Berita

adhie massardi/ist

Ternyata, KPK Vs Polri adalah Buaya Vs Buaya

JUMAT, 10 AGUSTUS 2012 | 19:16 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

. Pertentangan KPK dengan Polri yang muncul terkait penanganan korupsi proyek simulator SIM di Korlantas Polri berbeda dengan yang terjadi sebelumnya: kini bukan lagi cicak versus buaya, tapi buaya versus buaya.

"Sekarang kekuatan KPK dan Polri sudah sama, dan "buaya"-nya juga sama. Dalam berbagai hal sudah seimbang. Penggelapan kasus juga terjadi di dua institusi itu," ujar Koordinator Gerakan Indonesia Bersih, Adhie M Massardi kepada Rakyat Merdeka Online sesaat tadi (Jumat, 10/8).

Apa yang dilakukan KPK terkait korupsi simulator SIM sudah benar. Tapi, tindakan Polri menyidik kasus itu juga benar. Jadi, menurut Adhie, biarkanlah dua kebenaran ini bertarung dulu, tapi tentu dengan resiko kontraproduktif untuk pemberantasan korupsi.


"Sebaiknya Polri yang menangani kasusnya. Sejauh ini Polri tidak main-main. KPK cukup melakukan supervisi. Atau bisa juga dibagi, jenderal-jenderal yang terlibat seperti DS ditangani KPK. Ini baik juga selama dilakukan dengan koordinasi," katanya.

Menurut juru bicara presiden era Abdurrahman Wahid ini, salah kalau menganggap Polri tidak akan bisa menangani korupsi yang melibatkan jenderal-jenderal mereka yang masih aktif. Tindakan mereka memenjarakan Susno Duadji dan Suyitno Landung membuktikan kalau mereka bisa.

Belum lagi, Kabareskrim Sutarman adalah polisi baik. Sebagai bekas ajudan Gus Dur, Sutarman adalah polisi yang berani. Gus Dur, ungkap Adhie, pernah menyebut polisi yang baik itu ada empat, yaitu Hugeng, patung poilsi, polisi tidur dan Sutarman.

"Apalagi sekarang ini kasus ini (simulator SIM) sudah terbuka luas dan publik semuanya sudah tahu. Karena kasus ini sudah terbuka luas, Polri tidak akan main-main," tandas dia.[dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya