Berita

presiden SBY/ist

Publika

Pemerintahan SBY Mungkin Shutdown di Tengah Jalan

SELASA, 21 AGUSTUS 2012 | 20:36 WIB

TAHUN ini subsidi bahan bakar minyak diperkirakan mencapai angka Rp 300 triliun. Sementara subsidi listrik sudah hampir sebesar Rp 100 triliun. Hal ini disampaikan Menteri ESDM Jero Wacik dalam jumpa pers Nota Keuangan dan RAPBN 2013 yang lalu.

Sementara bunga dan cicilan utang luar negeri dalam tahun 2012 mencapai lebih dari Rp 160 triliun.

Tiga pengeluaran di atas  yang tidak dapat ditunda mencapai Rp 550 triliun.

Pemerintah terus mencari legitimasi untuk menaikkan harga BBM, namun pemerintah sama sekali tidak melakukan apapun dalam rangka penghapusan utang luar negeri. Pemerintah adil pada pihak asing, namun anti pada rakyatnya sendiri.

Sementara belanja pemerintah pusat dalam tahun 2012 direncanakan sebesar Rp 954,1 triliun. Pengeluaran subsidi ditambah dengan pengeluaran rutin mencapai Rp 1.504 trilun. Padahal Pendapatan negara dan penerimaan hibah direncanakan mencapai Rp 1.292,9 triliun.

Bagaimana dengan anggaran pembangunan?

Nol besar. Bahkan selama pemerintahan SBY tidak ada infrastuktur baru terbangun, bahkan untuk merawat infrastuktur ekonomi yang sudah ada pemerintah gagal.

Bendungan, saluran irigasi, jalan antar propinsi, pelabuhan, semua mengalami kerusakan sangat parah dan merata di semua propinsi.

Sebagian besar anggaran habis untuk pengeluaran rutin seperti gaji dan belanja pegawai, gaji anggota DPR, gaji presiden dan wakil presiden, juga gaji menteri.

Gendutnya pengeluaran rutin mengakibatkan pemerintah kekurangan dana sedikitnya Rp 211,2 triliun tahun ini. Itupun dengan asumsi target utang dalam negeri dan utang luar negeri tercapai, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat stabil pada Rp 9.000 per dolar AS, serta harga BBM stabil di bawah 100 dolar AS per barel.

Padahal faktanya semua asumsi pemerintah dan DPR tersebut gagal tercapai, sehingga besar kemungkinan dalam tahun ini rezim SBY akan kekurangan anggaran sekitar Rp 300-400 triliun, dan pemerintahan ini shutdown di tengah jalan. [***]

Salamuddin Daeng
Penulis adalah Direktur Institute for Global Justice (IGJ)


Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

UPDATE

Rumah Dinas Kajari Bekasi Disegel KPK, Dijaga Petugas

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:12

Purbaya Dipanggil Prabowo ke Istana, Bahas Apa?

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:10

Dualisme, PB IKA PMII Pimpinan Slamet Ariyadi Banding ke PTTUN

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:48

GREAT Institute: Perluasan Indeks Alfa Harus Jamin UMP 2026 Naik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:29

Megawati Pastikan Dapur Baguna PDIP Bukan Alat Kampanye Politik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:24

Relawan BNI Ikut Aksi BUMN Peduli Pulihkan Korban Terdampak Bencana Aceh

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:15

Kontroversi Bantuan Luar Negeri untuk Bencana Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:58

Uang Ratusan Juta Disita KPK saat OTT Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:52

Jarnas Prabowo-Gibran Dorong Gerakan Umat Bantu Korban Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:34

Gelora Siap Cetak Pengusaha Baru

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:33

Selengkapnya