelasan dari tim kecil Kemenhan yang ditunjuk mempelajari masalah MBT Leopard , dalam rapat itu diinformasikan empat hal," kata pimpinan Komisi I DPR, Mayjen (Purn) TB Hasanuddin, kepada Rakyat Merdeka Online, Jumat (24/8).
Populer
Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21
Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58
Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53
Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29
Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12
Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00
Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37
UPDATE
Jumat, 19 Desember 2025 | 10:13
Jumat, 19 Desember 2025 | 10:12
Jumat, 19 Desember 2025 | 10:05
Jumat, 19 Desember 2025 | 10:04
Jumat, 19 Desember 2025 | 09:59
Jumat, 19 Desember 2025 | 09:48
Jumat, 19 Desember 2025 | 09:28
Jumat, 19 Desember 2025 | 09:19
Jumat, 19 Desember 2025 | 09:05
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:54