Dik Doang
Dik Doang
Sehari sebelumnya, Dik meÂnyeÂbar informasi lewat SMS bahwa dirinya akan meÂlaÂkukan klariÂfikasi soal poliÂgami seteÂlah acara tersebut.
Tapi rupanya undangan jumÂpa pers itu hanyalah cara Dik untuk membuat wartawan meÂÂnyaksikan khotbah yang sudah dia rancang sedemikiÂan rupa. Di hadapan ratusan sisÂwa serta guru Madrasah yang jadi peserta pesantren RamaÂdhan, Dik ‘meÂmuaskan’ dirinya untuk menaÂsehati dan mengÂkritik wartaÂwan dengan suara berapi-api.
“Tolong perhatikan momen ini, karena ini momen penting, karena tidak ada tanya jawab,†kata Dik, seolah mengingatkan para juru kamera untuk teÂrus merekam gambar.
“Kenapa kamu tertarik deÂngan kemesraanku. Selama emÂpat hari ini aku digunÂjingÂkan. Di bulan puasa yang suci aku diÂgunjingkan. Siang dan malam aku diminta untuk biÂcara,†ketusnya.
“Aku ingatkan buat media, jangankan fitnah, ghibah saja itu dosa. Kalau ada mayat yang busuk diangkat ke permukaan, Rasulullah sampai tidak sangÂgup mencium baunya.â€
Setelah puas berbicara, Dik mengajak anak-anak didiknya bertepuk tangan untuk para wartawan.
“Tepuk tangan, bacakan Al-Fatihah buat infotainment, suÂpaÂya keluarga mereka jadi keÂluarga sakinah, reporternya kaÂya hati, kaya harta, menjadi hamba Allah yang baik,†ucapÂnya memimpin doa. [Harian Rakyat Merdeka]
Populer
Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26
Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01
Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06
Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48
Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16
Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17
Senin, 22 Desember 2025 | 17:57
UPDATE
Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52
Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43
Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32
Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13
Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26
Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07
Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52
Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24
Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07
Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41