Berita

ilustrasi/jbc

PKB: Musim Mudik Harus Jadi Momen Evaluasi Angkutan Massal

KAMIS, 16 AGUSTUS 2012 | 15:30 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Musim arus mudik Lebaran tahun ini bisa dijadikan sebagai wahana evaluasi guna memperbaiki, menyiapkan dan memodernkan angkutan massal, misalnya kereta, angkutan laut, dan udara.

Menurut anggota Komisi V DPR dari Fraksi PKB, Marwan Jafar, angkutan kereta api menjadi angkutan darat terpenting. Jika angkutan massal, khususnya kereta api, terasa nyaman, aman, modern, dan murah, tentu rakyat yang mudik akan dengan senang menggunakan angkutan massal tersebut.

"Rakyat kita tidak akan menggunakan sepeda motor ketika mudik bila angkutan massal terpenuhi dan dapat diandalkan oleh rakyat kita karena menyenangkan, nyaman, dan aman," kata Marwan dalam rilisnya kepada wartawan, Kamis (16/8).


Ketua Fraksi PKB itu berjanji, DPR akan mendorong sekuat tenaga terciptanya angkutan massal yang memadai, tepat waktu, dan sebagai penyambung yang efektif antar daerah. Karena dengan demikian, efek positif lain yang lebih besar adalah menciptakan keterhubungan antar daerah secara berkesinambungkan. Selain itu memperbesar pertumbuhan ekonomi, mempercepat kohesifitas sosial dan budaya, serta bisa memfasilitasi lalu lintas kegiatan rakyat secara konkret.

Dari sisi anggaran, untuk memenuhi sarana dan prasana transportasi massal, dia meminta untuk terus ditingkatkan secara rasional dan proporsional.  Sarana dan prasarana transportasi massal, khususnya kereta api, harus dimodernisasi dengan peralatan yang modern dan canggih, dengan sumber daya manusia yang handal. Hal itu adalah idaman seluruh rakyat. Dalam konteks ini, negara harus memperhatikan secara serius dan total. Tidak boleh lagi ada lempar tanggung jawab  antar instansi negara, tidak boleh lagi ada birokrasi yang terbelit-belit dan menjemukan.

"Jika negara belum bisa memfasilitasinya, pemerintah bisa mengundang investor, baik investor dari dalam negeri maupun luar negeri," ujarnya.

Semakin modern dan bisa diandalkan sarana dan prasarana angkutan massal rakyat, tambah Marwan, tentu akan semakin bermartabat negaranya. Dan rakyat tentu akan bangga atas perjuangan pemerintah dan parlemen serta BUMN terkait.

"Momentum mudik ini wajib dijadikan evaluasi para pemangku kepentingan untuk mewujudkan angkutan massal yang memadai dan canggih," tandasnya. [ald]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

UPDATE

Rumah Dinas Kajari Bekasi Disegel KPK, Dijaga Petugas

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:12

Purbaya Dipanggil Prabowo ke Istana, Bahas Apa?

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:10

Dualisme, PB IKA PMII Pimpinan Slamet Ariyadi Banding ke PTTUN

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:48

GREAT Institute: Perluasan Indeks Alfa Harus Jamin UMP 2026 Naik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:29

Megawati Pastikan Dapur Baguna PDIP Bukan Alat Kampanye Politik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:24

Relawan BNI Ikut Aksi BUMN Peduli Pulihkan Korban Terdampak Bencana Aceh

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:15

Kontroversi Bantuan Luar Negeri untuk Bencana Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:58

Uang Ratusan Juta Disita KPK saat OTT Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:52

Jarnas Prabowo-Gibran Dorong Gerakan Umat Bantu Korban Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:34

Gelora Siap Cetak Pengusaha Baru

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:33

Selengkapnya